Ramainya bandara membuat Tama menghela napas berat setelah Tama dan Tara turun dari mobil. Cewek bertubuh mungil itu langsung digandeng Mamanya, yaa karena tubuh Tama yang mungil takut Tama hilang. Padahal Tama bisa jaga diri, sih. Tapi ya gak apa-apa, Tama juga senang. "Katanya abang udah keluar, Ma," kata Tama sambil mendongak menatap Tara. Mereka berdua berhenti di tengah-tengah ramainya banyak orang bolak-balik. "Bang Devin nunggu di kaefci katanya," lanjut Tama sambil menunduk menatap roomchat nya dengan Devin. Tama dan Tara segera menuju kearah tempat yang di maksud Tama tadi. Jarak gate tiga dan kaefci lumayan deket, jadi butuh waktu dua menit untuk sampai disana. Tama masuk lebih dulu, sedangkan Tara segera memesan makanan untuk dirinya dan anak bungsunya. Tama celinguka

