bc

Omicidio e Amore(end)

book_age18+
225
IKUTI
1K
BACA
others
dark
drama
sweet
Writing Challenge
like
intro-logo
Uraian

Kevin Pranata seorang pembunuh bayaran yang bertemu dengan Zia Kim, Keduanya memiliki perasaan yang sama setelah suatu kejadian yang membuat mereka harus tinggal bersama secara terpaksa karena Zia Kim dicari oleh mafia yang memusuhi ayahnya. Tidak disangka jika Kevin mencintai Zia dan begitu juga sebaliknya, tapi perjalanan cinta mereka tidak semulus kelihatannya karena Kevin harus meyakinkan ayah Zia jika dirinya sudah berubah dari Kevin si pembunuh menjadi Kevin yang baik.

chap-preview
Pratinjau gratis
1
Happy reading :) "b*****t kau....aarrrggghhh"   Teriak seorang lelaki yang berumur empat puluh lima tahun kepada seorang lelaki berusia dua puluh tahun yang memegang pisau ditangannya sambil mengoral isi perut lelaki tua itu. Ya! lelaki yang berusia dua puluh tahun itu ditugaskan untuk membunuh lelaki tua tersebut atas permintaaan tuannya. Lelaki muda itu tersenyum puas karena berhasil membunuh saingan dari majikannya tersebut. Setelah pekerjaannya selesai, lelaki muda itu langsung pergi meninggalkan rumah lelaki tua yang sudah ia bunuh dengan banyak sekali mayat yang tergeletak disetiap penjuru rumah karena sebelum ia membunuh silelaki tua, ia sempat beradu jotos dengan beberapa pengawal rumah itu. Tapi, ia bisa memusnahkan mereka semua dengan sekejab tanpa ada sedikitpun luka ditubuhnya. Lelaki itu sangat terlatih dengan ilmu bela diri bahkan ia memegang sabuk hitam taekwondo. Jika ditanya soal polisi, ia sama sekali tidak memiliki rasa takut sedikitpun terhadap mereka semua. Toh ia memiliki majikan yang mempunyai teman dikepolisian Gangnam jadi ia tidak perlu takut pada mereka semua. Setelah ia keluar dari rumah tersebut, ia langsung masuk kedalam mobil dan melajukan mobil spotnya kerumah sang majikan.   ◽ ◾ ◽   Kevin mengendarai mobil spotnya menuju rumah kediaman sang majikan yang berada didistrik Gangnam. Rumah yang sudah ia tinggali selama tiga tahun belakangan ini sejak ia memutuskan untuk pergi ke Korea Selatan. Tak lama, Kevin sudah sampai dirumah besar tersebut. Ia memarkirkan mobilnya digarasi dan langsung berjalan masuk kedalam rumah besar itu. Meskipun rumah itu tampak besar dan mewah diluar namun jika masuk kedalam akan tampak sangat sederhana karena sang pemilik rumah tak banyak mengoleksi barang-barang berharga. Hanya cukup dengan lukisan-lukisan sederhana dan beberapa guci yang diletakkan disetiap sudut rumah. Ketika baru masuk, Kevin melihat bos-nya duduk dengan tenang disofa single sambil memainkan ponselnya.   "bagaimana, Vin?" tanya orang itu pada Kevin ketika menyadari lelaki itu sudah pulang.   "aku sudah membunuhnya dan semua anak buahnya dengan baik, hyung(1)"   "bagus! kau memang bisa diandalkan, Kevin"   "terimakasih, aku permisi kekamar dulu, Angga hyung" Kevin pergi dari hadapan Angga menuju tangga untuk pergi kekamarnya di lantai atas. Sampai dikamarnya, ia langsung membersihkan tubuhnya dari lengket yang berasal dari keringat dan bau amis dari darah akibat aksinya tadi.   Kevin Pranata adalah lelaki yang memiliki wajah tampan, hidung mancung dengan mata yang sedikit sipit, memiliki gigi kelinci yang mengemaskan dan tinggi badan 178cm. Ia berusia 20 tahun. Kevin adalah seorang pembunuh bayaran yang biasa disebut dengan psykopat. Tak hanya itu, ia juga bekerja sebagai tangan kanan dari seorang mafia yang merangkap sebagai Ceo diperusahaan mobil di Korea Selatan yang bernama Angga. Kevin selalu mendapat pekerjaan dari email yang sengaja ia atur dengan sedemikian rupa agar polisi tidak bisa melacak akun miliknya. Ia juga meningggalkan jejak ditubuh korban dengan mengukir sebuah tulisan ‘kelinci’ sebagai pemanis aksinya agar masyarakat bisa tahu jika si psykopat itu telah beraksi.   Angga adalah seorang pengusaha mobil di Korea Selatan dan seorang bos mafia terkuat kedua setelah posisi ayahnya digantikan oleh musuh ayahnya. Angga sudah tinggal di Korea sejak usianya masih lima tahun. Dulu ia lelaki yang ceria dan baik terhadap orang lain sebelum sebuah kejadian yang membuatnya menjadi dendam terhadap seseorang dan membuatnya menjadi orang yang pendiam, dingin, tidak peduli dengan orang lain, tidak pernah tersenyum dan ia juga terkenal sangat kejam dengan siapapun tak peduli itu anak buahnya atau orang lain.   ▫ ▪ ▫   07.00 KST. Pagi menjelang dan cahaya matahari mulai menyinari kota Seoul termasuk disebuah rumah, tepatnya disebuah kamar disalah satu rumah dikawasan Gangnam itu terkena cahaya matahari yang masuk melalui cela-cela gorden transparan yang tak mampu menghalau cahaya matahari yang menyilaukan. Seorang gadis yang sedang tidur dengan nyenyak diatas kasur king size itupun merasa terganggu dengan cahaya matahari tersebut, ia mulai membuka mata dan mengerjapkan matanya sesaat, menyesuaikan cahaya yang masuk. Kemudian gadis itu bangun dari tidurnya dan duduk dikasur dengan mata yang masih menyipit. Gadis itu mulai menekuk lututnya dan memeluknya dengan kedua tangan lalu ia menenggelamkan wajahnya disana.   “hiks” gadis itu mulai terisak pelan dan menangis diantara lututnya.   "hiks aku merindukan hiks kalian hiks appa(2) eomma(3) hiks" gumamnya. Tanpa gadis itu sadari, ada seorang maid yang masuk kedalam kamarnya. Maid itu tahu jika gadis itu sedang menangis, tapi tak ada yang bisa ia lakukan kecuali menuruti perintah sang majikan. Ia menghela nafas sebelum akhirnya mengeluarkan suara.   "maaf nona Jeni, tuan ingin anda turun untuk sarapan bersama" kata maid tersebut. Jeni (gadis yang sedang menangis itu) mendongakkan kepalanya dan menatap kesumber suara. Ia langsung menghapus air matanya ketika melihat seorang maid berdiri didepan pintu kamarnya dengan pintu bercat putih itu terbuka.. Maid yang berkata tadi merasa iba ketika melihat wajah Jeni yang penuh dengan air mata. Ia ingin sekali menenangkan gadis itu, tapi apa daya ia tidak bisa melakukannya karena tidak ada yang boleh menyentuh Jeni kecuali sang tuan rumah.   "aku tidak mau" tolak Jeni.   "tap-"   "AKU BILANG TIDAK MAU!" bentak Jeni.   "kau keluar atau aku bunuh kau detik ini juga!" ancam Kevin yang berdiri didepan pintu kamar Jeni. Awalnya ia akan turun kebawah, tapi ia urungkan ketika mendengar bentakan dari kamar Jeni. Maid yang mengetahui keberadaan Kevin itupun merasa takut dengan tatapan Kevin yang terlihat menusuk itu.   "bunuh saja" tantang Jeni. Dengan senyum mengejek Kevin memasuki kamar Jeni dan menarik gadis itu keluar dari kamar dengan paksa. Ia tak peduli jika gadis itu masih mengenakan piyama atau tidak, Kevin tetap menariknya menuju lantai bawah tepatnya kearah meja makan yang saat ini hanya Angga yyang duduk dikursinya.   Jeni atau Kim Jeni sudah empat tahun berada dirumah Angga sebagai seorang tawanan atau sandra lelaki itu. Ia sebenarnya adalah anak dari pasangan Kim Hyunjung dan Kim Hana. Ia juga memiliki seorang adik yang bernama Kim Zia. Jeni adalah gadis yang manis dengan wajah bulat dan mata sedikit sipit. Ia juga memiliki hati yang baik dan suka menolong orang lain sama seperti adiknya sebelum kejadian empat tahun lalu yang membuatnya terkurung dirumah bak neraka milik Angga.   Angga yang melihat Kevin menarik Jeni kearah meja makan itupun menghentikan aktifitas paginya yaitu minum kopi sambil membaca surat kabar. Ia menatap Kevin dengan penuh tanya.   "kenapa kau menariknya, Vin?" tanya Angga santai.   "dia tidak mau keluar untuk sarapan, hyung" jawab Kevin.   "biarkan saja jika dia tidak mau makan, itu bukan urusan kita….."   "kau dengar sendiri, kan! sekarang lepaskan aku!" kata Jeni sambil menghentakkan tangannya agar terlepas dari genggaman Kevin. Ketika sudah terlepas, Jeni langsung berbalik dan pergi kearah tangga untuk kembali kekamarnya.   "....jangan ada yang memberikannya makanan atau minuman sedikitpun padanya!" lanjut dan perintah Angga dengan penuh penekanan disetiap kalimatnya, membuat semua pelayan yang ada dirumah itu mengangguk patuh. Sedangkan Jeni yang mendengar ucapan Angga itupun menulikan pendengarannya dan lanjut berjalan menaiki tangga menuju kamarnya. Ia membuka pintu kamar dan membanting pintu tersebut hingga menimbulkan bunyi yang cukup keras sampai Kevin mendongak menatap lantai dua.   "kau yakin dengan itu, hyung?" tanya Kevin sambil mengalihkan perhatiannya kearah Angga dan duduk dikursinya yang ada disebelah Angga.   "menurutmu wajahku terlihat bercanda, ya?" tanya Angga sambil menyuapkan makanan kedalam mulutnya.   "tidak juga"   "ya sudah sarapan sana!" cuek Angga. Kevin mulai menikmati makanan yang berada diatas meja. Ia tak mau bertanya lebih lanjut kepada Angga karena itu akan membuat mood lelaki itu turun dan ia akan ikut dimarahi atau bisa jadi lebih dari itu. Meskipun Kevin memegang sabuk hitam taekwondo atau pandai membunuh orang, tapi itu tidak ada gunanya jika sudah menyangkut Angga, lelaki itu lebih mengerikan daripada Kevin.   Sedangkan dikamar Jeni, gadis manis itu kembali meringkuk diatas kasur dengan air mata yang mulai mengalir dikedua pipinya.   ▫ ▪ ▫   22.30 KST. Malam pun sudah larut, Kevin kembali beraksi disebuah club malam yang termasuk tempat yang paling ia benci selama dua puluh tahun ini. Ia selalu tidak nyaman berada ditempat seperti itu karena ia selalu ditatap oleh pawa wanita dengan tatapan lapar, seakan mau memangsanya saat itu juga. Tapi, hari ini ia berada diclub atas perintah Angga karena lelaki itu menyuruhnya untuk membunuh istri dari salah satu rekan bisnisnya karena wanita itu selalu menghamburkan uang rekannya dan selalu pergi keclub untuk mencari kesenangannya sendiri tanpa memperhatikan suaminya. Angga menyuruh Kevin bukan tanpa alasan karena rekan kerjanya itu sudah muak dengan kelakuan istrinya dan ingin membunuh sang istri, tapi ia tidak tahu caranya dan dengan senang hati Angga merekomendasikan Kevin untuk membunuh istri rekannya itu. Saat ini Kevin sedang memperhatikan setiap wanita yang ada dilantai dansa dengan serius.   Gotcha!   Kevin akhirnya menemukan wanita yang dimaksud dan dengan santainya Kevin berjalan kearah wanita itu.   “ayo akhiri ini dengan cepat, Kev” gumamnya dan mulai bergabung menari diatas lantai dansa yang sebenarnya tak pernah ia lakukan selama dua puluh tahun hidup. Demi tugas, Kevin rela melakukan hal yang tak pernah ia lakukan sebelumnya. Ia berpura-putra menari didepan Hyejin(wanita yang dimaksud) agar wanita itu tertarik dengannya. Dan benar saja, tak lama Kevin menari wanita itu sudah menggodanya dan menempelkan tubuhnya ketubuh kekar Kevin. Kevin yang didekati Hyejin itupun merasa mual dan jijik, tapi ia mempertahankan ekspresinya agar Hyejin tertarik padanya.   "hai tampan" sapa Hyejin sambil membelai wajah tampan Kevin. Kevin yang dibelai itupun merinding.   "aku tertarik denganmu, nona….apa kau ingin bermain denganku?" tanya Kevin to the point karena ia ingin tugas ini cepat selesai.   "kau buru-buru sekali, tapi baiklah kita bermain dimana?" tanya Hyejin sambil memegang d**a Kevin.   "bagaimana kalau diapartemenku?"   "call" Kevin berhasil merayu Hyejin dan mengajaknya keluar dari tempat laknat itu. Mereka berdua keluar dari club dan memasuki mobil Kevin yang terparkir didepan club itu. Setelah mereka berdua masuk, Kevin melajukan mobilnya menjauh dari club dan mengarah keluar dari kota.   Lama ia mengendarai mobil, akhirnya mereka sampai disebuah gudang tua yang sudah tak terpakai disalah satu daerah terpencil dipinggir kota Gangnam. Kevin mengajak Hyejin turun dari mobil dan masuk kedalam gedung. Sebenarnya wanita itu bertanya-tanya ‘kenapa ia diajak ketempat seperti ini?’, tapi ia tak berani bertanya kepada Kevin. Mereka sampai didalam gedung dan Kevin membalikkan tubuhnya menghadap Hyejin yang ada dibelakangnya. Wanita yang bernama Hyejin itu merasa takut saat melihat Kevin yang menatapnya tajam sambil mengeluarkan sebuah pisau dari dalam kantong celananya.   "A-a-a-a-apa maumu?" tanya Hyejin gagap.   "mauku....?" jeda Kevin dan menunjuk dirinya sendiri "…mauku adalah nyawamu!" lanjutnya dan berjalan kearah Hyejin dengan seringaian yang mengerikan. Sampai didepan Hyejin, Kevin memainkan pisaunya didepan wajah wanita itu dan membuat Hyejin takut.   "aaaarrggghh" teriak Hyejin saat pinggangnya ditusuk oleh pisau yang Kevin pegang. Kevin langsung menarik pisau itu dari pinggang Hyejin mengakibatkan darah mengalir keluar dari pinggang wanita itu. Selanjutnya Kevin memainkan pisaunya diwajah Hyejin sambil menekan pisau tersebut dan melukai wajah Hyejin. Goresan demi goresan Kevin berikan pada wajah mulus wanita itu membuatnya menahan kesakitan. Tak ada perlawanan dari Hyejin karena ia merasa takut dengan Kevin sekarang bukan karena perilakunya, tapi karena wajah Kevin yang selalu menyeriangai menatapnya. Setelah puas dengan wajah Hyejin, Kevin beralih keperut wanita itu dan menusukkan pisaunya tepat dimana hati Hyejin berada.   "AAARRGGH" teriak Hyejin cukup keras hingga membuat telinga Kevin sakit mendengarnya.   "sialan! kau membuat telingaku sakit!" Kevin menarik pisaunya dan kembali menusukkan pisau tersebut keperut Hyejin begitu seterusnya sampai sepuluh tusukan.   Saat ini tubuh Hyejin sudah tak berdaya dengan nafas yang sedikit demi sedikit mulai menghilang. Kevin yang mengerti jika kondisi Hyejin sudah sekarat itu mulai mengukir ‘Kelinci’ didada Hyejin yang terbuka.   "selamat tinggal jalang!" dengan begitu Kevin menancapkan pisaunya didada kiri Hyejin sambil menekan pisau tersebut agar masuk lebih dalam kedada wanita itu. Kevin tersenyum puas karena tugasnya berjalan dengan baik. Ia pergi begitu saja dari gudang dan meninggalkan tubuh Hyejin yang tak bernyawa didalam sana. Kevin masuk kedalam mobilnya dan melepaskan sarung tangan yang ia kenakan dan meletakkannya kedalam kotak didalam dasboark mobil. Kemudian lelaki tampan itu mengendarai mobilnya menjauh dari kawasan terpencil tersebut kembali kekota. Kevin menancap gas agar sampai dirumah Angga dengan cepat dan agar ia bisa istirahat setelahnya karena jujur saja saat ini tubuh Kevin benar-benar lelah apalagi tadi Hyejin menempeli tubuhnya dan hal itu membuat Kevin merinding.   Setengah jam, Kevin sudah berada dijalanan kota Gangnam. Ia mengurangi kecepatan laju mobilnya dan mengendarainya dengan tenang.   Drrrtttt Ponsel Kevin berdering menandakan ada sebuah panggilan masuk. Ia meraih ponselnya yang ada disaku celana dan melihat nama ‘Angga’ dilayar persegi itu. Dengan cepat Kevin mengangkat panggilan itu.   "……."   "sudah hyung…..aku meninggalkannya digudang yang ada diluar Gangnam"   "……"   “baikla-”     Ciiiiiiiiiiitttttttttttttttttt

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

HYPER!

read
624.2K
bc

CRAZY OF YOU UNCLE [INDONESIA][COMPLETE]

read
3.2M
bc

My Ex Boss (Indonesia)

read
3.9M
bc

Super Psycho Love (Bahasa Indonesia)

read
88.6K
bc

I Love You Dad

read
293.1K
bc

Suamiku Bocah SMA

read
2.6M
bc

Sekretarisku Canduku

read
6.6M

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook