bc

Ghandi

book_age16+
1.1K
IKUTI
4.2K
BACA
family
mate
playboy
tomboy
independent
drama
comedy
sweet
bxg
humorous
like
intro-logo
Uraian

Aku Diomira, lebih suka dipanggil Dio. Soalnya berasa aku kembaran dengan D.O Exo. Gak bisa jadi pacar, menghayal kembaran gak papa lah ya.

Umur 33 tahun, sudah hampir expired, tapi belum pernah yang namanya ciuman sekali pun. Kalau ibaratnya ini bibir aku rumah, udah penuh sarang laba-laba saking mirisnya.

Tapi, waktu aku ketemu abang-abang hot yang kayaknya cocok buat dibawa jadi tumbal ke hadapan Bunda, aku langsung beraksi. Namanya Arghani, duh dari namanya aja udah buat merem melek gimana gitu, oke aku kebayakan bergaul dengan tante-tante arisan emang.

Mengejar Ghani untuk dibawa ke hadapan Bunda gak semudah yang aku bayangkan. Karena dia gak suka dikejar, maunya mengejar. Padahal inikan udah emansipasi wanita.

Jadi pantengin terus kisahku yang ucul nan cantik ini ya.

TTD,

Diomira Raharjo

chap-preview
Pratinjau gratis
Prolog
"Di kapan kamu mau kawin? Bunda punya anak perempuan cuma kamu doang Di! Bunda pengen juga dapat cucu dari kamu. Umur kamu itu udah mau expired Di!" omelan pagi hari yang seperti vitamin C wajib buatku. Bunda selalu mempertanyakan dan mengomel tentang hal yang sama. Aku sama sekali tidak menjawab omelan Bunda. Aku lebih memilih menyantap sarapan pagi berupa nasi goreng. Hari ini aku akan ke butik, usaha milik kakak iparku yang aku bantu jalankan untuk manajemennya. Saat bunda mengomel seperti ini aku jadi ingat pertemuanku minggu kemarin dengan Arghani. Kesan pertamaku dia pria aneh, matang nan menggoda tapi masih single. Bayangan dia punya penyimpangan orientasi seksual melayang begitu saja. "Besok Eyang kemari. Katanya dia mau kenalin kamu sama anak temennya," ujar bunda yang memberikan kabar berbahaya. "Ya Allah Bun! Anak temennya Eyang? Seumuran Bunda dong, ogah!" tolakku tidak mau. Tiba-tiba suara tawa menyebalkan terdengar. Siapa lagi kalau bukan abangku tercinta, Abraham. Makhluk yang paling suka membullyku. Umurnya boleh tua tapi congornya kalah anak muda. "Udah telpon aja langsung itu fotografer langsung," ujarnya terdengar sangat menyebalkan. Sungguh aku menyesal merekomendasikan Arghani pada Kak Milly. Suami istri sama gak warasnya ya begini, dalam sekejap kilat mereka berdua langsung tahu bahwa Arghani incaranku. Aku menatap Bang Abraham sebal, sementara Kak Milly cuma tersenyum geli sambil menggendong Kafi. "Tau deh ah! Ilang napsu makan. Gue duluan Mbak Mil," aku bangun dari dudukku, membiarkan nasi gorengku yang tinggal setengah. Saat aku masih membereskan ponselku ke dalam tas tangan, suara ibu menyela dengan berkata, "Satu bulan dari sekarang ya Di. Kalau satu bulan lagi gak punya calon juga, Bunda yang bakal cariin dan kamu harus mau." Aku tidak menggubris bunda. Bang Abraham dan Kak Milly hanya diam saja dan membiarkan aku berlalu tanpa salam. Jujur saja aku kesal saat masalah percintaanku terus diungkit. Jika saja bunda memberi izin untuk aku tinggal sendiri atau merantau ke luar kota, pasti aku tidak akan sekurang ajar sekarang. Sebenarnya pikiran gila mengenai menghubungi Arghani sudah berseliweran di benakku. Terkadang aku penasaran juga kenapa beberapa pria takut dengan perempuan matang sepertiku. Saat kencan buta dan menanyakan pekerjaanku, awalnya aku hanya berkata bahwa aku pegawai Kak Milly. Namun, ketika pembicaraan mulai serius dan semua pria bercerita soal investasi dan saham, aku akan nyambung. Aku Diomira, lebih suka memposisikan diri sebagai investor. Sebenarnya dulu waktu ayah meninggal, kami dapat warisan dan aku menggunakan harta warisan itu untuk investasi di beberapa bisnis dan membeli beberapa property. Jadi ya, aku salah satu perempuan yang duitnya lumayan, dan ini menjadikan alasan pria untuk menjauhiku bertambah. "Oke. Satu bulan? Aku pasti bisa!" ujarku saat aku sudah duduk di balik kemudi mobil, bersiap untuk menuju butik.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Happier Then Ever

read
92.1K
bc

Stuck With You

read
75.7K
bc

Love Match

read
180.2K
bc

Pengganti

read
304.0K
bc

Sweetest Pain || Indonesia

read
77.6K
bc

Ditaksir, Pak Bos!

read
149.7K
bc

Rainy

read
19.3K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook