BAB 1 : MY QUEEN

984 Kata
SELAMAT MEMBACA  ***  "Papi, Queen pulang ...." Queen masuk kedalam rumah seperti biasanya, dia melihat papi nya sedang duduk di sofa ruang tamu bersama seorang pria yang tidak terlihat wajah nya hanya punggung nya yang membelakangi Queen yang terlihat. "Sudah pulang baby Queen?" "Sudah Papi, Papi ..."  Queen duduk di dekat papi nya sambil memeluk lengah kokoh papi nya. "Kenapa kamu buat masalah lagi sayang?" Rey yang sudah hafal betul bagaimana tabiat putri nya tau jika sudah seperti itu tanda nya ada sesuatu hal yang telah terjadi. "Queen kasih tau tapi Papi jangan marah sama Queen." "Papiii, bamper depan mobil baby Queen penyok parah Piii." Belum sempat Queen mengatakan sesuatu tiba - tiba terdengar suara orang berteriak dari luar siapa lagi kalau bukan abang nya Queen yaitu Alvaro, yang biasa Queen panggil dengan sebutan Bangal jika sedang kesal. Rey melihat putri nya dengan tatapan menyelidik. "Itu bamper depan nya penyok parah Pi, lampu nya pacah kayanya habis nabrak deh Pi." Alvaro justru memperkeruh keadaan, Queen sudah melemparkan tatapan tajam nya pada abang nya yang sama sekali tidak melihat keadaan yang tidak menguntung kan ini. "Bangallll, diemmmm!!" Queen berteriak dari tempat nya duduk, sedangkan Alvaro ada di depan pintu masuk.  "Apa yang kamu tabrak baby, apa ada yang luka coba papi lihat." Rey sibuk memeriksa keadaan Queen takut ada luka yang tidak dia ketahui. "Tidak ada papi Queen baik sehat walafiat, jasmani dan rohani."  "Itu mobil kenapa kalau begitu??" "Tadi pas Queen jalan tiba - tiba anak anak kucing nyebrang nggak sempat di rem Queen banting kanan ternyata nabrak tiang listri Pi, tapi bukan salah Queen Pi, itu mobil nya aja yang lebay, masa cuma Queen tabrakin pelan gitu udah rusak Pi, kata nya mobil mahal Papi di kibulin sana yang jualan Pi." "Bohong Pi, pasti keras Pi di tabrakinnya, itu sampai parah gitu. " Alvaro semakin memanaskan keadaan, dia justru berjalan santai duduk di samping tamu yang sedari tadi melihat interaksi keluarga tersebut.  "Abang ......" Queen sudah merasa sangat kesal dengan abang nya.  "Nggak papa yang penting Queen nya Papi nggak luka. Nanti mobil nya Papi antar ke bengkel biar di baikin lagi ..." Jawab Rey dengan tenang nya. "Kata orang mobil kalau udah di pakai tabrakan nggak boleh di pakai Pi pamali kata nya." kata Queen sambil bermanja Ria masih bergelayut di lengan papi nya.  "Modus Pi modus ...." Alvaro melempar kulit kacang ke arah Queen. "Abang, jangan begitu sama adek, sama temui mami di dapur." Rey memperingatkan tingkah Alvaro. "Kamu pilih yang kamu suka nanti Papi pesankan yang baru...."  "Beneran Pi, Papi serius?"  "Iya baby, kapan Papi bohong yang itu nanti selesai di baikin kita jual. Mau yang ready atau pesan dulu, nanti kamu kabari Papi ..."  “Queen mau mobil yang lucu kalau Queen pakai, ya imut tapi yang mahal Pi,” sahut Queen. "Al juga mau pi, kaya punya baby ..." Alvaro datang bersama Rara yang berjalan di samping nya. "Nggak boleh, nanti uang papi habis. Abang kan sudah kerja beli sendiri kalau Queen kan belum jadi minta sana Papi nggak papa iya kan Pi. " Queen langsung menjawab. "Uang Papi nggak akan habis, Al mau juga Pi.."  "Kalian pilih yang kalian mau ..." jawab Rey menengahi pertengkaran antara kedua anak nya.  "Huuu Papi baik dehhh, Queen sayang Papi, Queen cinta Papi ..." Queen mencium pipi papi nya sebagai bukti sayang nya. "Papi cinta mami," jawab Rey singkat. Lalu Queen mengalihkan pandangan nya ke arah mami nya. "Mami sayang abang Al ..." jawab Rara ikut menggoda putri nya yang sangat manja itu.  "Kalian jahat, terus Queen siapa yang sayang dong, siapa yang cinta Queen. Yaudah Queen cinta Bibik -bibik aja, Queen sayang Mamang -mamang aja ..." "Yaudah berarti mulai besok Papi nggak ngasih uang jajan ya, nanti minta transfer sama Bibik , kalau mau apa - apa minta sama Mamang," kata Rey.  "Queen mau ngadu sama oma, biar aja kalian nanti di marahin oma. " "Dasar tukang ngadu .." alvaro yang menjawab. "Ngapain lo om dari dari nglirik ke Queen terus, iya Queen cantik tapi biasa aja dong lihatinnya ... " Queen semakin mengomel tidak jelas. Sedangkan Yang menjadi sasarannya hanya diam. Queen tidak dapat melihat dengan jelas wajah orang yang Queen marahi, dia hanya melihat dari sebelah sisi saja . "Baby kamu capek kan sana tidur, ini tamu Papi yang sopan sama tamu .. "  "Kalian jahat sama Queen, Queen sebel sama kalian ..." Queen akhir nya berdiri dan berjalan naik tangga menuju kamar nya di lantai 2 di susul oleh Alvaro yang masih ingin menggangu adek nya . "Abang jangan di ganggu adek nya, biarkan dia istirahat. Nanti kalau sudah tidur tolong kamu oleskan obat memar ke dahi nya tadi kelihatan memar." perintah Rey saat melihat Al akan menyusul Queen. "Siap pi ..." Setelah mengabaikan tamu nya karena keributan kedua anak nya Rey kembali fokus dengan tamu nya. "Setelah melihat ini, apa kamu tidak menyesal kembali?" tanya Rey tegas. "Saya sudah tau ini pak. Dan saya tidak menyesal. " jawab yang tak kalah tegas pun keluar dari mulut tamu Rey tersebut. "Saya sangat menyayangi putri saya, bahkan saya tidak akan membiarkan siapapun melukai putri saya Queen meski hanya seujung kuku nya, selama ini kami semua sangat menjaga nya . ." "Saya tau dan Saya datang sesuai janji saya dulu." "Dia masih kecil, manja dan urakan. Pikirannya masih sangat kekanak -kanakan. Dia biasa hidup di manja, apapun yang dia inginkan selalu terpenuhi dengan mudah tanpa susah payah pikirannya hanya bermain dan bersenang - senang. Jadi saya peringatkan jika kamu mulai ragu sebaiknya mundur karena saya tidak mau melihat putri saya sedih ataupun terluka." Rey menjelaskan panjang lebar mengenai tabiat putri nya kepada tamu dadakannya sore ini tadi. "Saya tidak ragu sedikit pun.” Tamu itu tersenyum samar  kemudian dia pamit pulang. ***** BERSAMBUNG ****  SEMOGA ADA YANG SUKA SAMA CERITA INI ..  UP PERLAHAN TAPI RUTIN YA ..  DOAKAN LANCAR ..  WNG, 22 AGUSTUS 2020  SALAM E_PRASETYO
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN