Cedrick sangat terkejut ketika mendapat pesan dari Irenee yang menyatakan jika Medeia mau menikah dengannya. Ia benar-benar sangat terkejut. Ia berfikir jika Medeia pasti tidak akan mau menikah dengannya terlebih rasanya ucapannya semalam sangatlah tidak sopan.
Cedrick pun menemui Medeia pagi ini di rumah Irenee. Jelas kedatangan Cedrick mendapat tatapan terkejut oleh seluruh orang di rumah itu. Hanya Irenee yang menyambutnya dengan penuh senyum dan Darrell yang menyapanya menanyakan kabar.
Cedrick mengajak Medeia keluar sebentar dan mengobrol berdua. Ada banyak hal yang ingin dia tanyakan kepada perempuan itu. Medeia pun menganguk setuju. Kini Mereka berdua berjalan menuju taman bunga milik keluarga Aldebaran.
“Kenapa kau mau menikah denganku?” Tanya Cedrick tanpa basa-basi sembari menatap lekat Medeia yang berdiri di depannya.
“Karena aku bosan.” Jawab Medeia.
Cedrick mengerutkan keningnya. Bosan??
“Aku hanya ingin menghabiskan waktuku. Sepertinya masuk menjadi bagian keluargamu akan sedikit menghiburku.” Jawabnya tanpa ekspresi.
Cedrick menutup matanya, ia memijit pelipisnya. Ini pertama kalinya dia mendengar ada seseorang yang ingin menikah karena ia sedang bosan. Apa menurutnya menikah itu hanya sebuah main-main?
“Kurasa alasan dibaliknya aku mau menikah denganmu juga tidak begitu penting. Lagipula 3 tahun itu waktu yang sebentar untukku.” Kata Medeia lagi. Ekspresi dinginnya benar-benar membuat Cedrick terpengarah. Perempuan di depannya, Cedrick tak bisa membaca pikirannya.
“Meskipun hanya 3 tahun. Tapi aku serius dengan pernikahan itu nantinya.” Kata Cedric dengan menatap Medeia intens.
“Aku tidak bilang kalau aku akan bermain.” Balas Medeia.
Lagi-lagi Cedric di buat terpengarah. Perempuan ini, motifnya tidak jelas. Tapi, dia juga sedang terdesak membutuhkan seorang istri. Cedrick berfikir, apa yang sebaiknya ia lakukan.
“Baiklah... Mari kita menikah.” putus Cedrick akhirnya.
“Ada satu syarat yang aku ajukan.”
“Apa?” Tanya Cedrick dengan perasaan tak enak.
“Jika ayahku setuju, aku akan menikah denganmu.”
“Oke..”
“Tapi, kamu harus bilang ke ayah pernikahan kita hanya berjalan selama 3 tahun.” pinta Medeia. Sejak kepulangannya dari bertemu Cedrick, ia tidak berbicara dengan Alison. Alison sepertinya tidak mau diganggu semalam. Medeia tau alasannya. Alison tak ingin dia menikah. Alison tidak menyukai pernikahannya. Medeia juga tidak menginginkan pernikahan ini. Sepertinya Irenee berhasil menjebaknya dengan Alison.
“Hah??” Kaget Cedric.
“Kalau nggak mau gapapa. Anggap saja kita tidak pernah membahas ini.” Putus Medeia yang langsung berjalan pergi. Tapi dengan cepat Cedrick memegang tangan Medeia agar perempuan itu berhenti berjalan. Cedrick mampu merasakan tekstur keras dari sesuatu yang berada di balik sapu tangan itu. Sepertinya ini tangan palsu.
“Tunggu... “
Medeia berbalik lalu menatapnya.
“Aku akan bilang.” Kata Cedrick. Medeia menatapnya tak percaya. “Aku akan bilang ke ayahmu.” Ulangnya lagi. Medeia terkejut. Tapi ekspresinya masih tetap tenang. Medeia fikir jika Cedrick akan menolaknya. Tapi, laki-laki ini langsung setuju tanpa berfikir apapun??
Dari atas balkon, Rafael menatap pemandangan itu, ia memotretnya lalu mengirimkannya ke Libra. Bosnya. Rafael masih bersembunyi di rumah Libra. Luka tusukannya kemaren masih sakit. Rafael penasaran, apa yang akan dilakukan Libra setelah ini. Apa laki-laki itu akan diam saja atau menggagalkannya??
****❤****
Cedric menemui Orangtua Medeia di ruang keluarga milik keluarga Irenee. Ia akan memberanikan dirinya untuk mengatakan yang sebenarnya kepada ayahnya. Tapi, sepertinya saat ini tidak seperti yang ia bayangkan. Di bayangannya memang orangtua Medeia akan menakutkan tapi, sepertinya orang di depannya ini melebihi ekspetasinya.
Aura Alison sangat menakutkan dan mengintimidasi. Mungkin karena Medeia putri tunggalnya. Cedric benar-benar di buat gemetar takut. Tapi, ia harus memberanikan dirinya. Ia harus berani berkata jujur kepada orang tua Medeia. Medeia menatap Cedric yang sedikit gemetar melihat Alison. Cedric melihat Alison lalu orang-orang disampingnya. Ada Radival dan Keyra. Cedric mengenalnya. Disampingnya ada wajahnya mirip dengan Keyra. Sepertinya saudara kembarnya. Lalu ada Darrell, Irenee, dan Sean.
“Ehm,” Dehem Cedrick sebelum memulai percakapan. “Sebelumnya, saya minta maaf...”
“Apa kau melakukan kesalahan sampai harus minta maaf padaku?” Balas Alison tajam. Dari tatapannya Cedrick merasa terkuliti saat ini.
“Untuk saat ini belum.” Jawab Cedrick.
“Jadi kau akan melakukan kesalahan?? Sepertinya nyawamu ada 9 ya.” Ejek Alison.
“Itu karena sepertinya ucapan saya akan membuat anda marah.” Kata Cedric.
Alison diam dan menatapnya. Cedric melanjutkan perkataannya.
“Anda pasti tau apa yang terjadi di keluarga saya. Sejujurnya Saya, membuat perjanjian dengan putri anda kemarin. Jika saya dan dia hanya akan menikah selama 3 tahun.”
“APA??” Syok Mereka semua. Terlebih Alison ia menatap putrinya. 3 tahun?? Medeia akan menikah selama 3 tahun?
“Seperti yang anda ketahui, saya dan putri anda tidak saling mencintai. Putri anda juga sepertinya menyukai orang lain. Jadi, saya ingin membiarkan putri anda memilih kebahagiannya nanti.” Jawab Cedrick.
“Tolong jangan salah faham. Saya mengatakan ini karena saya tidak ingin mengecewakan anda nantinya. Saya tidak ingin membuat anda berharap lebih atas keputusan pernikahan saya dan Medeia. Saya mohon izinkan saya menikah dengannya. Saya memang tidak bisa menjanjikan kehidupan yang mulus atau bahagia. Tapi, saya berjanji kepada anda. Saya akan memenuhi seluruh kebutuhan dan keinginannya. Saya akan menjaganya sebaik mungkin sampai keluarga saya tidak bisa menyakitinya.”
Medeia menatap Cedric. Laki-laki disampingnya ini. Medeia menahan tawanya. Sontak Cedric menatap Medeia bingung. Kenapa perempuan itu tertawa.
“Apa ada yang lucu?” Tanya Cedrick ke Medeia. Medeia menganguk. Tentu saja lucu.
“Ini pertama kalinya ada orang yang bilang akan menjagaku.” Jawab Medeia. Selama ini ia tidak membutuhkan perlindungan orang lain.
“Aku serius Medeia. Aku akan menjagamu.” Jawabnya penuh keseriusan. Medeia mampu melihat tatapan tulus di mata Cedrick. Aneh... Padahal Mereka hanya akan menikah selama 3 tahun. Tapi kenapa ucapan laki-laki disampingnya sangat jujur? Medeia tersenyum lalu menganguk. Yah.. Kita lihat saja, Apa Cedrick akan menjaganya?? Atau Medeia yang melakukan sebaliknya.
“Saya tidak akan membiarkan putri anda terluka. Selama pernikahan nanti, saya berjanji. Saya tidak akan menyakiti hatinya. Saya tidak bermain api. Karena menurut saya pernikahan itu hal yang sakral.”
“Kalau menurutmu itu hal yang sakral, lalu kenapa kau membuat perjanjian pernikahan selama 3 tahun?” Tanya Darrell tak mengerti.
“Itu karena hati Medeia sudah milik orang lain.” Jawab Cedrick.
Mendengar hal itu, Alison sedikit tenang. 3 tahun. Itu waktu yang sebentar.
“Kalau begitu, jangan mencintai putriku. Dan kembalikan padaku 3 tahun lagi!” Kata Alison kemudian. Jika Medeia setuju. Ia juga akan setuju. Selama 7 tahun ini Medeia pasti sangat kesepian dan bosan. Mungkin Alison tak waras ketika memikirkan ini tapi, ia juga mulai menyayangi putrinya itu. Meskipun Alison sangat tak menyukai keputusan Medeia untuk menikah. Menurutnya Setidaknya Medeia harus menikah dengan orang yang lebih baik dari dirinya. Punya kekuasaan, kemampuan, kekayaan, dan wajah yang rupawan. Cedric memiliki semuanya kecuali kemampuan untuk melindungi putrinya. Tapi, jika Medeia senang. Ia akan membiarkannya. 25 tahun Medeia selalu menurutinya dan tak pernah membatahnya. Kali ini ia akan menuruti permintaan itu. Ia akan membiarkan Medeia bermain-main untuk menghilangkan kebosanannya. Hanya selama 3 tahun, setelah itu putrinya akan kembali. Ia masih bisa bertahan.
“Kakak!!! Aku nggak setuju!! Medeia bukan barang!!” Marah Keyra.
“Saya tau Madame Keyra, oleh karena itu saya menawari Medeia pernikahan selama 3 tahun. Jika selama 3 tahun itu Medeia tak bahagia bersama saya, dan Medeia ingin bersama orang lain. Saya akan melepaskannya demi kebahagiannya. Jika dia ingin pergi saya akan membiarkannya. Saya-”
“Jika dalam 3 tahun itu Medeia malah menyukaimu?? Dan tidak ingin pergi dari sisimu bagaimana?” Tanya Keyra emosi.
“Tentu saja, kita tidak akan bercerai. Saya akan tetap membiarkannya disisi saya nanti, karena dia adalah istri saya.” Jawab Cedric mantap. Tak ada keraguan di setiap perkataannya.
Alison tak takut dengan pernyataan itu. Karena Medeia tak akan pernah mencintai bocah di depannya.
“Jangan mencintai putriku atau memintanya tinggal ketika dia akan kembali disisiku.”
“Kalau itu, saya tidak bisa menjanjikannya sir. Perasaan manusia adalah persaan yang paling cepat berubah dan tidak bisa di tebak. Saya tidak mau berjanji untuk hal yang tidak dapat saya pastikan. Jika nanti saya mencintainya, biarkan saya mencintainya. Tapi setelah 3 tahun nanti, entah Medeia ingin bercerai atau tetap bersama saya itu adalah keputusannya. Biarkan dia memilihnya. Yah, meskipun saya berharap tidak ada perceraian di pernikahan kita nantinya.”
“Kenapa?” Tanya Medeia spontan. “Kenapa kamu berharap tidak ada perceraian?” Tanyanya dengan menatap mata Cedric. Ia ingin melihat kebohongan di mata itu ketika mendengar jawabannya.
“Karena bagiku, pernikahan hanya terjadi sekali di hidupku.” Jawabnya jujur tanpa keraguan.
“Jadi kau berencana hidup dengan perempuan yang tidak kau cintai seumur hidupmu.”
“Tidak!!”
“Tidak?? Jelaskan!! Aku tidak mengerti maksudmu!!” tuntut Medeia.
“Cinta bisa datang dengan seiringnya waktu. Dan aku juga akan belajar mencintai istriku nanti.” Jawabnya lagi dengan penuh keseriusan.
Medeia tersentak mendengar jawaban Cedrick, tapi tak lama ia tersenyum mendengarnya. Apa yang dikatakan Cedrick benar. Cinta bisa datang dengan seiringnya waktu. Seperti cintanya untuk tuan mudanya Libra yang datang dengan seiringnya waktu ia mengenal tuan mudanya.
“Yah benar... Cinta bisa datang dengan seiringnya waktu.”
Alison melihat pemandangan di depannya. Entah rasanya ia ingin menolak pernikahan ini. Rasanya jika ia mengiyakan penikahan ini, intuisinya mengatakan keputusannya itu akan seperti pisau bermata dua. Melindunginya sekaligus melukainya. Membuat Medeia bahagia dan juga membuatnya kehilangan Medeia. Ia sudah berjanji akan membiarkan Medeia melakukan keinginannya. Tapi, yah... Alison hanya perlu mempersingkatkatnya. Ia... Hanya perlu mempersingkatnya.
“2 tahun.” kata Alison.
Cedrick dan Medeia menatap ke arah Alison.
“Hanya selama 2 tahun. Usia pernikahan kalian nanti hanya boleh selama 2 tahun.”
“2 tahun? Itu terlalu singkat.”
“2 tahun atau tidak usah menikah.”
Cedrick diam berfikir, lalu akhirnya ia menganguk setuju. Lebih baik seperti itu daripada tidak jadi menikah.
“Jika dalam jangka waktu itu putriku ingin bercerai. Kau harus setuju untuk bercerai dengannya. Tidak peduli meski pernikahan itu baru Sejam terjadi.”
“Apa??” Kaget Cedric.
Alison berdiri. Medeia menatap ayahnya itu. Sepertinya ayahnya memang sangat tidak ingin membiarkannya menikah.
“Jika kau tidak setuju, lebih baik kalian tidak usah menikah. Itu hanya akan membuang-buang waktu.” Putus Alison yang langsung berjalan pergi. Anak itu pasti tidak akan setuju. Dan jika setuju ia hanya perlu mencaro cara menggagalkan acara itu.
“Sepertinya, ayahku tidak suka aku menikah Cedrick. Bagaimana menurutmu?” Tanya Medeia.
Cedrick menatap Medeia.
“Aku tidak akan kalah dengan ayahmu. Akan ku buat kau menjadi istriku Medeia. Tidak peduli apa yang terjadi. Aku akan menjadikanmu istriku.” Kata Cedrick penuh kepercayaan diri. Cedrick bangkit lalu berpamitan pergi untuk mengejar Alison.