Sebenci dan setidak suka apa pun Argus pada Minerva, pria itu tidak mungkin membiarkan Minerva begitu saja setelah mendengar ancaman bunuh diri. Meski kemungkinan ancaman itu benar terjadi sangat tipis tapi bagi Argus kata bunuh diri begitu menakutkan dan menghantui dirinya.
“A-Aku serius! Tidak ada artinya aku hidup bila tidak bersama dengamu.” Minerva yang sejak tadi sangat percaya diri dan angkuh berubah sikap mendapat tatapan ngeri dari Argus. Agaknya ia menyadari dan takut telah membuat Argus marah.
“Tidak ada artinya kau hidup? Haha!” Argus tertawa lemah dengan separuh kewarasan yang tersisa. Saking tidak masuk akalnya situasi saat ini sampai akal sehatnya hampir bekerja di luar kendali. “Ya... Begitu juga halnya yang aku rasakan. Tidak ada artinya jika aku hidup tanpa July. Dan kau ingin aku hidup kembali seperti zombie...” Gumam Argus lirih seolah berkata pada dirinya. Samar Minerva masih dapat mendengar suara Argus, meski begitu Minerva tidak mau ambil mengerti isi jeritan hati Argus. Ya karena memang begitu sifat dasarnya, egois dan pongah.
Minerva tidak berniat meminta maaf atau menunjukkan penyesalan telah menggunakan kata ancaman yang bisa saja melukai hati perasaan Argus sekarang ini. Walau Argus pun tidak pernah mengharapkan itu, ia sangat mengenal bagaimana Minerva sebaik mengenal dirinya. “Berkat kau, aku mungkin akan bermimpi buruk malam ini.” Senyuman Argus terlihat sinis sekaligus getir.
“Argus! Argus! Aku belum selesai bicara!” Tapi kali ini Argus tidak menghiraukan panggilan atau ucapan apa pun lagi yang keluar dari mulut berbisa Minerva. Argus tetap berjalan pergi meninggalkannya tanpa keraguan.
***
Argus dan July adalah pasangan fenomenal di kampus mereka masa kuliah dulu. July sebagai mahasiswa tingkat akhir, dan Argus adalah mahasiswa pascasarjana di kampus mereka. Keduanya memang sudah lama saling kenal sejak July menjadi mahasiswa baru, dan Argus sejak saat itu. Sejak pertama bertemu mengenal July sudah memendam rasa cukup lama, sampai akhirnya mereka bersama menjadi pasangan setelah begitu dekat menjalin hubungan senior dan junior. Ya itu hanya modus yang Argus gunakan untuk mendekati July berpura menjadi kakak senior baik hati yang perhatian membantu juniornya. Karena itu kisah dan hubungan mereka amat terkenal setelah perjuangan perjalanan Argus melakukan pendekatan agresif pada July sekian lama.
Saat hubungan mereka semakin serius, Argus dan July merancang masa depan bersama menuju arah pernikahan. Argus sudah melamar July datang ke rumah di hadapan orang tuanya. Dan persiapan pernikahaan mereka sudah mulai berjalan sempurna. Namun saat itu hubungan mereka tidak mendapat restu dari keluarga Argus. July mengetahui hubungan Argus dengan keluarga inti memang sedikit kompleks, namun tetap memilih percaya pada Argus dan menitipkan masa depannya meski tanpa restu orang tua serta pihak keluarga besar Argus sekali pun. Sebelum sempat pernikahan mereka terjadi, Argus membatalkan acara dan meninggalkan July. Memutus hubungan sepenuhnya dengan menikahi wanita lain yang dipilihkan oleh orang tua dan keluarga besarnya. Seorang gadis dari keluarga kaya raya pemilih kerajaan bisnis multi-nasional bernama Minerva.
Tanpa sepatah kata, tanpa perudingan atau itikad baik, Argus memutus segalanya secara sepihak dalam satu tindakan. Yang tersisa hanyalah tinggal keluarga July yang tersakiti, dikhianati, dipermalukan dan July seorang diri ditingalkan. Saat itu dari pihak keluarga July tidak ada yang mengetahui mengapa Argus melakukan hal setega, sekejam, sejahat itu tanpa penjelasan dan memberi alasan. Ya karena bagi Argus alasan itu adalah aib keluarga, kesedihan, trauma dan menjadi luka hati sepanjang hidupnya.
Argus tidak pernah menginginkan pergi dari sisi July, jika bukan karena terpaksa keadaan keluarga yang mendesaknya begitu kejam hingga ia tidak punya cara atau pun jalan untuk menceritakan semua pada July.
“Mommy tidak sekedar ucapan kosong Argus, kalau kau tidak menikahi Minerva tidak ada artinya untuk Mommy hidup lebih lama lagi!”
Argus tidak mengindahkan perkataan itu, namun setelah berucap demikian ibunya benar sungguh melakukan upaya bunuh diri dengan menenggak banyak butir pil tidur sekaligus. Ketika Argus temukan sosok ibu di rumah sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri entah untuk waktu berapa lama berlalu. Keadaan sangat kacau, Argus segera larikan ibu ke rumah sakit dengan ambulans. Argus panik ketakutan, tubuhnya bergetar hebat. Rasa bersalah merayapi diri merasuk hingga ke dalam sanubari, ingatan tentang percakapan dengan ibunya saat terakhir kali terukir jelas dalam bayang pikiran di kepala. Hingga tubuhnya berkeringat tapi merasa hawa dingin di sekitar, Argus terduduk lemah kehilangan tenaga. Pandangan matanya semakin buram dan gelap, telinga berdenging. Samar terdengar suaranya sendiri yang mengucap kata pada ibu saat terkahir kali.
“Aku akan tetap menikahi July apa pun yang terjadi, lakukan apa pun yang Mommy inginkan!” Setelah berkata seperti itu Argus pergi tanpa melihat ibu lagi. Argus tidak berbalik memastikan raut wajah ibu ketika mendengar ucapannya. Perkataan itu, apakah Argus yang telah mendorong ibunya hingga benar-benar melakukan tindakan itu.
Argus membuka mata, nafasnya terengah-engah saat bangun dari alam mimpi buruk. Padahal sebelum tidur tadi ia sudah menelan pil resep dokter pribadinya sebagai tindakan antisipasi. Apakah karena keadaan ini sama seperti saat itu, sama-sama di masa persiapan pernikahannya dengan July maka keadaan mental Argus lebih lemah dari biasa. Ya, ini bukan hanya sekedar karena ancaman Minerva yang membawa kembali kenangan luka masa lalu Argus. Tapi juga karena lagi-lagi Argus dihadapkan pada pilihan yang sama. Dan tekanan dari rasa bersalahnya yang masih bersemayam di sudut hati Argus pada ibu hingga detik ini.
Saat itu Argus meninggalkan July karena desakan keluarga, dan tidak memiliki pilihan. Lantas sekarang takdir itu kembali datang seperti mempermainkan Argus dalam situasi yang sama dan peran orang yang sama, July dan Minerva. Kali ini bila Argus tetap memilih July dan mengabaikan Minerva, pasti kabar itu akan segera tersebar di keluarga besarnya. Dan keluarga Minerva yang paling berpengaruh dalam rantai dunia bisnis, pekerjaan Argus, bahkan bisa mempengaruhi dunia July juga tidak akan tinggal diam. Argus yakin keluarga Minerva cukup mampu melakukan itu bila Minerva benar menginginkan sesuatu yang buruk terjadi pada July. Argus sungguh berada di ujung jalan dengan persimpangan yang harus dipilihnya.
Seperti saat itu, kali ini Argus juga tidak bisa menceritakan secara terbuka situasi yang dialaminya, kesulitan yang menimpanya. Karena bukanlah arti cinta bagi Argus bila menampakkan kelemahan diri pada pasangannya. Sisi kompleks hati dan kehidupan bagi Argus adalah kelemahan dan kekurangan yang dipikul seorang diri sampai mati. Dan ia tidak ingin membagi, membebankan itu pada orang yang teramat ia cintai―July. Seperti apa yang terjadi di masa lalu, Argus pergi menghilang meninggalkan July tanpa penjelasan apa pun.
***upcoming