Bab 1
Suasana mendung menghiasi langit Jakarta. Awan hitam berkumpul berseru menjadi satu, dan terdengar suaran petir yang keras menandakan sebentar lagi hujan mau turun. Membuat orang-orang yang akan beraktivitas menjadi malas, karena jika hujan sudah melanda jalanan di kota Jakarta akan tergenang air dan itu membuat kemacetan. Maka dari itu sebagian dari mereka memutuskan untuk segera bersiap untuk pergi sebelum hujan turun, namun hal itu berbeda dengan Kayla, ya Mikayla putri Al fahri seorang gadis cantik yang masih terlelap di tempat tidurnya, membuat ibundanya harus turun langsung untuk membangunkannya.
"Kay ayo bangun udah siang kamu mau sekolah tidak?" Ujar bundanya sembari mengetuk pintu kamar Kayla, namun masih belum ada balasan.
"Kay ayo bangun nanti kamu terlambat" seru bundanya lagi, namun masih belum ada sahutan sehingga membuat ibundanya memutuskan untuk mengambil kunci cadangan untuk membuka pintu kamar kayla. Tak butuh waktu lama bunda Kayla segera membuka pintu kamar Kayla. Dan benar saja kayla masih tertidur pulas dengan selimut yang menutupi badan nya. Bunda Kayla Kayla pun membuka korden dan segera membangunkannya.
"Kay ayo bangun udah siang mau sekolah tidak kamu?" Ujarnya sembari menggoyangkan goyangkan tubuh Kayla.
"Bunda ih masih pagi juga, lagian diluar sana juga masih hujan kan?" Seru kayla sambil membenarkan selimut nya.
"Nanti kalau nunggu hujannya reda kamu terlambat Kay, kalau masih gak bangun bunda siram kamu pakai air" ujar bunda Kayla sambil menarik selimut Kayla.
"Bunda mah, iya ini Kayla bangun" seru kayla sambil menuju ke kamar mandi.
Bunda Kayla memutuskan untuk keluar kamar Kayla dan menuju ke dapur untuk menyiapkan sarapan Kayla. Tak butuh waktu lama Kayla telah bersiap dengan seragam sekolah nya dan dia memutuskan untuk ke bawah.
"Pagi bun!" sapa Kayla sembari duduk dimeja makan.
"Pagi juga, sekarang sarapan dulu bunda udah buatin nasi goreng kesukaan kamu," ujar bunda Kayla dari dapur.
"Baik Bun, Abang sama ayah dimana Bun kok tumben gak kelihatan?" Tanya kayla sembari mengambil nasi gorengnya.
"Abang kan kemarin lagi nginap dirumah temannya mungkin nanti sore baru balik, kalau ayah dari tadi pagi udah berangkat katanya ada meeting penting," seru bundanya.
"Oh gitu" Kayla pun melanjutkan makannya dengan hikmat sesekali ia minum setelah berasa udah kenyang Kayla memutuskan untuk pergi ke sekolah.
"Bun kayla pergi dulu ya, assalamualaikum" pamit Kayla mencium tangan ibundanya.
"Iya waalaikumussalam, hati - hati dijalan diluar masih hujan" seru bunda Kayla.
"Iya Bun".
Kayla pun pergi menuju garasi tempat mobilnya. Tak lama kemudian diapun melajukan mobilnya membelah jalanan kota Jakarta.
*
Ditempat lain seorang laki-laki memakai seragam sekolah terlihat sedang berteduh disebuah halte bus. Dia adalah Azka Baha Al Fatih, dia terlihat sedang mondar-mandir menunggu hujan reda. Namun sudah hampir 15 menit dia nunggu hujan masih belum reda bahkan semakin deras.
"s**l, kenapa gak reda - reda mana gak bawa mantol lagi kan gak mungkin gue harus hujan hujan nan! jarak ke sekolah juga masih jauh tau gini kan gue tadi bawa mobil, mana hp gue mati lagi ini pasti gara - gara semalam lupa changer kan jadinya gak bisa hubungin yang lain buat jemput gue," ujar Azka merasa kesal.
Ketika Azka sedang berdiri di pinggir jalan tiba - tiba byur, baju Azka basah karena terkena cipratan mobil yang melaju kencang. Membuat Azka marah dan geram pada pelakunya.
"Woy kalau bawa mobil tuh bisa Pelan gak nih lihat baju gue kotor!" teriak Azka sambil melihat plat no mobil tersebut.
"B 123 S, gue tandai Lo, awas aja kalau gue ketemu sama lo lagi bisa habis nanti," ancam Azka sambil membersihkan bajunya.
Dan benar saja hujan masih turun membuat jalanan di Jakarta tergenang air dan menyebabkan kemacetan, alhasil Kayla pun juga terjebak dalam kemacetan.
"Huh kenapa sih pakai acara macet lagi, kan telat nanti jadinya, sebentar lagi udah masuk masuk lagi," kesal Kayla sambil melihat jam tangan.
Kayla menunggu kemacetan lumayan lama hingga waktu sudah menunjukkan pukul 07.30 namun kayla masih terjebak dalam kemacetan.
"Tin tin tin woy cepetan gue udah telat nih, lama amat!" teriak Kayla kepada mobil yang ada didepannya.
"Sabar Napa! Kalau gak mau sabar jangan pakai mobil pakai pesawat sana biar gak macet," bales orang tersebut karena merasa terganggu dengan klakson Kayla yang sedari tadi berbunyi.
"Gimana dong ini? ya kali gue harus menunggu lama lagi! Bisa-bisa gue terlambat beneran ini," kesal Kayla
Waktu sudah menunjukkan pukul 08.00 Wib dan akhirnya Kayla telah lepas dari kemacetan Jakarta, namun apa daya ketika ia hendak masuk ternyata pintu gerbang sudah Tutup dan dia gak bisa masuk, karena peraturan nya jika udah jam masuk sekolah gerbang sekolah akan ditutup. Jika ada yang terlambat maka harus puter balik pulang, walaupun masih bisa masuk namun itu harus dihukum dulu dan hukuman bukan hanya sekedar hormat ke bendera tapi hukuman yang agak berat contohnya membersihkan lapangan basket setelah itu mengepelnya dan membersihkan kaca kacanya dan itu harus bersih jika masih terlihat kotor maka akan ditambah hukumannya, maka dari mereka banyak murid terlambat yang memilih untuk putar balik pulang dari pada harus mendapat hukuman, namun itu tidak berlaku buat Kayla dia akan lebih memilih untuk dihukum ketimbang harus putar balik pulang mengingat jalanan Jakarta yang mungkin masih macet dan dia salah satu orang yang mementingkan pendidikan nya karena baginya pendidikan itu penting untuk masa depannya kelak.
"Pak tolong bukain pintunya dong aku mau masuk nih!" ujar Kayla kepada satpamnya.
"Maaf non bapak gak bisa bukain pintu nya ini udah sesuai dengan peraturan yang udah ditetapkan dan bapak rasa non tau akan hal itu" seru pak satpam.
"Iya pak tapi aku mau ikut pelajaran, nanti kalau aku tertinggal materi Gimana pak? Bapak mau tanggungjawab? Bukain ya pak" Ujar kayla sambil memohon supaya dibukakan gerbangnya.
"Ya gak gitu non, bapak disini hanya menjalankan peraturan yang berlaku, jika bapak bukain pintunya nanti bapak bisa kena marah" ucap pak satpam.
Namun tiba-tiba ada suara motor yang datang dan menghampiri mereka. Membuat Kayla serta pak satpam menoleh ke sumber suara dan bertanya - tanya siapa orang tersebut.
"Pak tolong bukain pintunya dong" ujar pria tersebut. Sebenarnya Azka akan lebih senang jika hari ini dia tidak sekolah namun karena jika Mama nya tahu dia bisa kena marah, alhasil dia memutuskan untuk tetap pergi ke sekolah walaupun tadi tau dia udah telat
"Eh den Azka, maaf den bapak gak bisa bukain pintunya karena Aden udah telat, dan ini juga sesuai dengan peraturan nya, non Kayla juga mau masuk namun tidak bapak ijinkan," seru pak satpam.
Kemudian Azka yang masih setia diatas motornya kemudian memperhatikan orang yang disebut namanya tadi oleh pak satpam, Azka merasa tidak asing dengan mobil yang dikendarai cewek itu kemudian dia memperhatikan plat mobilnya B 123 S dan benar saja mobil itu yang sudah membuat baju basah dan kotor.
"Eh Lo yang udah buat baju gue basah dan kotor kan cepat tanggung jawab!" ujar Azka sembari mencekal tangan Kayla.
"Ih lepasin apa - apaan sih, orang gue tadi gak sengaja coba lagian salah siapa berdiri dipinggir jalan" seru kayla sambil berusaha melepaskan tangannya dari tangan Azka.
" Ya suka - suka gue lah mau berdiri di mana aja, pokoknya elo harus tanggung jawab bersihin baju gue cepat" pinta Azka.
"Dih ogah kali, bersihin sendiri bisa kan? Gitu aja manja," ucap Kayla.
"Lo ya benar - benar udah bikin gue emosi, salah bukannya minta maaf malah ngatain, lihat saja nanti," ancam Azka.
"Apa? Gue gak takut sama ancaman lo" balas Kayla.
Namun Bu Rina yang sedang berpatroli sekolah an mendengar keributan tersebut dan memutuskan untuk menghampiri nya dan melihat sebenarnya apa yang sedang terjadi hingga timbul keributan.
"Ada apa ini pak? Saya dengar kok ada keributan!" Tanya Bu Rina sama pak satpam.
"Oh ini Bu den Azka sama non Kayla terlambat dan mereka memohon untuk dibukakan pintunya tapi gak tau kenapa mereka tiba - tiba pada berantem!" seru pak satpam.
"Azka Kayla! udah terlambat, sekarang malah pada berantem mau kalian apa sih? Kalian kesini itu mau belajar atau mau berantem?" Tegas Bu Rina dengan raut muka yang merah.
"Dia duluan Bu ya salah, dia udah membuat baju saya basah dan kotor dan dia gak mau tanggung jawab!" seru Azka mencoba menjelaskan apa yang terjadi.
"Eh apa - apa an, enggak kok Bu orang tadi gak sengaja dia aja yang sok. Masalah kecil aja di besar - besarin Lo laki atau perempuan sih sebenarnya?" Ujar Kayla, namun membuat Azka semakin geram karena ucapannya tadi.
"Apa Lo.."
Belum sempat Azka selesai bicara tiba tiba Bu Rina memotong pembicaraan Azka.
"Stop! Bisa diam gak kalian dan kamu Kayla kamu itu anak perempuan atau laki - laki baju berantakan dikeluarkan lagi sekarang masukkan bajunya cepetan, Azka jangan tertawa kamu juga kamu itu udah kelas 12 harusnya memberi contoh yang baik pada adek kelas kamu jangan tiap hari telat terus paham. Sekarang kalian ikut ibu! Pak satpam bukain pintunya" Ujar Bu Rina yang semakin marah karena tingkah mereka.
"Baik Bu" pak satpam pun segera membuka kan pintu gerbangnya agar tidak kena marah juga Bu Rina. Setelah dibukakan pintu nya mereka pun akhirnya masuk kemudian memarkirkan mobil dan motor nya kemudian berjalan mengikuti jalannya Bu Rina.
"Oke sekarang kalian ibu hukum membersihkan semua toilet yang ada di sekolah ini mulai dari kelas 10-12!" pinta Bu Rina
"What kok gitu sih Bu, yang mulai cari gara - gara kan dia masa hukuman nya banyak banget," ucap Kayla mengeluh
"Dasar cewek suka memutar balikkan fakta!" ujar Azka.
"Udah - udah jangan ribut lagi nanti ibu tambah hukumannya mau?" Ancam Bu Rina
"Eh nggak usah Bu ini lebih dari cukup kok" balas kayla dengan muka cengengesan.
"Yaudah biar kerjaan kalian cepat selesai ibu akan bagi, kamu Azka kamu membersihkan semua toilet putra dari kelas 10-12 dan kamu Kayla kamu membersihkan toilet putri paham kalian? Oh iya nanti ibu pantau kalian dari kantor jika kalian kabur kalian tahu sendiri akibat" Ucap Bu Rina
"Baik Bu, kita gak akan kabur" jawab mereka serempak.