bc

Bos Ganteng Galak

book_age18+
1.9K
IKUTI
16.9K
BACA
friends to lovers
goodgirl
powerful
brave
drama
bxg
genius
female lead
others
like
intro-logo
Uraian

Lani Wira Atmadja calon penerus perusahaan PT. Angkasa Jaya memutuskan untuk bekerja di PT. Andromeda Megatama sebelum dia menduduki jabatan CEO di perusahaan milik kakeknya, di Andromeda Megatama Dia harus menjadi bawahan dari Deco Rendy Hartawan Bos nya yang berwajah Ganteng tapi suka seenaknya kepada Lani. Lani memiliki kekasih Arka Pradipta seorang yang bukan dari kelasnya, hal itu tidak mempengaruhi cintanya pada Arka.

Deco Rendy Hartawan seorang pengusaha muda yang menjabat sebagai CEO dari Andromeda Megatama memiliki karakter yang jutek, irit bicara dan galak pada bawahannya tapi sangat bucin dengan kekasihnya,

Diam-diam kehadiran Lani sedikit membuat jiwa penakluknya sebagai pria terusik, terus-terusan Ia memberi pekerjaan pada Lani yang kadang di luar speknya hanya agar bisa berhubungan dengan Lani. Ia harus bersaing dengan sepupunya Bayu Arkana Hartawan yang tidak kalah ganteng dari Rendy untuk meraih perhatian Lani. Meskipun mengejar Lani, Ia masih tetap bucin pada Rachel kekasihnya.

Bayu Arkana Hartawan, sepupu Rendy yang tertarik pada Lani sebelum Rendy menyadarinya, sikapnya yang ramah dan hangat bisa pada Lani membuatnya nyaman, ada-ada saja perlakuan mengejutkan yang Ia terima dari Bayu.

Sanggupkah Lani bertahan dengan kekasihnya Arka? atau akan berpaling pada bos ganteng galaknya? atau justru berpaling pada Bayu yang membuatnya selalu nyaman?

Baca juga : Get Love, Get Heart Sekuel tentang Bayu dan masa lalunya, di jamin geregetan sama Bayu, hihi

chap-preview
Pratinjau gratis
1. Hari Pertama
Ini hari pertama Lani masuk kerja setelah lulus dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Jakarta, Lani mengenakan outfit kemeja putih dengan kerah V Neck, celana bahan panjang warna Abu, sepatu keds berlogo centang warna Abu, wajahnya hanya di rias senatural mungkin karena Lani memang memiliki bawaan cantik sejak lahir, kulit putih ciri khas kulit asia, mata sipit tapi bola mata besar, alis tebal dengan susunan yang rapih, jika tertawa akan Nampak lesung pipi di pipinya, Lani memiliki tubuh yang proporsional tinggi badan 168cm dengan Berat Badan 49kg. tidak terlalu kurus dan juga gemuk. Lani menyusuri koridor busway menuju tempat kerja sambil menggunakan earphone mendengarkan lagu Tetap Dalam Jiwa milik Isyana Sarasvati. Sesekali ia menyenandungkan lagu yang ia dengar dengan merdu. Tak bisa ku teruskan, dunia kita berbeda, Dunia kita berbeda Bila memang ini ujungnya Kau kan tetap ada di dalam jiwa Memang tak mudah Tapi ku tegar menjalani kosongnya hati Buanglah mimpi kita yang pernah terjadi Tersimpan tuk jadi histori Orang-orang sekitar pun tidak peduli karena mereka pun sibuk dengan dunianya masing-masing, kecuali para pria tentunya setiap melihat Lani pasti tidak akan cukup melihatnya sekali. Parasnya yang manis dan cantik membuat siapapun betah berlama-lama menatapnya. Lagu ini sedikit menggambarkan isi hati Lani saat ini,  baru saja ia harus berpisah dengan kekasihnya Arka, hubungan yang mereka jalin selama dua tahun harus terpisah karena Arka diterima kerja di Kalimantan, mereka masih berkomitmen untuk tetap setia satu sama lain dan jika pada akhirnya mereka menemukan pasangan masing-masing di tempat baru, maka hal itu harus dibicarakan biar tidak ada yang tersakiti nantinya. Simple, bagi Lani segala sesuatu tidak bisa dipaksakan, daripada ada kebohongan lebih baik dikatakan dari awal. Lani sudah sampai di depan perusahaan tempatnya bekerja, dia menghentikan langkahnya sebentar menatap bangunan bertingkat yang megah didepannya dan menarik sudut bibir sambil berbisik. “Semangat Lani, masa depan Mu ada di sini” Lani melangkahkan kaki dengan percaya diri memasuki perusahaan dengan nama terpampang jelas di gerbang masuk perusahaan PT. Andromeda Megatama, earphone yang tadi digunakan sudah berpindah tempat ke dalam tas kecilnya. “Pagi Pak!” Sapa resepsionis kepada lelaki yang berbarengan masuk dengan Lani, Lani spontan menoleh dan tersenyum sopan kepada laki-laki tersebut. Lani memperhatikan Pria itu, Masih muda mungkin kisaran 30th, dia juga memiliki wajah yang tampan dengan rahang yang tegas dan mata setajam elang membuat siapapun yang melihatnya terhipnotis, tapi tidak dengan Lani karena bagi dia selama masih ada komitmen dengan Arka, dia tidak bisa memalingkan hatinya kepada Pria lain lagipula Arka juga tidak kalah tampan dengan pria yang dia duga pasti memiliki jabatan yang tinggi itu. Karena resepsionis tadi bertindak seperti layaknya kepada atasan Lani pun menganggukan kepalanya dan menyapa “Pagi Pak!”Sapa Lani sopan. Pria itu hanya mengangguk tanpa tersenyum. ‘Datar amat tu muka’ gumam Lani tapi tidak terdengar oleh pria tadi. Ya iyalah, bisa dipecat kalo hari pertama Lani udah bikin masalah sama orang, apalagi disinyalir orang tersebut atasan Lani. Mereka memasuki lift karena tidak banyak yang menunggu lift. Tringgg  Pintu lift terbuka, ternyata mereka masih satu lantai, Lani memundurkan diri selangkah agar Pria tadi bisa keluar lebih dahulu, ternyata pria itu berjalan melewati Ruang Manajer. Lani belum mengetahui ruang paling sudut sana ruang apa karena Ia anak baru. tapi setau dia di sana tempat para petinggi selain di lantai 8 tentunya. “Tuh kan, untung Gue sopan, ternyata dia bos Gue” batin Lani berbicara. Semua kubikel masih banyak yang kosong, rupanya Pria ini cukup rajin masih jam setengah delapan tapi sudah standby di kantor, padahal jam mulai kantor jam 8.00. Lani berjalan ke arah Divisi Marketing Engineer, ya karena dia mendapat posisi menjadi staf junior marketing engineer di Andromeda Megatama. “Pagi Lani, wah pagi sekali Kamu” Sapa Bu Selly atasan Lani secara langsung. “Iya bu, tadi selepas subuh Saya langsung jalan, lebih enak datang pagi, masih fresh, belum terlalu macet” ungkapnya menjawab pertanyaan atasannya itu. “Bagus itu, oiya Kamu sudah tau jobdesk kan? coba kamu cek gambar dan juga hitungan RAB untuk proyek Hotel di Bali, seharusnya yang ngerjain Dysa, tapi karena hari ini Dysa mendadak izin kecelakaan jadi saya harap kamu bisa back up pekerjaan dia selama dia belum masuk yah” Bu Selly menyerahkan USB ke Lani, untungnya sebelum diterima di sini Lani sempat magang di perusahaan BUMN dan pernah dapat pekerjaan yang sama, jadi tidak terlalu buta pekerjaan dia disini.di tambah lagi otaknya yang cukup encer untuk menerima hal yang baru. “Oh iya, data ini mau Saya serahkan nanti untuk rapat jam satu siang sama Pak Rendy ya, kamu ikut rapat temani saya” lanjutnya menjelaskan kepada Lani. “Baik bu, saya usahakan sebelum jam 12 sudah beres” “Oke, I believe you” Ucap Bu Selly sambil berlalu. Lani membuka kotak makanan yang belum sempat ia makan tadi pagi. Nasi goreng yang disiapkannya sendiri, karena dari awal kuliah di Jakarta Lani sudah menetap dikosan jadi segala sesuatu harus dikerjakan secara mandiri, termasuk menyiapkan sarapan. Ting. Bunyi Handphone pertanda ada pesan masuk. ‘Pagi Sayang, aku udah sampe kantor nih, kamu masih di jalan atau udah sampe kantor?’ Lani tersenyum membaca pesan singkat Arka. ‘Aku udh di kantor yank, nih lagi sarapan nasi goreng' ‘Semangat sayank hari pertama kerjanya yah’ balasan dari Arka, Lani senyum-senyum sendiri asik berbalas pesan dengan Arka. ‘Semangat {emoji hati}’ ‘Aku lanjut kerja ya yank, udah jam 08 nih, kamu hati-hati disana ya, {emotikon cium love}’ ‘Siap sayang {emoticon cium love}’ Lani bergegas merapikan meja kemudian memeriksa file yang diberikan atasannya tadi, ada sedikit koreksi di beberapa bagian, harga yang di buat Disa masih sedikit mahal, kebetulan Lani punya rekanan yang memiliki harga lebih murah dengan spesifikasi yang sama, jadi masih ada efisiensi di budget tersebut. Waktu menunjukan pukul sebelas siang berkas yang tadi dia kerjakan segera di salin ke USB dan ia serahkan ke bu Selly. “Ini bu, sudah saya cek, ada beberapa yang saya revisi mengenai harga” lapor Lani kepada bu Selly. “Oh ya, bisa efisien berapa persen dari yang sebelumnya, trus speknya sama kan?” tanya Bu Selly sambil menyalin data yang di berikan dan memeriksanya “Untuk material HT kita bisa memakai rekanan PT. Indo Keramik Mulias dengan spek yang sama tapi harga lebih miring bu, dan mengenai modal perusahaan mereka memiliki cashflow yang cukup bagus, jadi saya rasa mereka masih bisa memenuhi permintaan kita, tapi kalau menurut ibu kita tetap memakai PT. Aditya Keramik itu saya serahkan kepada ibu lagi” jelas Lani yang kebetulan dulu memang sempat menangani masalah supplier membantu perusahaan sepupunya. “Ohya? Bukannya Indo Keramik Mulias lebih mahal ketimbang Aditya Keramik ya?” Bu Selly bertanya balik kepada Lani untuk meyakinkan. “Sependek pengetahuan saya sih bu untuk material ini Indo Keramik Mulias lebih murah, saya punya brosur dan referensi harga setelah diskon bu dan sudah menghubungi marketingnya juga” Lani menyerahkan data-data yang tadi sempat dia minta kepada Indo Keramik Mulias dengan harga yang sudah mendapat diskon minimal order. “Ok Lani, nanti kita diskusikan kembali dengan Pak Rendy, kamu bisa melanjutkan pekerjaan kamu yang lain” “Baik bu” Lani beranjak kembali ke kubikelnya. “Denger-denger Lo nawarin Indo Keramik Mulias buat gantiin PT.Aditya Keramik ya?” Anton rekan Lani yang lebih senior bertanya kepada Lani yang baru saja meletakan p*nt*tnya di kursi, ia menoleh ke pemilik suara. “Iya, karena dari penawaran yang dia masukin harganya lebih bagus daripada PT. Aditya Keramik” “Hmm,,, siap-siap ada pertarungan nih” bisik Anwar pelan lalu kembali ke komputernya tapi terdengar Lani. “Apa Mas?” “Gapapa Lan” ucap Anton tersenyum, baru pertama masuk nih anak udah berani merubah harga, gimana nanti kedepannya, bisa kacau nih. Anton berpikir ke depannya nanti, mungkin bagi mereka yang suka mengambil keuntungan di dalam perusahaan kehadiran Lani bisa menjadi penghalang bagi rencana-rencana mereka yang ingin mengeruk keuntungan sendiri. Rapat akan dimulai Lani menyiapkan berkas dan mengikuti Bu Selly memasuki ruang rapat. Biasanya hari pertama kerja di isi dengan mempelajari data hal ini tidak berlaku untuk Lani, Dia harus cepat tanggap dengan perusahaan ini. “Oke Bu Selly silakan presentasikan materinya” Rendy Manager Marketing & Engineering meminta Bu Selly mempresentasikan rancangan anggaran biaya yang dibuat Dysa dan telah dikoreksi Lani. Sama dengan pertanyaan Bu Selly tadi, mengenai perubahan harga yang di buat oleh Lani, untung saja Lani sudah menyiapkan data pendukung jika hal itu ditanyakan bosnya, jadi dia tidak hanya mengarang indah. “Ok, Lani, apakah kamu bisa menjamin harga Indo Keramik Mulias akan tetap stabil sampai dengan proyek selesai dengan kondisi perekonomian seperti sekarang ini?” pertanyaan dari Pak Rendy langsung ke Lani. “Saya memang tidak bisa menjamin pak, tapi dulu saya pernah bekerja sama dengan PT. Indo Keramik Mulias dan dia cukup avalaible untuk menyuplai material HT yang kita butuhkan, memang awalnya dia memberikan harga yang lebih tinggi dari PT. Aditya Keramik, tapi saya coba bernegosiasi hingga dia bisa turun di angka yang lebih kecil dari PT. Aditya Keramik, Untuk mengikat harga agar tetap stabil Kita bisa menuliskan item harga bersifat lumpsum fixed price, dan kontrak juga menyatakan bahwa harga tidak akan berubah jika proyek belum selesai kecuali ada force majeur bahkan meskipun kerja tambah seharusnya tetap menggunakan harga yang sebelumnya sudah disepakati” terang Lani dengan percaya diri kepada Pak Rendy. Jelas saja dia percaya diri karena dalam hal bernegosiasi Lani memang ahlinya. 'Boleh juga kemampuan anak ini' Rendy cukup terpesona dengan kemampuan Lani, di usianya yang masih belia dia memiliki teknik marketing yang luwes, Lani bisa bernegosiasi dengan calon supplier ditambah lagi dengan penampilan Lani yang menurut Rendy di atas rata-rata, bahkan daritadi mata Rendy tidak lepas dari bibir seksi Lani yang di poles dengan lipstik warna Nude. Sebagai laki-laki normal tentu dia tertarik tapi sebagai atasan dia masih menjaga sikap. Bukan Rendy namanya kalau menunjukan kekaguman secara langsung, dia masih harus menguji seberapa jauh kemampuan Lani. Semua yang di ruangan ada yang setuju dan ada pula sebagian yang tidak setuju, karena mereka pikir PT. Indo Keramik Mulias itu masih bau kencur di dunia perdagangan di banding PT. Aditya Keramik tapi bukankah kalau belum mencoba kita juga belum tau kompetensi perusahaan itu. “Oke, untuk proyek ini Saya minta Kamu ikut membantu Pak Darma cek lapangan, gambar serta evaluasi harga lainnya, Saya kasih Kamu waktu dua minggu buat evaluasi harga ” Lani kaget dengan perintah bos gantengnya, Dia merasa ini terlalu dini kalau sampai terjun ke lapangan langsung. Kalau untuk evaluasi harga Lani tidak masalah, tapi ini langsung diberi kepercayaan yang cukup besar Lani merasa terbebani. “Saya ikut terjun lapangan pak?” tanyanya meyakinkan kembali ke Pak Rendy. “Iya, keberatan?” Rendy berbicara datar tapi penuh penekanan tanpa melihat ke arah Lani. ‘Mampus Gue, emang sih Gue biasa turun langsung ke lapangan tapi kan proyek yang Gue tanganin sebelumnya proyek-proyek kecil.,lagipula Gue masih anak baru juga udah di kasih kerjaan segini berat’ Bisik Lani dalam hati. Mau menolak takut karena Pak Rendy yang memerintah langsung, dengan berat hati Lani menerimanya. “Baik Pak, sesuai perintah Bapak nanti Saya ikut turun ke lapangan menemani Pak Darma, mohon bimbingannya Pak Darma” ucap Lani kepada Pak Darma yang nantinya akan menjadi Project Manager di proyek tersebut. “Oke, Besok sore Kamu ikut penerbangan ke Bali bersama Pak Darma” “Oke Lani, Saya rasa Kamu tau yang harus Kamu persiapkan, karena dari CV yang Saya lihat kamu sudah biasa turun ke lapangan juga kan”sambung Pak Darma ‘What? Secepat itu’, Lani hanya bisa mengumpat dalam hati, tidak menyangka hanya karena mengotak ngatik harga sedikit malah Dia ikut terjun langsung ke proyek. “Baik Pak Darma” Lagi-lagi Lani hanya bisa mengangguk pasrah atas keputusan para atasan di tempatnya. Fiuhhhh… “Sarah, kamu siapkan tiket untuk Saya juga, Saya besok mau berangkat ke Bali juga melihat lokasi proyek, kosongkan jadwal Saya selama dua hari ke depan” ucap Rendy kepada Sarah sekertarisnya. “Baik Pak, nanti Saya pesankan tiketnya” Demi apa, hari pertama Lani bekerja dia sudah mendapat pekerjaan yang cukup berat untuk posisinya sekarang, berangkat dengan Bos Besar juga, semoga Lani bisa memuaskah hasrat bosnya agar tidak kecewa. Eh maksudnya memuaskan dalam hal pekerjaan. ~Bersambung~ Note :

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.7K
bc

TERNODA

read
198.6K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.5K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.7K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.2K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
56.0K
bc

My Secret Little Wife

read
132.0K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook