00
Berawal ketika Shara Fressia maju ke tengah lapangan sebagai penerima penghargaan siswa baru paling teladan usai 3 hari MOS dilaksanakan, Deril yang kala itu malas-malasan melakukan apel upacara penutupan tiba-tiba matanya melebar sendiri.
Dia gak percaya dengan kalimat love at the first sight, karena cinta gak bakal datang secepat itu. Tapi melihat gadis secantik Tzuyu Twice ada di depan mata, apa lagi Deril berada di barisan paling depan karena tingginya yang menjulang, tak heran mengapa Dava menertawai tingkahnya hari itu.
Deril tebak tidak hanya dia yang mengagumi Shara, ia yakin pasti semua mata memandang hal yang sama. Bahkan Agas, teman barunya kala itu juga sudah heboh mencari akun i********: Shara hanya karena sekali lihat. Tak mau ketinggalan, Deril pun ikut bersaing.
Bukan perkara sulit menjadi pemenang hati gadis itu usai ia melakukan pendekatan dua bulan lamanya. Siapa pula yang tak mau jadi kekasih Deril? Walaupun Agas—salah satu saingannya juga laki-laki yang tampan dan lebih kaya, tetapi Shara mendaratkan perasaannya ke Deril. Tahu kenapa? Karena Agas tak mengejar satu perempuan saja, ia selalu memiliki banyak cabang.
Shara punya cinta yang tulus, hatinya baik, dan sekalipun perempuan itu sangat sensitif alias jutek sekali, Deril bisa melihat sisi positif dari gadis tersebut.
Hal terbodoh yang pernah Deril lakukan selama 2 tahun berpacaran dengan Shara adalah dia yang tidak bisa memperlakukan Shara dengan baik. Deril gagal menjadi kekasih yang baik. Bukan karena ia main tangan atau mendua seperti hal mengerikan yang ada di kepala orang lain, tapi Deril berubah drastis menjadi sosok yang dingin dan cuek. Ia tidak pernah mengantar jemput Shara seperti tugas seorang kekasih yang seharusnya, ia tidak pernah memberikan perhatian—bahkan Shara adalah yang pertama mengirimi pesan usai mereka berdua resmi dalam sebuah ikatan, Deril tak pernah memberi bunga atau coklat, tak pernah cemburu bahkan ketika Shara dikabarkan dekat dengan orang lain.
Dari sudut pandang Deril, laki-laki itu sebenarnya hanya tiba-tiba kehilangan selera untuk memiliki kekasih. Aneh? Kalau gak aneh bukan Deril namanya. Ia bahkan sampai dihujat habis-habisan oleh tiga temannya karena Shara terus-menerus seperti jadi pihak yang memberikan kasih dan sayang tanpa ada balasan dari Deril. Hebatnya, Shara Fressia berhasil di samping Deril sampai dua tahun lamanya sebelum akhirnya dia memutuskan untuk menyerah. Dengan alasan muak, gadis itu memutuskan Deril dan langsung diiyakan oleh cowok itu.
Deril kira dirinya akan baik-baik saja. Tapi’baik-baik saja’nya hanya bertahan hingga sekitar satu minggu atau dua minggu, sebelum akhirnya Deril merasa rindu, kehilangan, dan penyesalan menghantuinya, membuat Deril dilema antara firasatnya ini hanya efek sementara pasca putus atau memang ia ingin kembali bersama sang mantan kekasih.
Atas dukungan teman-temannya, Deril mencoba menghubungi Shara. Mencoba mendekatinya lagi, memberi perhatian kecil, yang mana mau tak mau membuat Shara sadar bahwa Deril punya maksud tertentu. Bahkan kala ini, Deril lebih agresif dan posesif. Ia tak ragu untuk menunjukkan rasa sayangnya, tak malu dijuluki b***k cinta karena Deril akui kini ia mendapat karma. Jika dulu Shara lah yang ada di posisi ini, sekarang Deril yang menempatinya. Butuh waktu yang lama sampai kemudian Shara bilang iya atas ajakan Deril yang ke sekian kalinya agar gadis itu mau kembali bersama. Deril senang bukan main. Ia bahkan berjanji pada diri sendiri bahwa ia tak akan menyi-nyiakan Shara seperti dulu. Ia tak akan melakukan kesalahan yang sama, ia akan mencintai gadis itu segenap hatinya.
Sayang sekali, hubungan manis mereka hanya bertahan sampai satu tahun sebelum akhirnya di kenaikan kelas 12, ia mendapati Shara selingkuh di belakangnya, dengan laki-laki yang katanya teman SMA Shara sekaligus cinta pertama gadis itu.
Deril hancur. Ia bahkan menangis di hadapan Shara karena rasa sakit yang ia dapat benar-benar membuatnya tak tahan untuk tak tumbang. Dia mencintai Shara sebesar apa yang ia berikan pada gadis itu selama ini. Kasih sayang, perhatian, waktu, semuanya sudah ia berikan. Rasa kecewa menggerayanginya. Hingga kali ini, untuk yang kedua kalinya, mereka harus putus atas keputusan sepihak dari Deril di detik ia menemukan Shara dengan laki-laki lain.
Karma benar adanya. Apa yang kamu tuai, itu yang kamu petik. Mungkin Deril harus menelan kekecewaannya karena mungkin ini adalah balasan atas apa yang ia lakukan di masa lalu pada Shara dulu.
Begitu pula dari sudut pandang Shara. Gadis itu dihujam rasa bersalah. Hatinya sakit melihat Deril menangis dan berlutut di hadapannya, di hari anniversary mereka. Shara masih mencintai Deril, perasaannya tak berubah sedikitpun. Apa yang Deril lihat hanyalah kesalah pahaman semata, walaupun kenyataanya Shara hampir terlena dengan kedatangan Zaki, sang cinta pertama. Sahabatnya, Intan, membuat Shara sadar bahwa kini ialah yang harus berjuang untuk mendapatkan hati Deril. Tapi tentu itu tak mudah. Banyak kerikil dan petir yang menjadi halangan baginya. Deril yang membencinya, Deril yang memandangnya dingin, Deril yang hatinya sudah mati. Semua itu membuat Shara menyerah.
Tapi yang namanya jodoh, Tuhan sudah berjanji untuk menyatukan dua insan yang sudah semestinya bersatu. Maka siapapun dan apapun yang mencoba menjauhkan Deril dan Shara, nyatanya tak berhasil. Karena Deril kembali pada Shara.