“ yahhh!! Lagi seru-serunya, cemilan gua malah abis “ ucap salah satu pria yang sedang duduk di atas mobil bekas. Dia adalah Getran, salah satu anggota dest diamond.
Pertarungan San dan Toni melawan Cao rupanya menarik perhatian pria tersebut.
Pandangan Getran rupanya lebih tertarik kepada San dan Toni yang berani melawan Cao, bisa dibilang Cao adalah orang yang licik.
Bukannya mengambil sebatang kayu atau apapun itu untuk dijadikan senjata, San dan Toni lebih memilih tangan kosong untuk melawan Cao. Mereka berfikir, satu orang menggunakan senjata melawan dua orang yang bertangan kosong adalah pertarungan yang adil.
_
Perlahan-lahan Cao mulai kelelahan. Ini merupakan kesempatan terbaik untuk menjatuhkannya.
Cao dijatuhkan oleh Toni dengan menendang kepalanya, kemudian disusul dengan serangan San yang mengarah ke perut.
Mereka berdua berhasil mengalahkan cao.
Serangan terakhir mereka cukup untuk menaklukan musuh, meskipun Cao terbilang tangguh, tetapi Cao dibuat terbaring tak berdaya akibat serangan mereka.
“ gilaaa! Kuat bener ni orang “ ucap toni.
_
Akibat pertarungan tersebut, San mendapatkan luka di lengan kirinya.
“ lu gapapa San? “ tanya Toni.
“ gapapa ini cuman kegores doang Ton “
“ yaudah kalo gitu kita langsung ke perbatasan aja ayo “
_
Tiba-tiba hal yang mengejutkan terjadi.
Cao yang tadinya sudah tidak berdaya, tiba-tiba berdiri dan menodongkan pistol dari belakang tanpa di sadari San dan Toni.
Getran yang sudah menyadari hal itu akan terjadi langsung menyerang Cao dari belakang, yang membuat bidikan Cao meleset jauh dan kembali tak sadarkan diri.
“ duarrrr!!!! “ suara pistol yang ditembakan.
Suara pistol tersebut membuat kaget San dan Toni.
“ astagaa!!! Suara apa tuhh!! “ seketika San dan Toni menoleh ke belakang.
Keberadaan Getran juga membuat San dan Toni kebingungan, dan sempat terjadi kesalahpahaman diantara mereka.
“ woyy!! Lo yang nembak dia bukan! “ Toni yang melihat Cao terkapar di hadapan Getran dengan adanya sebuah pistol.
“ gua ga bermaksud ikut campur! Tapi sebodoh-bodohnya gua, gua ga pernah seceroboh kalian yang berani melawan orang selicik dia, dan ngebiarin begitu saja tanpa memastikan dia udah pingsan atau belum! “ Getran mencoba menjelaskan agar tidak terjadi kesalahpahaman.
San berbisik dan menjelaskan kepada Toni bahwa dia (Getran) adalah anggota geng no 1 dari dest diamod yang menduduki urutan ke 3.
“ Kalo sampe tu orang kenapa-napa gua ga mau ikut campur, awas aja kalo kita kena tuduh yang ngebunuh dia “ Toni mencemaskan keadaan Cao dan berfikir Getranlah yang menembak Cao.
“ tenang aja! Dia belom mati, gua cuman tendang leher dia doang. Palingan pingsan, itu juga ga terlalu kenceng gua nendangnya “ kata” tersebut tidaklah benar, yang jelas saat ini Cao mengalami patah tulang leher akibat tendangan Getran. Wajar saja, karna getran terkenal dengan tendangannya yang cukup kuat untuk mematahkan tulang.
“ palingan pingsan gimana! Itu dah keliatan mau mati “ ucap toni.
_
Getran menjelaskan kejadian tersebut, dan akhirnya San dan Toni percaya.
“ diliat dari jaketnya, kayaknya abang dari dest diamond ya!? “ tanya Toni
“ iyaa! Lu berdua juga dari geng kota ini kan? “ Getran yang balik bertanya.
“ bukan bang! Kita ga ikut geng-gengan kayak abang! “ menyadari jabatan Toni sebagai pasukan khusus, Toni mencoba mengelak agar informasi tidak terbongkar. Meskipun Getran terlihat baik sudah menolong mereka berduan, Toni harus tetap menjaga identitas, cepat atau lambat Getran juga pasti akan menjadi musuh bagi Toni.
“ kalo emang lu bukan dari anggota geng manapun, ngapain lu berdua berhadapan sama ini orang. Gua tau banyak soal orang-orang the lost, terutama dia ( Cao ) sebagai petinggi the lost “ Getran yang tidak mudah percaya mencoba mengelabui San dan Toni agar angkat bicara darimana mereka berasal.
Yang Getran takutkan adalah mereka korban dari ulah the lost yang memcoba memaksa mereka untuk mengonsumsi obat-obatan terlarang.
“ kita anak sekolah biasa bang! Kebetulan kita mau pulang terus dia dateng malakin kita. Jadi kita hajar deh “ Toni yang mencoba memberi alasan.
“ ouhh gitu!! Terus kenapa lu tau kalo gua dari geng dest diamond?
“ kan kita liat jaket abang, tuh di situ ada lambang geng dest diamond “ ucap Toni sambil menunjuk jaket Getran.
“ gua sih ga terlalu peduli mau lu dari geng manapun. Yang jelas kalo sampe gua tau lu dari geng urutan 2 sampe 5 atau mungkin geng terkuat, lu berdua bakalan gua habisin. Kapanpun dan dimanapun itu “ Getran yang hanya memberi gentakan agar mereka berdua mengakui identitasnya.
“enggak! Bang enggak enggak! Kita bukan dari geng manapun, suerr! “ San dan Toni menjawab dengan kompak dengan wajah panik.
Getran tidak bermaksud serius dalam mengucapkannya, melihat banyaknya anak-anak remaja yang mulai mengonsumsi obat-obatan terlarang yang di sebarkan anggota the lost membuat Getran khawatir mereka mengonsumsinya!
_
Tidak lama Arya datang bersama Gin, Mamat, dan yang lainnya.
Melihat adanya Getran, Arya dan yang lainnya dibuat kaget dengan adanya sebuah pistol yang tergeletak di samping Cao yang juga terlihat tidak sadarkan diri.
“ woyy!! Rakus, ngapain lo di sini “ ucap Arya yang berada sepuluh langkah dari Getran bersama yang lainnya.
Rupanya Getran adalah teman lamanya Arya, mereka saling mengenal satu sama lain. Bisa di bilang Getran dan Arya adalah teman seperjuangan semasa SMP dulu. Mereka berasal dari sekolah yang sama, panggilan Rakus tersebut akibat Getran yang serakah soal makanan, meskipun hobi makan, Tubuh Getran tetap saja kurus.
Sikap mereka berdua yang tidak pernah akur dimulai dari sebuah tragedi asmara. Mereka pernah menyukai perempuan yang sama. Meskipun mereka berdua terlihat tampan dan mempesona bagi kaum wanita, ironisnya salah satu dari mereka berdua tidak ada yang bisa mendapatkan perempuan tersebut.
Meskipun itu adalah masa lalu, tetapi sebuah penolakan cinta adalah aib bagi seorang laki-laki. Dalam arti, mereka berdua pernah ditolak cintanya oleh perempuan tersebut Dengan alasan si perempuan itu tidak ingin pertemanan mereka hancur gara-gara cinta. Dan itu sudah menjadi fakta.
“ lahhh!!! Lu juga ngapain ke sini sepuh gunung kidul? “ sebutan sepuh gunung kulon dari Getran adalah sebuah ejekan bagi Arya yang dulu pernah menjadi pemeran kakek-kakek dalam pertunjukan seni teater dalam acara wisuda perpisahan di sekolah mereka.
“ sepuh gunung kidul bibirlu membleh!! Itu kenapa sampe pingsan gitu, sampe ada pistol segala? “
“ gua cuman nolongin dua bocan ini. Kebetulan gua lewat! “
“ tu bocah dua temen gua! Awas aja kalo mereka kenapa-kenapa bibir lu gua balsemin “ Arya yang menghampiri Getran sampil menyubit bibirnya!
Seketika Getran menoleh ke arah San dan Toni, mereka berduapun berkeringat dingin dan langsung menghampiri Arya.
“ bang! Jangan ngebocorin rahasia kita. Tadi kita diancem sama dia, katanya kalo kita dari kelompok geng yang masuk di urutan lima terkuat, kita berdua bakalan di habisin “ Toni menjelaskan ancaman yang diberikan Getran.
“ emang kalian bilang apa aja? “
“ kita ngakunya anak-anak daerah sini. Bukan anggota geng “
_
“ maksud lu apaan?! Ngancem-ngancem temen gua haa?? “ Arya kembali menghampiri Getran dan menyubit mulutnya.
“ mewrewke biwleng buwken anggotew gewng “ Getran menjawabnya dengan mulut dicubit.
“ awas aja kalo mereka kenapa-kenapa gua olesin balsem bibir lu “
Arya selalu mengucapkan itu karna memang Getran baru bisa berhenti makan jika mulutnya bermasalah. Sewaktu dulu juga Getran pernah menangis ketika dijahili oleh Arya, ketika Getran pernah diberi sepotong roti yang sudah diolesi balsem.
“ iya!! Gua ga bakalan ganggu urusan lu, tenang aja! Secara, kan lu dari geng urutan ke empat, di banding gua mah, lu belom ada apa-apanya “ ucap Getran dengan wajah sombong.
“ wahh, sombong lu! Awas aja! Selesainya urusan sama the lost, geng lu yang bakalan gua bantai “
Meskipun mereka terlihat serius dalam perkataannya, tetapi mereka sedang berada di mode bercanda. Jadi kalo memang Tidak bersangkutan dengan geng mereka masing-masing dan bertujuan untuk saling menjatuhkan, mereka tidak akan saling bermusuhan.
Situasi ini hanya sebuah nostalgia bagi Getran dan Arya yang sudah lama tidak bertemu.
“ haha!! Raja ga perlu kaki buat berjalan! Biar lu tau aja! Gua udah di peringkat ke 3, dalam arti petinggi geng manapun ga ada apa-apanya banding gua! “ ucapan Getran tersebut membuat Arya ingin mengeluarkan jurus jitunya!
“ yakin? “ tanya Arya dengan wajah datar.
“...... yakin! “ jawab Getran yang merasa bingung.
“ gue denger geng Laras ngeduduki peringkat ke lima, apa mau gua sampein ke Laras kalo lu ma.........!?!#*#* “ tiba-tiba Getran menutup mulut Arya. Entah apa maksudnya, yang jelas ada suatu rahasia yang bakalan Arya bongkar.
“ awass aja lu kalo sampe Laras tau! Gua cukur bulu kelek lu! “
“ jangan dong! Geli “
“ yaudah! Pinjemin gua duit! Gua pengen beli cemilan “ Getran membisikan kata-kata tersebut yang membuat Arya naik darah.
“ lu kalo didiemin bakalan berkarat apa berlumut si! Udah lama ga ketemu, sekalinya ketemu minjem duit buat jajan. Heran gua! “ ucap Arya dengan nada tinggi.
“ udah jangan banyak omong! Lagi kebetulan ga bawa duit gua! “
“ nihh!! Jangan lupa beli balsem! Biar gampang, kalo laper tinggal oles doang ke mulut lo “
“ oke gua cabut dulu! “
“ ehh woyy! Ni orang masih idup ga? “ yang Arya maksudkan adalah Cao.
“ tenang aja! Dia Cuma pingsan “ jawab Getran samil berjalan meninggalkan Arya.
_
“ pingsan gimana, ni orang nafas aja susah kayak yang udah mau mati “ Arya sambil menatap wajah Cao.
_
Meskipun terlihat pendiam, begitulah sifat Getran ketika bertemu Arya.
Di mata teman-teman dekatnya, Arya adalah simbol persahabatan yang sesungguhnya! Tanpa memandang siapa dia, asalkan mau berteman, Arya selalu menerimanya dengan lapang d**a tanpa melihat status. Itulah yang membuat Getran tetap menganggap Arya sebagai teman dekatnya.
_
“ abang kenal sama dia? Keliatannya akrab gitu “ tanya Mamat dari anggota pasukan khusus.
“ iyaa! Dia kuat loh bang! “ sambut Toni.
“ heh! Hanya teman lama, itu juga kalo dia lupa! Kalo masih ingat mah dia ga bakalan mau ngelukai temannya sendiri “ jawab Arya.
_
*******
“ udah ayo kita langsung kumpul ke markas. Yang lain hubungi Bimo buat kumpul dulu di base camp. Ada pengumuman penting “ Arya memerintahkan beberapa anggota lain untuk menghubungi Bimo.
“ lu kenapa tang! Ngelamun gitu! “ tanya Arya.
Rupanya Bintang masih memikirkan perkataan Tora.
“ engga! Gua masi kepikiran ucapan orang i***t itu! “ yang Bintang maksudkan adalah Tora.
“ emang dia bilang apaan? “ tanya Arya.
_
Bintang menjelaskan kepada Arya tentang apa yang di katakan Tora. Bintang merasa ada hal yang di sembunyikan dari Tora yang mungkin saja ada hubungannya dengan Bintang.
Atau mungkin Tora bermaksud mengacaukan geng Gumpalan, dengan cara berkata seperti itu.
_
“ udah hal yang seperti itu jangan terlalu dipikirin. Kita masih punya banyak urusan yang belom diselesaikan. Intinya kita kumpul dulu di markas. Abis itu kita bahas soal ini secara pribadi nanti malem “ Arya yang mencoba menenangkan Bintang agar tidak terlalu tertekan soal perkataan Tora.
Jawaban bintang juga hanya bisa menuruti apa kata Arya.
_
Setelah semuanya diberitahukan untuk segera berkumpul di markas gumpalan. Akhirnya mereka tiba!
“ kenapa tiba-tiba kita di suruh menghadap ke sini bang Arya? Misi kita masing-masing juga belum tuntas “ tanya salah satu anggota.
“ kita ada beberapa pengumuman penting! Terutama soal pasus (pasukan khusus) yang baru saja mengalami kendala sepulang dari misi!. Terutama Farel mengalami syok berat akibat tidak bisa mengontrol kesadarannya. Dan saat ini juga lagi dirawat oleh Mawar di rumahnya. “ Arya berbicara di hadapan para anggota Gumpalan.
_
Tidak lama Bimo datang.
_
“ woyy! Arr! Gua ada laporan kalo Laras di serang the lost “ tidak seperti komandan lainnya. Bimo lebih memperdulikan Laras, atau mungkin perempuan.
“ ucap salam dulu kek! Apa kek! Jangan teriak-teriak. Dateng aja belum dah kayak bebek aja lu nyosor-nyosor. Ga tau situasi lagi genting “ ucap Arya.
Disusul dengan Bintang yang ikut mendukung Arya.
“ tau lu! “ ucap Bintang.
“ yee! Bukannya gitu! Kalo Laras kenapa-kenapa gimana masa depan gua nanti “ ucapan Bimo membuat seisi markas ilfil. Dengan pria bertubuh kekar berotot tidak terlihat pantas untuk berkata seperti itu.
“ Laras udah aman. Gua juga udah nyuruh beberapa anggota buat stay di sono “jawab Arya.
“ oke! Baguslah kalo gitu. Tapi ngomong-ngomong ke mana Mawar? “ tanya Bimo.
“ lagi ngerawat farel di rumahnya! “ jawab Bintang.
“ lahh?! Farel kenapa “
“ kena mental lagi! “ Jawab Bintang.
“ tuhkan! Kata gua juga apa Arr! Lu sihh ga mau dengerin gua !”
_
_