"Sayaaaang!" Di kursi kebesarannya Arsen tertegun melihat May yang datang dan berlari ke arahnya sambil merentangkan kedua tangannya. Spontan Arsen berdiri dan menyambut istri pertamanya itu ke dalam pelukan. "May, kok kamu pulang enggak bilang-bilang?" tanya Arsen sambil melepaskan pelukan mereka. "Aku mau kasih kejutan buat kamu!" balas May. Wajah bahagia Arsen yang biasa menyambutnya sirna entah kemana, suaminya itu malah terlihat cemas saat ini. Ya, tentu saja Arsen cemas. Sebab tadi pagi dia meminta Savira untuk menemaninya makan siang, tapi yang datang malah May. "Kamu enggak suka aku pulang, mas?" tanya May dengan wajah menyedu. Segera Arsen menggelengkan kepalanya. "Enggak, Sayang. Aku senang kamu pulang. Kamu sudah makan siang belum?" Kepala May menggeleng dengan bibir

