Bertemu
Nama gua Putri Hayyuna, 11 November itulah hari lahir gua. Saat ini gua menginjak usia remaja dan berkuliah di kampus pantesan bersama dosen favoritnya pakde Karto.
Rutinitas gua yaitu olahraga, belajar dan bermain seperti cewek pada umumnya aja, sikap dan emosi gua suka gak selaras seringkali gua justru bertengkar dengan pikiran gua sendiri dalam mengambil keputusan entah sampai kapan.
Gua mempunyai adik cewek yang juga gak jauh berbeda tapi cantikan gua sih, itu kata teman-teman gua ya bukan kata gua. Di kampus gua mempunyai banyak sahabat namun, yang paling dekat dengan gua ya pasti cewek dia bernama Kamelia Putri atau Amel.
Amel merupakan sahabat gua dari SMP sampai sekarang kita masih bersahabat. Amel merupakan sahabat yang baik dan asik namun, sayang cintanya yang tulus seringkali tidak berjalan dengan mulus.
Waktu berlalu hingga saat ini gua berada di pertengahan semester sudah cukup lama gua kuliah di sini, hanya tinggal beberapa semester lagi untuk gua lulus dan menjadi sarjana, gua mengambil jurusan administrasi perkantoran.
Hari ini telah menjemput gelap nya malam bersama matahari yang mulai tenggelam. Besok waktunya untuk gua kembali ke kampus setelah liburan yang menyenangkan.
Karena sudah malam gua memilih istirahat dan bobo cantik berharap mendapatkan mimpi indah, seindah dirinya maha karya tuhan penguasa alam.
Malam hari telah berlalu dan pagi hari tiba. "Putri, sarapan dulu sebelum ke kampus,"kata ibu.
"Iyah bu, Putri siap-siap dulu."kata gua.
Gua pun berjalan ke ruang makan setelah bersiap-siap bersama dengan Pepi.
Setelah sarapan gua langsung menuju ke kampus. "Putri berangkat dulu ya,"kata gua sambil tersenyum manis.
"Iyah, hati-hati di jalan."kata ibu.
"Iyah bu."kata gua dengan nada yang lembut.
Brem ...brem ...bunyi suara mobil gua yang pergi keluar meninggalkan rumah menuju ke kampus.
Di perjalanan biar gak bosen gua sambil mendengarkan musik, salah satu musik favorit gua adalah musik pop.
Ketika gua sedang asik berkendara tiba-tiba ada motor yang melaju dengan sangat kencang di samping mobil gua dan menabrak kaca spion gua hingga pecah.
Di jaket yang di pakai pengendara motor tersebut ada gambar setan di ikat dan dibawahnya bertuliskan nama yang menandakan dia merupakan anak geng motor.
Devil Army sebuah nama yang cukup menyeramkan bagi gua tapi gua penasaran karena dia seperti sedang di kejar oleh geng motor lain.
Gua melihat ke kaca spion yang pecah, dan dibelakang ada geng motor yang melaju dengan kecepatan kencang. Gua yang melihatnya merasa kalau ini pasti temannya yang tadi.
Ketika berada di samping gua langsung membuka pintu mobil gua dan menyenggolnya hingga dia terjatuh dan gua meminta ganti rugi dengannya kebetulan kejadian tersebut pas lampu merah.
Anak geng motor tersebut terlihat sangat kesal dan langsung menatap kearah gua namun, ketika lampu hijau anak itu langsung pergi meninggalkan tempat tersebut.
Gua yang merasa belum ganti rugi langsung memfotonya jadi inget dia siapa kalau ketemu lagi kan bisa minta ganti rugi.
Gua akhirnya tiba di kampus, di kampus gua bertemu dengan Amel yang juga merupakan teman sekelas gua. "Amel, tugas udah belum punya Putri ada yang belum soalnya?"tanya gua.
"Hmmmmmmm, kebiasaan dah,"kata Amel sambil tertawa.
"Hehehehe gantian kan kemarin Amel yang ngeliat punya Putri,"kata gua dengan nada bercanda.
"Iyah Amel juga cuman bercanda, ya sudah ayuk ke kelas,"kata Amel sambil menarik tangan gua.
Ketika kita di kelas dan ingin memulai pelajaran, di depan kelas gua ramai dimana kedua cowok yang menjadi idola kampus saling berhadapan yaitu Fikri dan juga Mike.
Bad boy vs cool boy itulah yang menggambarkan keduanya.
Fikri yang merupakan ketua geng motor mysterio bertemu dengan Mike yang merupakan juara kampus namun, sikapnya sangat dingin dan cuek apalagi dengan wanita karena baginya bermain asmara di waktu remaja adalah hal sia-sia dan membuang-buang waktu saja.
Keduanya saling menatap dengan wajah sombong dan menyebalkan. Gua yang kesal dengan tidak sadar langsung berteriak keluar. "Sombong amat lu pada!"kata gua dengan nada kesal.
Teman-teman gua yang di kelas bersama dengan geng motor mysterio langsung menatap kearah gua.
Farel yang merupakan anak geng motor mysterio merasa tidak senang dengan ucapan gua, dia langsung masuk kedalam dan berdiri dihadapan gua serta menarik tangan gua.
Gua yang berasa gak nyaman langsung menarik tangan gua dan memukul wajahnya dengan spontan hingga hidungnya berdarah.
Amel yang melihatnya langsung terkejut, Hafiz yang merupakan sahabatnya Farel langsung masuk kedalam ingin memukul gua.
Namun, secara mengejutkan Fikri langsung menahannya dan menariknya.
Hafiz tentu saja bingung namun, Fikri hanya mengatakan kalau ini biar menjadi urusan dia. Fikri pun masuk kedalam kelas gua dan berdiri tegak di hadapan gua dengan wajah sombongnya.
Gua yang melihatnya langsung menatap sinis kepadanya, walau rada takut sih tapi gua coba berani aja dulu, Farel yang tadi gua pukul langsung bangun dan ingin memukul gua namun, Fikri justru malah menendangnya hingga terjatuh.
Gua sama Fikri kembali saling menatap. Gua berfikir dia bakal memukul gua seperti apa yang gua lakukan kepada teman-temannya, gua yang kesal langsung menantang nya.
"Apa lu ngelihat gua kaya gitu, lu mau gua pukul juga kaya temen-temenlu sini pukul gua,"kata gua sambil memegangi pipi gua.
Fikri yang melihat dan mendengar langsung tersenyum dan mengepalkan tangan kanannya.
Amel dan teman-teman gua yang lain langsung pada ketakutan, secara di depan gua adalah Fikri ketua geng motor mysterio yang merupakan geng motor cukup disegani di sini.
"Putri, udah lu minta maaf aja, Amel takut nanti lu kenapa-kenapa."kata Amel dengan nada yang panik.
"Enggak selow aja mana berani dia mukul gua."kata gua.
Suasananya semakin menegangkan dan Fikri langsung menghela nafasnya dan mengangkat tangannya dan mengarahkan tangannya kedepan wajah gua.
Gua yang melihatnya langsung menutup mata karena takut namun, ternyata Fikri tidak memukul dia justru mengatakan hal yang tidak gua pikirkan sebelumnya.
"Lu cantik, sepertinya kita pernah ketemu namun, lu gak sadar kalau saat itu gua yang ada di hadapan lu,"kata Fikri sambil menarik hidung gua.
Setelah mengatakan hal itu Fikri langsung pergi meninggalkan kelas bersama geng motor mysterio begitu juga dengan Mike yang sudah pergi duluan namun, sebelumnya dia menghampiri dosen dan meminta maaf karena sudah membuat kerusuhan dikelas gua.
Gua yang mendengarnya dan mengalaminya berasa bingung dengan sikap anehnya.
Gua juga tidak tau sekarang apa yang harus gua lakukan kejadian tadi benar-benar mengejutkan dan sikapnya benar-benar menyebalkan.
Gua sama Fikri kembali saling menatap. Gua berfikir dia bakal memukul gua seperti apa yang gua lakukan kepada teman-temannya, gua yang kesal langsung menantang nya.
"Apa lu ngelihat gua kaya gitu, lu mau gua pukul juga kaya temen-temenlu sini pukul gua,"kata gua sambil memegangi pipi gua.
Fikri yang melihat dan mendengar langsung tersenyum dan mengepalkan tangan kanannya.
Amel dan teman-teman gua yang lain langsung pada ketakutan, secara di depan gua adalah Fikri ketua geng motor mysterio yang merupakan geng motor cukup disegani di sini.
"Putri, udah lu minta maaf aja, Amel takut nanti lu kenapa-kenapa."kata Amel dengan nada yang panik.
"Enggak selow aja mana berani dia mukul gua."kata gua.
Suasananya semakin menegangkan dan Fikri langsung menghela nafasnya dan mengangkat tangannya dan mengarahkan tangannya kedepan muka gua.