bc

I Just Want To Be With You

book_age18+
564
IKUTI
2.6K
BACA
dark
possessive
pregnant
dominant
badboy
mafia
drama
tragedy
secrets
like
intro-logo
Uraian

Baca Mediterania dulu, WAJIB!!!!

Setelah pertarungan terakhir dengan Black Spider Libra memecat Medeia. Dan menyatakan Medeia AKA Arthur tangan kanannya meninggal di hadapan seluruh anggota Arc. Tak hanya di hadapan seluruh anggota Arc. Libra mengumumkannya ke seluruh dunia. Jelas Medeia menangisi hal itu. Selama ini ia hanya ingin hidup disisi tuan mudanya Libra.

"Saya... Akan menunggu anda disini tak peduli seberapa lama itu." Kata Medeia pelan.

Medeia menunggu Libra datang menjemputnya. Akan tetapi selama bertahun-tahun Libra tak pernah datang. Medeia tau jika Libra tak akan pernah punya perasaan yang sama. Padahal Medeia tak berharap jika Libra punya perasaan yang sama. Ia hanya ingin disisi tuan mudanya sebagai Perisai dan Pedangnya seperti julukannya selama ini Anjing Penjaga King.

Setelah 7 tahun berlalu, Irenee kakak Libra menawarkannya pernikahan dengan rekan bisnisnya yakni Cedric Immanuel Marvius. Putra ke-3 dari istri pertama keluarga Marvius yang sedang berebut warisan kelurga.

Medeia tau keluarga Marvius itu. Harta mereka hampir sama dengan keluarga Aldebaran. Jika para anggota keluarga Aldebaran bekerja sama dalam membangun bisnis keluarga lain halnya dengan keluarga Marvius. Anggota keluarga mereka saling berebut dan bersaing untuk mendapatkan bisnis keluarga. Mereka berlomba-lomba mendapatkannya. Bahkan tak jarang keluarga mereka saling menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi satu sama lain untuk mempermudah jalannya mendapatkan warisan.

chap-preview
Pratinjau gratis
BAB 1
Disarankan membaca “Mediterania” dahulu. Untuk mengetahui kisah dari Libra dan Medeia. Alison mengajak Medeia minum teh bersama di rumah kacanya setiap sore hari. Ini rutinitas Mereka sejak Medeia tinggal di rumahnya. Tak hanya minum Teh, terkadang juga minum kopi, atau minuman beralkohol seperti Sampanye, Cocktail, Martini, atau Wine. Tergantung mood Alison. Mereka hanya akan minum dan sesekali Medeia akan menceritakan harinya dan Alison akan diam mendengarkan atau melakukan pekerjaannya. Meskipun masih dingin tapi Medeia tau, jika sifat Alison saat ini sudah sangat baik dibanding dulu ketika ia masih di markas Arc. Ketika di markas dulu Alison adalah orang yang sangat manipulatif. Ia berpura-pura memperhatikan Medeia seperti seorang ayah agar Medeia termotivasi padahal sebenarnya hal itu tidaklah benar. Alison tak pernah menganggapnya sebagai anak. Ketika Medeia berumur 4 tahun, dan Alison membawanya ke markas pusat Arc. Medeia hanya di biarkan tinggal tenang selama 2 bulan. Dan Alison menipunya dengan mengatakan jika Medeia ingin bersamanya Medeia harus bisa menjadi orang setingkat Bel atau Joan. Jelas Medeia mulai termotivasi. Ketika ia dewasa dan mendapat tugas untuk melayani Libra, ia akhirnya sadar jika ia hanya di manfaatkan. Medeia harus melalui latian yang berat, ketika usianya menuju 5 tahun, Alison memaksanya untuk belajar mengamati, waspada terhadap lingkungan sekitar dan ketahanan tubuh. Setelah itu selesai, Medeia di suruh belajar beberapa seni beladiri dan senjata, seperti pedang, tembak, panah, tombak, bahkan pisau. Awalnya Medeia penasaran kenapa ia harus mempelajari ini. Tapi setelah 2 tahun mempelajari ini dia akhirnya mengerti ketika Alison mengirimnya ke tempat peperangan selama 2 tahun dengan dalih latihan untuk memperkuat dirinya. Alison hanya ingin Medeia belajar bagaimana cara bertahan hidup di dunia yang kejam itu dan melihat banyaknya darah itu mengalir. Medeia akhirnya mengerti bagaimana caranya bertahan hidup. Bahkan ia bisa membunuh orang hanya dengan menggunakan pipa tua. Ia termasuk anak beruntung di ujian percobaan itu. Setelah kembali dari negara yang sedang berperang Alison langsung menyuruhnya berlatih kembali. Menggunakan senjata, berenang, menyusup, terjun dari ketinggian, Dan terakhir pengetahuan umum. Medeia pernah sekali membeli buku dongeng anak-anak ketika ia boleh keluar selama sehari. Waktu itu ia membeli buku tentang cerita putri duyung. Medeia tertarik karena melihat gambarnya yang cantik. Tapi ketika Alison mengetahuinya, Alison bertanya padanya apa Medeia menyukai buku itu, Medeia dengan polosnya menjawab jika ia sangat menyukai buku itu. “Apa kau sangat menyukainya?” Tanya Alison dengan dingin. “Iya... Ceritanya bagus, Putri duyungnya hidup bahagia sama pangeran. Aku juga ingin hidup seperti itu.” Jawab Medeia dengan tersenyum lebar. “Boleh aku pinjam?” Tanya Alison dengan tersenyum. Medeia menganguk lalu memberikannya. Alison membuka buku itu seolah memeriksa lalu detik berikutnya ia menatap Medeia. “Arthur... Jika kau menyukainya, besok temui aku. Aku akan menukar ini dengan yang lain.” Jawab Alison dengan tersenyum ramah. Medeia menganguk antusias. Tapi, ia salah... Harusnya ia tak menganguk waktu itu. Keesokannya ketika ia datang menemui Alison, Alison memang memberikan cerita dari buku bergambar seperti omongannya. Tapi ketika membacanya perasaan Medeia sakit. Medeia menatap Alison dengan mata berkaca-kaca. “Apa-apaan tatapan itu Arthur??” Tanya Alison dengan nada dinginnya. “Semua ceritanya... Berakhir tidak bahagia. Kenapa Ayah memberiku buku-buku seperti itu?” “Arthur... Itu cerita nyata dari dongeng yang kau baca. Di dunia ini tak ada yang benar-benar berakhir dengan bahagia seperti dongeng yang kau baca. Jadi berhenti membaca buku-buku tidak berguna seperti itu!!” Marahnya. Medeia menunduk takut-takut. Wajahnya memerah. Alison mendekatinya lalu mengangkat wajah Medeia. Ia mengusap air mata Medeia yang hampir jatuh. “Karena kau putriku... Kau tidak boleh menangis karena hal ini!! Apa kau mengerti?” Tanya Alison. Medeia menganguk. Alison tersenyum puas. Ia lalu mengambil buku bergambar putri duyung di atasnya. “Jadi... Jangan pernah berkhayal ingin menjadi putri yang memiliki akhir bahagia dengan seorang pangeran. Kamu... harus menjadi mata dan telingaku, dengan begitu aku akan memberikan apapun untukmu. Kamu paham kan?” “Iya... Aku paham.” jawabnya. “Kalau begitu, Ayah akan bertanya padamu. Jika kau putri duyung itu, apa yang akan kau lakukan? Menusuk jantung pangeran seperti perintah orang yang memberimu belati itu atau menusuk dirimu sendiri?” Tanya Alison lagi. “Menusuk pangeran itu lalu kembali ke orang yang memberiku belati.” Jawabnya pelan. Alison tersenyum puas mendengarnya. “Itu baru Arthurku. Jadi, jangan memiliki perasaan seperti racun itu. Kau masih ingat kisah tentang putri Medeia dari kerajaan Colchis?” Medeia menganguk. “Itu adalah racun yang akan membunuhmu nanti seperti kisah-kisah dibuku itu. Jadi, putriku tidak boleh memiliki perasaan seperti itu. Mengerti? Ayah sangat menyayangimu.” Yah... Sejak saat itu ia tak pernah lagi membaca dongeng atau apapun yang buku tentang cinta. Alison selalu berkata jika buku-buku seperti itu adalah racun untuknya. Akhirnya ia mengerti Alison melarangnya untuk mempunyai perasaan lembut itu. Dan terciptalah Arthur di tubuh Medeia seperti yang di inginkan Alison, sampai akhirnya sifat Libra yang mengulurkan tangannya mengajaknya berteman, memperlakukannya dengan baik, memberikan kebebasan tak seperti Alison yang mengaturnga membuatnya berubah sedikit demi sedikit. Perasaan yang seharusnya tak ada menjadi ada. “Adikku akan berkunjung kesini bersama keluarganya.” Kata Alison sembari menuangkan Chamomile di gelasnya. “Kalau ayah mengajakku aku akan ikut “ Balas Medeia dengan memperhatikan Alison. “Kalau kau mau, kau bisa datang.” Balas Alison dengan nada suaranya yang dingin. Medeia tersenyum mendengarnya. “Aku mau.” Jawabnya. Alison tak menjawabnya, ia lalu meminum tehnya. ****❤**** Seminggu setelah itu, Kedua adik Alison datang dengan keluarganya. Bahkan Mereka juga membaea cucu-cucunya yang masih kecil. Keyra sudah tau jika Alison mengajaknya tinggal bersama. Medeia segera menghubungi Keyra dan mengucapkan terimakasih. Melihat Medeia Mereka terkejut. Paslanya Alison tak pernah membawa orang-orang berurusan dengan Arc sampai ke rumahnya. “Kamu ngapain disini?” Tanya Sean yang menggendong putri kecilnya. “Dia putriku, tentu saja tinggal disini. Ada masalah?” Tanya Alison ke keponakannya dengan nada tajam. “Nggak ada. Aku cuma terkejut saja. Sejak kapan Pamanku jadi sebaik itu.” godanya. Alhasil Keyla ibunya mencubit perut putranya itu sepenuh perasaan karena sudah kurang ajar ke kakaknya. “Mami...” Keyla melototinya. Alison mempersilahkan Mereka masuk, Medeia mengantar ketiga keponakan Alison menuju kamar yang akan Mereka tinggali selama disini. Kenapa tiga?? Yah.. Karena hanya Darrell, Irenee, dan Sean yang datang. Libra tidak datang. Medeia tau itu. Libra pasti tidak akan pernah datang di tempat yang sama dengannya.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.3K
bc

TERNODA

read
198.3K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
29.6K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
187.9K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
34.5K
bc

My Secret Little Wife

read
131.8K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook