* * * * * * * * * Part 36 * * * * * * * * *
"Sorry," nah, baru balik ya pita suara lo, La? Vale tersenyum mencibir k a r e n a gemas sekali dengan Lala y a n g seperti tikus kejepit, alias ketakutan banget. Lala menunduk k a r e n a merasa bersalah, antara merasa bersalah. Cewek itu juga sempat kepikiran kira kira apa y a n g terjadi pada Vale saat mereka meninggalkannya di perpustakan, lalu terjebak bersama Bhisma. Maka dari itu Lala sangat t i d a k enak dengan Vale k a r e n a harus kecolongan, dalam hal ini ia memang di kerjai oleh Bhisma d a n Ricky y a n g menyusun rencana agar dirinya d a n Vio menyingkir dari sana. Demi menciptakan arena tarung y a n g h a n y a di isi oleh Vale d a n Bhisma, sehingga mereka berdu t i d a k perlu terlibat di dalamnya.
"Gue sama Vio dikerjain Ricky, Val." Kata Lala y a n g akhirnya menceritakan alasan mengapa dirinya d a n Vio harus pergi dari perpustakaan itu, hingga membuat Vale terjebak sendirian di sana. Vale benar benar marah sekali, bukan marah k a r e n a merasa t i d a k menjalankan tanggung jawab untuk menemani sahabatnya itu, tapi marah k a r e n a berhasil di kerjai oleh Ricky. Lala kesal banget dong, harusnya kan ia tau itu ulah Ricky d a n Lala malah tak bisa berkutik sama sekali layaknya orang y a n g menurut saja d a n t i d a k terpikir bahwa hal tersebut merupakan bagian dari rencana Bhisma d a n Ricky y a n g se d a n g melancarkan aksi balas dendam itu. Harusnya Lala lebih mengantisipasi d a n berhati hat lagi, gak boleh kecolongan kayak tadi.
Memang sih, c u m a Lala y a n g sering manggil dia 'Val' bukan 'Vale' kayak orang-orang y a n g manggil dia. d a n itu gak termasuk guru. k a r e n a guru selalu manggil dengan nama lengkap yaitu 'Valena'.
Kepanjangan, makanya cewek ini lebih suka dipanggil Vale atau Val.
"Dibohongin gimana maksud lo?" Vale merasa t i d a k mengerti dengan ucapan Lala, oke ia tahu Lala memang di kerjai Ricky. Maksudnya kronologisnya kayak gimana gitu, kok bisa bisa nya Lala terpancing d a n gak sadar, harusnya kan Lala tau itu C u m a akal akalan Ricky d a n Bhisma saja demi rencana mereka berjalan dengan mulus. d a n harusnya Lala pasti bisa mengantisipasi hal tersebut sebab Vale percaya bahwa Lala itu cerdas banget. Ini kenapa bisa bisa nya terpedaya oleh tipu muslihat Ricky, teman Bhisma y a n g kelakuannya gak kalah laknat dari cowok tersebut. Pertemanan mereka memang sama sama menjerumuskan untuk melakukan hal hal aneh y a n g udah pasti gak bener!
"Pas gue sama Vio di deket pintu perpus, Ricky ngedeketin kita." Lala mulai bercerita tentang kejadian tadi, menerawang tentang kejadian di perpustakaan tersebut y a n g mana sempat membuatnya lengah k a r e n a ulah Ricky. Bisa banget y a n g mereka berdua ini bagi bagi tugas, Bhisma di gunakan utnuk mendekati Vale, se d a n g Ricky untuk menangani Lala d a n Vio y a n g pada akhirnya memang terpengaruh juga oleh cowok itu. Ternyata Ricky ular juga, pintar memanipulasi keadaan sampai bisa bisanya membuat seorang Lala tertipu juga dengan ulahnya. Meski sudah tau bahwa Ricky ini teman Bhisma d a n sudah pasti berpihak pada cowok itu, berarti memang rencana Ricky ini tak terbantahkan lagi sampai mereka tak bisa berkutik sama sekali.
Saat nama Ricky disebut, Vale bisa lihat perubahan wajah Vio. Vale dapat melihat Vio seperti menahan senyumnya, belum lagi pipinya y a n g bersemu kemerahan seperti tomat ceri. Vio tampak salah tingkah ketika Lala mulai membahas hal hal y a n g berkaitan dengan Ricky ini, Vale menangkap j e l a s hal tersebut d a n mulai meneliti apa y a n g tengah terjadi di antara temannya dengan teman Bhisma satu itu. Vale gak akan membiarkan kalo sampe Ricky main main sama Vio, lihat aja ia pasti akan menghajar cowok itu kalo sampe macem macem d a n bikin Vale nangis sesenggukan gak karuan C u m a k a r e n a cowok tersebut. Vio itu masih polos banget, ia gak mau Ricky malah memperdayanya k a r e n a keluguan cewek itu.
"Trus dia bilang kalo Pak Jontor manggil kita berdua, ada sesuatu y a n g penting katanya. d a n , b**o nya gue--" Lala kembali melanjutkan ucapannya, menceritakan kronologis kejadian tadi pada Vale. Tentang bagaimana Ricky tiba tiba datang d a n mengatakan bahwa guru mereka itu memanggil Lala d a n Vio untuk ke ruangannya. Herannya ya Lala percaya aja, k a r e n a kan emang sering gitu guru tiba tiba manggil para murid. Entah buat minta tolong atau ada keperluan apa, jadi Lala percaya aja d a n gak berpikir bahwa dirinya di kerjai oleh Ricky d a n Bhisma, terlebih lagi tadi Lala juga gak melihat keberadaan Bhisma, kirain ya gak lagi di kerjain kan. Kiran mereka berdua lagi melakukan gencatan s*****a gitu. Ternyata Lala salah. Ia malah turut jadi korban y a n g di kerjai Ricky.
"--Lo malah kemakan sama omongan dia, gitu?" Vale mengerjap, bisa-bisanya Lala dibohongin sama cowok kayak gitu. Cewek itu segera memotong ucapan Lala dengan gemas k a r e n a tak tahan dengan kelanjutannya. d a n ia j e l a s sudah bisa menebak ke mana arah ucapan Lala itu. t i d a k membutuhkan waktu lama untuknya dapat mencerna hal tersebut, hingga Vale dapat menebaknya dengan mudah.
Vale dapat melihat Lala kini mengangguk dengan takut, antara takut d a n kesal k a r e n a sudah terpedaya oleh ucapan Ricky. Lala menyesal sekali d a n kesal sekali tentunya, kenapa ia bisa tertipu sih. Kurang j e l a s apa Ricky itu emang sekongkol dengan Bhisma, gak mungkin lah tiba tiba ada guru y a n g menyuruh cowok itu memanggilnya. Kebetulan banget kan. Lala menyesal sekali telah percaya ucapan cowok itu.
"Ya ampun, La, kok bisa sih?" Vale menatap Lala t i d a k percaya saking gemasnya dengan cerita cewek itu. Ia benar benar geregetan sekali, d a n turut prihatin saat melihat wajah Lala y a n g juga kesal. Ia dapat memahami sososk Lala y a n g gak suka kekalahan, apa lagi di tipu. d a n hal tersebut baru saja menimpanya k a r e n a tertipu oleh ucapan Ricky. Keba y a n g banget gimana rasa kesalnya jadi Lala itu k a r e n a merasa sudah di permainkan d a n kalah telak. Lala sangat menyesal t i d a k berpikir panjang mengenai hal ini, padahal jika di pikirkan dengan logika itu pasti ia t i d a k akan terjebak k a r e n a Ricky aktingnya juga gak bagus bagus amat kok.
"Gue gak tau Val, mungkin k a r e n a gue paling takut sama guru jontor itu, jadi pas Ricky ngasih anceman pake nama guru itu, gue langsung kalap." Lala mengutarakan alasannya, perihal Pak Jontor y a n g memang ka d a n g membuatnya trauma itu. Makanya Lala percaya aja pas Ricky nyebut nama tuh guru. y a n g mengherankan dari mana Ricky tau tentang hal itu? d a n kok bisa bisanya tau, kan hal tersebut tergolong rahasia y a n g gak di ketahui banyak orang. Apa Ricky C u m a asal sebut nama guru d a n itu kebetulan Pak Jontor? k a r e n a gak mungkin Ricky menguping pembicaraan mereka kan kalo lagi ngobrol? Ah apa jangan jangan Vio pernah keceplosan ngomong sama Ricky makanya cowok itu sampai tau hal tersebut? Wah ini sih Lala harus interogasi Vio terkait hal ini. Kalo sampe bener parah banget deh.
Vale mengangguk paham. Memaklumi alasan Lala y a n g mengatakan hal tersbeut, t i d a k lagi melotot pada cewek itu k a r e n a sudah mendengar alasannya. Meski sedikit greeget sih. Tapi seenggaknya, Itu bisa diterima. Lala takut sama guru itu k a r e n a Lala punya nilai paling jeblok dipelajaran Biologi, dibanding dengan pelajaran lain. Gak salah, setiap denger nama guru itu, dia langsung iya-iya aja. Lala C u m a gak mau cari gara gara dengan guru itu, k a r e n a tau bahwa dirinya memiliki kelemahan di pelajaran tersebut, sehingga akan melakukan apa pun asal t i d a k bermasalah dengan Pak Jontor. Jadi Lala gak menaruh rasa curiga sedikit pun saat Ricky mengatakan bahwa guru itu memanggil Lala, j e l a s j e l a s Lala h a n y a mencoba untuk hidup aman d a n selamat di semua mata pelajaran tanpa terkecuali. Jika ia lemah di pelajaran tersebut, seenggaknya ia akan nurut banget deh sama gurunya.
d a n , coba Vale tebak, pasti Lala nyeret Vio ikut buat nemenin dia ngadepin Pak Jontor. Ya ampun. Pak Jontor itu, Pak Hadi namanya. Tapi k a r e n a emang bibirnya kelihatan jontor, jadi lebih gampang di panggil Pak Jontor kan? Ah, Vale memang selalu bisa untuk membuat nama nama panggilan unik buat guru gurunya. Terdengan lebih asik d a n lucu juga, gak garing kayak nama aslinya. Oke balik lagi tentang Pak Jontor, males banget harus nyebut Pak Hadi, Guru Biologi y a n g kalo ngasih nilai tuh emang gak segan-segan, kalo emang salah semua yaa 0. Gak akan ada penambahan. Guru itu emang terkenal super keja, Vale aja y a n g gak takut taku amat sama tuh guru – gak setakut Lala maksudnya k a r e n a Vale gak trauma juga sama tuh guru – kesel banget tiap nilainya gak bisa di kompromiin dikit aja. Singkat kata, Pak Jontor emang kejamnya tiada lawan kalo urusan nilai.
Lala emang pinter, tapi dia agak lemah di pelajaran Biologi. Tapi sebenernya guru ini emang pelit kok sama nilai. Jadi, murid pinter pun pasti nilainya c u m a 7 paling gede. d a n kenapa dia dipanggil Pak Jontor oleh Vale d a n kedua konconya itu? Seperti y a n g Vale katakan tadi, k a r e n a guru itu emang jontor. Dua temennya ya ikut ikutan aja deh, k a r e n a sebutannya lebih mudah d a n enak di ucapkan dari pada nama aslinya. Mereka serasa punya catatan nama nama guru berserta panggilannya y a n g unik unik itu, mungkin kapan kapan harus di buatkan kamus kali ya biar lebih tersusun rapi. Oke Vale akan mempertimbangkan hal tersebut y a n g kedengerannya lucu juga deh. Mari kita pikirkan, y a n g artinya semua guru harus punya julukan, duh Vale harus mikir keras lagi dong buat beberapa guru y a n g emang belum ia juluki. Duh berasa Vale gak ada kerjaan lain saja, gak jadi deh di pikirinnya. Vale sibuk. Maaf.
Berhubung Vale juga benci sama tuh guru, yaudah deh, nasibnya sama kayak Madam Nano-Nano, sama-sama dapet julukan. Tapi 'Jontor' emang panggilan paling kejam dari semua nama y a n g dikasih Vale buat orang. Oke, guru guru y a n g gak Vale benci gak akan di masukin daftar. Kayak Bu Dini itu contohnya, k a r e n a baik d a n lembut sampai membuat Vale kenal dengan Gani. Vale gak akan melupakan hal tersebut, Bu Dini y a n g emang berjasa dengan perkenalannya itu. Bayangin kalo Vale gak pernah di suruh Bu Dini buat anter Gani ke kelasnya. Pasti Vale gak akan pernah mengenal anak baru tersebut, mana ada nya di kelas Bhisma pula. Vale kan paling males banget deket deket kelas Bhisma k a r e n a khawatir berpapasan dengan cowok itu.
Ya mau gimana lagi, masa iya guru itu jontor tapi dibilang nya 'Pak Bibir Tipis'. Kan gak masuk akal. Bisa-bisa Vale dosa k a r e n a bohong. Kan Vale siswi y a n g imut, d a n gak pernah bohong. Katanya sih begitu saat Lala bilang 'Wuah, parah lo Val.' yaa, gak salah dong ya? Haha. Oke, kembali ke topik.
Mari tuntaskan masalah ini sampai ke akar akar, ia sudah membuang waktunya sekitar lima menit untuk menginterogasi Lala. Waktu istirahatnya tinggal tersisa dua puluh lima menit lagi. Ya, jam istirahat ke dua di sekolahnya memang setengah jam. Lumayan lama sih, k a r e n a biasanya sekalian isoma. Jadi cukup lama. d a n Vale gak akan membuang buang waktu lagi buat urusan ini, jadi ia akan segera menyelesaikannya.
Cewek itu pun kini beranjak pada Vio, demi mendengar alasan cewek itu y a n g meski pun gak terlalu berguna sih. Tapi mari kita coba lihat kira kira Vio bakal ngasih alesan apa, Vale seenggaknya mau denger meski sedikit aja.
" d a n Vio?" tanya Vale dengan pan d a n gan berlaih pada Vio, y a n g segera mengangkat kepalanya dengan pan d a n gan terkejut k a r e n a t i d a k mengantisipasi bahwa Vale akan menyebut namanya.
Cewek itu terlihat kebingungan, ia tak memiliki kata kata y a n g tepat untuk menjawab ucapan Vale. Vio menggaruk kepalanya y a n g t i d a k gatal, berusaha berpikir terkait alasan tadi, kenapa ia meninggalkan Vale. Kayaknya Vio juga gak terlalu ingat deh, kenapa ya emangnya? Vio akan coba ingat ingat lagi. Vio ngerasa gak ngelakuin sesuatu y a n g membuatnya harus mengingat dengan j e l a s sih, maksudnya ya gak penting penting amat, semuanya terasa normal d a n natural. Gak ada y a n g aneh, jadi Vio mudah melupakannya deh.
"Awalnya, kata Ricky c u m a gue aja y a n g dipanggil, tapi berhubung gue kepalang takut sama tuh guru, ya, gue ajak aja Vio, biar gue gak mati kutu gitu." Akhirnya lala y a n g menjawab k a r e n a melihat Vio diam saja, cewek itu pun men j e l a s kan alasan Vio juga ikut t i d a k ada di perpusatakaan tadi k a r e n a harus menemani Lala. Cewek itu semakin merasa bersalah k a r e n a harus melibatkan lebih banyak orang h a n y a k a r e n a ketakutannya pada Pak Jontor itu. Meski sebenarnya jika t i d a k mengajak Vio juga, cewek itu gak akan bisa bantu batu Vale amat sih. Jadi mending Lala ajak aja kan. Ya meski Lala C u m a di bohongin sama Ricky. Emang Ricky k*****t banget berani berani nya bohongin Lala sedemikian rupa, d a n sampai merugikan gini. Sampe tau kelemahan Lala pula. Lala gak boleh kelihatan ketakutan lagi di hadapan Pak Jontor kalo gak mau di manfaatkan sama Ricky.
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * T o B e C o n t i n u e d * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *