Tama mengernyit kala motor yang mereka naiki berhenti di salah satu rumah besar dengan cat berwarna coklat. Cowok itu memakirkan motornya di dalam garasi, Tama turun dari motor, begitupun dengan Taeyong. Dia melepaskan helm-nya, diletakkan diatas jok motor. "Ini rumah siapa, kak?" tanya Tama bingung, sambil natap sekeliling. Lalu menatap Taeyong yang sedang mengacak rambutnya. Ah, andai Tama bisa menyentuh rambut itu. Tama menggeleng cepat, pikirannya jadi ngawur gara-gara saking sukanya ngeliat Taeyong ngacak rambut. Gue kenapa, sih? Batin Tama mengacak rambutnya dalam pikirannya sendiri. "Kamu kenapa?" Kepala Tama menegak, matanya sedikit membola dan ia memaksakan senyum tipis sambil menggeleng pelan. "Gapapa, cuma pusing sedikit." Taeyong mengernyit, "pusing? Ayo istirahat

