D
Dillon Laksamana Mahendra, seorang arsitek terkenal yang mempunyai studio tersendiri yaitu Asana Studio
"Pak Dillon im sorry, hari ini ada bertemu dengan client kemang?"
"Masih minggu depan put, ini masih awal bulan sedangkan Pak Raynald minta di pertengahan bulan"
"Ah okay, im sorry pak it was mistake"
"Gak apa-apa"
Pak Dillon panggilnya di kantor, atasan yang easy going. Kerja dengan nyaman tanpa paksaan adalah kantor yang di inginkan, dan dia sendiri mewujudkannya.
"Dil gimana lo, katanya kemarin blind date sama shawny?"
"Ya apa gimana?"
"how do you feel? she is pretty?"
"semua perempuan pretty vid, gimana sih lo"
Diumur 30 tahun, dimana keluarga sudah menanyakan "Dillon when you getting married?" sampai mendengarnya saja sudah sangat muak. Selalu saja obrolan pertama menanyakan pernikahan. Memangnya menikah hanya Cap Cip Cup mendapatkan perempuan yang lolos kriterianya?
《○●》
"DIL!" Satya berujar, satu tangannya memegang ice americano yang disukainya. "remember what i told you yesterday?"
Dillon masih menengok ponselnya yang tak henti-hentinya berbunyi karena terlalu banyak pesan dari ibunya yang masuk. "Yang mana, Sat?" Sahut Dillon walaupun matanya masih tertuju dengan ponselnya. "You said a lot things yesterday"
Dillon masih tetap mengetik dalam ponselnya. Katakan kurang ajar ketika temannya sudah berbicara panjang lebar tapi halnya malah disibukkan dengan ponselnya.
"when i said to introduce a new woman".
Dillon seketika mematung. Apa-apaan batinnya. "lo gak ngomong ke gua kaya gitu ya kemarin" sanggah Dillon karena sudah capek memenuhi permintaan temannya untuk blind date.