Bab 6

1459 Kata
Saat ini Jam menunjukkan pukul 16.00 wib kayla terbangun dari tempat tidurnya. "Hem jam berapa ini?" ujar kayla sambil melihat jam dindingnya. "Oh udam jam 4 aja lama juga gue tidur, kebawah ah laper gue," ujar Kayla kemudian menuju kamar mandi untuk cuci muka setelah itu turun ke dapur mencari makanan. "Buat mie aja lah enak kali ya," seru Kayla pada dirinya setelah itu ia mengambil telur dan mie yang ada di kulkas kemudian memasaknya. "Hmm kamu buat apa dek kayak nya enak nih, Abang boleh minta gak?" seru bang Rifal yang datang tiba-tiba. "Ih buat sendiri Napa tuh di kulkas masih ada mie dan telurnya," ujar Kayla sembari menuangkan mie nya ke mangkok. "Abang malas buatnya, kalau kamu mau buatin ya gapapa," jelas bang Rifal. "Dih ogah," balas Kayla lalu duduk dan mulai menikmati mie nya. "Adek kan baik hati masak gak mau berbagi Sama Abang nya yang ganteng ini sih," seru bang Rifal memelas. "Dih kalau lagi ada mau nya aja sok baik," kesal Kayla. "Kata siapa orang Abang ini selalu baik sama kamu kok," seru bang Rifal. "Yaya nih tapi jangan banyak-banyak Kayla masih lapar," balas Kayla menyerahkan mie nya. "Dari tadi dong kan Abang juga lapar nih," ucap bang Rifal sambil mengambil mie nya kemudian melahapnya. "Udah lah, dah banyak Abang makannya," seru kayla kemudian mengambil mie nya. "Baru juga sedikit pelit amat sih kamu!" ucap bang Rifal. "Biar we, sana buat sendiri," balas Kayla. Bunda kayla yang baru pulang dari rumah temannya, mendengar ada keributan dirumahnya kemudian memutuskan untuk menghampiri suara tersebut. Setelah di cari-cari ternyata suara tersebut berasal dari meja makan dan pelaku nya adalah anaknya. Dan bunda pun memutuskan untuk menghampiri mereka. "Eh ada apa ini kok ribu-ribut kalian?" ujar Bunda yang baru datang. "Ini Bun masak adek gak mau ngasih mie nya," adu bang Rifal. "Eh orang udah kayla kasih kok bunda tapi Abang mau nya banyak kan nanti kayla gak jadi makan," seru kayla. "Abang gak boleh gitu kalau minta sesuatu itu gak boleh maksa, lagian juga Abang kenapa gak buat sendiri sih," ujar bunda. "Abang malas buatnya Bun hehehe, lagian seru aja gangguin adek makan," ucap bang Rifal. "Emang dasar ya, Abang banyak dosa sama aku bukannya minta maaf la ini malah nambahin!" balas kayla. "Wkwk kalau sama kamu mah gak perlu minta maaf," seru bang Rifal. "Abang adek udah jangan berantem Mulu Kenapa bunda pusing dengernya, lebih baik sekarang kalian ke Indomaret beli persediaan makanan lagian mie nya juga tinggal dikit," ujar Bunda. "Abang aja Bun yang beli Kayla lagi males gerak nih," seru kayla. "Kamu aja sana dek! kan kan kamu dari tadi cuman diem dirumah Mulu sekali-kali keluar rumah kek biar dapat udara segar gitu," balas bang Rifal. "Lagian aku juga baru hari ini dirumah kemarin-kemarin juga keluar rumah, Abang mah suka berlebihan," ucap Kayla. "Sekarang biar adil yang pergi kalian berdua dan gak ada tapi-tapian kalau pada gak mau nanti bunda bilang Sama ayah biar uang jajan kalian dipotong," ancam bunda. "Alah bunda mah gitu iya-iya kayla mau," ucap Kayla mengalah. "Iya Abang juga mau," seru bang Rifal. Sebenarnya mereka terpaksa namun karena ini menyangkut uang jajan mereka akhirnya mereka pun mau. "Ya gitu dong dari tadi ini uang untuk belanja dan ini daftar barang yang mau dibeli," ujar bunda sambil memberikan sejumlah uang dan selembar kertas. "Baik Bun kalau gitu kita pergi dulu," pamit Abang Rifal. Kemudian mereka pergi menuju ke Indomaret. "Bang kita pergi nya mau jalan kaki atau pake motor?" tanya Kayla. "Pakai sepeda aja dek sambil olahraga juga dah lama gak naik sepeda Abang lagian jarak rumah kita ke Indomaret juga gak jauh-jauh amat kan!" balas bang Rifal. "Yaudah kayla juga dah lama gak naik sepeda kalau gitu kita ambil sepeda nya di garasi dulu," ajak Kayla. "Yaudah yok!" mereka pun memutuskan untuk mengambil sepeda mereka masih setelah itu pergi ke Indomaret. "Bang ternyata udara sore hari gini enak ya terus pemandangan juga bagus banget," seru kayla. "Iya kamu mah dikamar terus kan jadi gak tau suasana diluar rumah," balas bang Rifal. "Yaya, eh bang itu ada taman kita kesana sebentar yuk kayaknya disana seru deh," ajak Kayla. "Yaudah yok!" mereka menuju ke taman tersebut kemudian memarkirkan sepeda nya lalu duduk di salah satu bangku yang berada di taman. "Segar ya bang udara disini, terus suasana juga ramai banyak orang juga," seru kayla. "Iya disini biasanya ramai setiap Minggu pagi dan setiap sore karena mereka memanfaatkan waktu itu untuk sekedar jalan-jalan ada juga yang untuk olahraga selain itu disini juga banyak orang yang berjualan dan rasanya pun tak kalah sama jajanan yang ada di mall-mall. "Kok Abang tau banyak tentang taman ini sih aku aja baru tau kalau di komplek kita ada taman," ujar Kayla. "Abang kan kalau lagi libur kuliah sering lari keliling kompleks dan nanti finis nya disini," balas bang Rifal. "Oh, eh bang itu ada yang jualan rambut nenek kayla mau dong," ucap Kayla. "Yaudah kamu tunggu disini sebentar biar Abang yang beliin," ujar bang Rifal. "Tumben baik," seru kayla. "Ya sekali-kali boleh lah," balas bang Rifal Kemudian pergi menuju ke penjual rambut nenek. Sepulang sekolah Azka memutuskan untuk tidak langsung pulang kerumahnya. Hari ini dia akan pergi ke tempat dimana dia dan Dila (mantan Azka) mengukir kenangan. Teman ini menjadi saksi bisu ketika Azka menyatakan cintanya kepada dila, namun semenjak kejadian itu Azka sudah jarang mengunjungi tempat ini. "Dah lama sekali gue gak kesini jadi kangen sama Dila tempat ini juga gak banyak berubah masih sama kayak dulu," seru Azka sambil melihat disekelilingnya. Dilain tempat Kayla yang masih duduk di bangku tadi tiba-tiba melihat Azka yang juga sedang duduk sendiri dibangku Kayla yang curiga akhirnya pun memutuskan untuk menghampiri Azka. "Eh Lo cowok tengil ngapain Lo kesini? apa jangan-jangan Lo ngikutin gue Lo ada rencana apa lagi?" tanya Kayla tiba-tiba dan itu membuat Azka kaget. "Suka-suka gue lah lagian ini juga tempat umum kan jadi semua orang berhak ada di sini," balas azka dengan muka datarnya. "Pasti Lo ada niat gak baik sama kan sama gue?" ucap kayla yang masih curiga. "Jadi orang jangan asal nuduh Napa sih!" balas Azka. "Ya orang itu fakta kok," ujar Kayla agak keras sehingga membuat Orang-orang yang ada disitu mendengar dan memperhatikan mereka. Bang Rifal yang habis membeli rambut nenek dan melihat adiknya yang sedang beradu pendapat sama orang asing akhirnya memutuskan untuk menghampiri nya. "Dek kamu ngapain sih disini? tuh pada diliatin sama orang-orang," ujar bang Rifal. "Orang ini mau memata-matai Kayla bang," seru kayla. "Gak, dia salah paham aja!" balas Azka dengan nada bicara nya yang dingin. "Udah dek lebih baik kita pergi aja kan malu kalau diliatin banyak orang gini," seru bang Rifal. "Ih tapi bang orang ini harus dapat pelajaran dulu," ucap kayla. "Udah dek sekarang kita pergi ya," balas bang Rifal kemudian mengajak Kayla pergi. Sesampainya diparkiran akhirnya mereka malah yang berdebat. "Ih Abang nih orang tadi aku mau kasih dia pelajaran dulu Abang malah bawa aku pergi," kesal Kayla. "Heh dek emang kamu gak malu apa orang tadi kamu tuh udah jadi pusat perhatian!" ucap bang Rifal. "Kenapa harus malu coba orang yang dibilang aku itu benar kok," Ujar kayla. "Coba mana buktinya kalau dia mau memata-matai kamu gak ada kan kamu jangan asal nuduh kalau orang itu gak terima kamu bisa dilaporkan atas pasal pencemaran nama baik," jelas bang Rifal. "Abang kok jadi belain dia sih bikin sebal aja," ucap Kayla. "Kamu mah kalau dibilangin suka keras kepala malas juga jadinya Abang," seru bang Rifal. "Yaudah kalau gitu kita pulang," kesal Kayla. "Lo kan kita belum ke indomaret nanti kalau Dimarahin bunda gimana?" Ujar bang Rifal. "Bilang aja indomaret tutup bisa kan!" balas Kayla kemudian pergi meninggalkan Abang nya. "Dih itu anak Kenapa sih masak cuma gara-gara tadi sekarang langsung ngomel-ngomel tau dah pusing gue," seru bang Rifal kemudian menyusul kayla. Sesampainya di rumah Kayla pun langsung bergegas masuk ke dalam kamar. "Dek belanjaannya mana?" Tanya bundanya namun tidak dijawab sama Kayla. "Assalamualaikum Bun" ujar bang Rifal. "Waalaikumussalam bang itu adek kamu kenapa?" Tanya bunda. "Abang juga gak tahu Bun tadi tiba-tiba dia udah marah-marah mungkin lagi datang bulan kali," seru bang Rifal. "Oh gitu, oh iya mana belanjaannya? Tanya bunda lagi. "Apa itu oh iya indomaret lagi tutup Bun," bohong bang Rifal. "Tumben sekali indomaret tutup biasanya juga selalu buka," seru bunda. "Abang juga gak tahu Bun yaudah kalau gitu Abang ke kamar dulu ya!" seru bang Rifal kemudian pergi ke kamarnya. "Aneh," ucap bunda. Dikamar nya kayla sedang marah-marah tak jelas karena kejadian tadi di taman. "s**l tuh cowok sebenarnya mau nya apa sih bikin gue emosi aja awas aja kalau dia berbuat macam-macam. Gue harus berhati-hati sama dia" kesal kayla. "Habis marah-marah bikin gerah aja mending sekarang gue mandi aja biar nih kepala adem," ujar Kayla kemudian pergi ke kamar mandi.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN