PRINGGODANI ABADI

241 Kata
Hari beranjak petang Pertanda senja akan datang bertandang Waktu berkejaran, langkah mengejar ketinggian Memburu detik menuju puncak yang cantik Peringatan datang silih berganti Asap belerang mengarah ke jalur pendaki Jika sampai petang tiadda yang kembali Bahaya menanti, jalanan tak kan menyehatkan lagi Langkah dipercepat, tak dibiarkan melambat Memutar bukit dengan kilat, di antara bau menyengat Angin semakin berhembus kencang, asap makin pekat Bongkahan belerang makin menyesaki jalan menyekat Menuju puncak bayangan Mata memandang ke seluruh penjuru awan Barangkali terlihat puncak sebenar-benar buruan Tertutup asap di ketinggian, namun menanti ditundukkan Bayangan senja makin merona Mata makin pedas dihadang sulfatara Hidung tertutup buff lapis dua Supaya bau sirna tak masuk ke dada Kerikil kecil memanggil Kaki terpaksa harus menggigil tergelincir Meluncur ke bawah jika pijakan patah Licin, seperti lumpur saat hujan menderah Tak dipedulikan lagi, langkah makin cepat berlari Siaga supaya tak jatuh ke jurang terjal sebelah kiri Mata terus menatap tiang bendera Tangan memegang tongkat menjejak tanah rata Hore….! Akhirnya tiba juga Puncak pringgodani dengan bendera di atasnya Raga terduduk di atas batu, pertanda lelah menyentuh tubuh Menarik napas dalam-dalam Mengusir pekat yang menyeruam Bersiap mengambil kamera, mengabadikan area Tuk disimpan dalam album kenangan pendakian Terlihat gunung penanggungan dikejauhan Cantik rupawan tak termakan jaman Mengingatkan momen pendakian bersama puan Satu waktu berselang dari sekarang Wuss…! Asap belerang berhembus kian kencang Waktunya beranjak pulang Sebelum bahaya menerjang, utamakan keselamatan # Puncak Pringgodani – 3156 mdpl Mt. Welirang (3156 mdpl) Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN