Hari beranjak petang
Pertanda senja akan datang bertandang
Waktu berkejaran, langkah mengejar ketinggian
Memburu detik menuju puncak yang cantik
Peringatan datang silih berganti
Asap belerang mengarah ke jalur pendaki
Jika sampai petang tiadda yang kembali
Bahaya menanti, jalanan tak kan menyehatkan lagi
Langkah dipercepat, tak dibiarkan melambat
Memutar bukit dengan kilat, di antara bau menyengat
Angin semakin berhembus kencang, asap makin pekat
Bongkahan belerang makin menyesaki jalan menyekat
Menuju puncak bayangan
Mata memandang ke seluruh penjuru awan
Barangkali terlihat puncak sebenar-benar buruan
Tertutup asap di ketinggian, namun menanti ditundukkan
Bayangan senja makin merona
Mata makin pedas dihadang sulfatara
Hidung tertutup buff lapis dua
Supaya bau sirna tak masuk ke dada
Kerikil kecil memanggil
Kaki terpaksa harus menggigil tergelincir
Meluncur ke bawah jika pijakan patah
Licin, seperti lumpur saat hujan menderah
Tak dipedulikan lagi, langkah makin cepat berlari
Siaga supaya tak jatuh ke jurang terjal sebelah kiri
Mata terus menatap tiang bendera
Tangan memegang tongkat menjejak tanah rata
Hore….!
Akhirnya tiba juga
Puncak pringgodani dengan bendera di atasnya
Raga terduduk di atas batu, pertanda lelah menyentuh tubuh
Menarik napas dalam-dalam
Mengusir pekat yang menyeruam
Bersiap mengambil kamera, mengabadikan area
Tuk disimpan dalam album kenangan pendakian
Terlihat gunung penanggungan dikejauhan
Cantik rupawan tak termakan jaman
Mengingatkan momen pendakian bersama puan
Satu waktu berselang dari sekarang
Wuss…!
Asap belerang berhembus kian kencang
Waktunya beranjak pulang
Sebelum bahaya menerjang, utamakan keselamatan
#
Puncak Pringgodani – 3156 mdpl
Mt. Welirang (3156 mdpl)
Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia