Disela-sela tebing curam
Ada sebuah daratan, serupa taman
Menjadi penghubung jembatan
Gunung kembar satu, kembar dua hingga arjuna
Begitulah info yang ada di peta
Konon katanya, taman yang indah mempesona
Daratannya tak begitu luas, dengan rumput sebagai alas
Bebatuan tak lagi terlihat, tak berbekas
Sedari tadi menyisir tebing
Penuh pohon cantigi di sebelah kiri yang membimbing
Tetap merapat ke kanan, supaya tak masuk jurang
Bau belerang tetap saja menyerang
Masker dan buff terpasang
Melindungi hidung yang mulai mengerang
Dihajar pekatnya bau belerang
Kian mendekati atap, kian menyayat
Tanah kapur melibur, berganti rumput berserabut
Wuss….! Suara angin menyapa walau sedikit rebut
Pepohonan berkerumun datang menyambut
Tempat apakah ini? Penuh dengan kabut
Taman dewa,
Begitulah para pendaki menyebutnya
Bunga edelweiss berbaris rapi di sana
Dengan latar kerumunan awan mengangkasa
Indahnya! Tiada duanya, welirang punya
Persis seperti taman di tengah kota
Dengan aneka bunga di dalamnya
Memanjakan mata, seketika
Tempat peristirahatan sementara
Sebelum mendaki ke puncaknya
Duduk manis menikmati kopi
Membuka lembaran mini menulis puisi
Tiduran pun tak apa
Di bawah pepohonan rindang penuh hijaunya
Atau, disamping edelweiss berfoto ria
Semua yang membangkitkan sejarah, lakukanlah!
Karena sebentar lagi, perjalanan akan berlanjut
Menapaki puncak yang penuh tebing kerucut
Disertai ribuan angin penuh rebut
Tenaga harus membara supaya impian tetap terjaga
#
Taman Dewa – 2900 mdpl
Mt. Welirang (3156 mdpl)
Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia