bc

My First Love

book_age16+
19
IKUTI
1K
BACA
badboy
goodgirl
drama
tragedy
comedy
sweet
humorous
serious
highschool
school
like
intro-logo
Uraian

Cerita ini menceritakan tentang awal kisah perjalanan Rania yang bertemu dengan cinta pertamanya, sejak saat itu sifat Rania pun berubah.

Gadis yang selalu tertutup dan menarik dirinya dari setiap orang pun mulai keluar dari Zona nyamannya.

Akankah laki-laki itu mampu mengubah Rania?

chap-preview
Pratinjau gratis
Prolog
Rania Putri Hermawan, gadis berambut panjang, bermata indah, berkulit putih dan tubuh yang tinggi membuat siapa saja akan terpesona melihatnya. Sayangnya gadis yang duduk di bangku sekolah menengah atas ini tidak memiliki teman, bukan karna semua teman-temannya menjauhinya. Tapi karna Rania yang menjauhi mereka, hal ini karna Rania tidak ingin merasa di kecewakan lagi, Rania hanya ingin menjaga hatinya. Seperti pagi ini di saat semua siswi mengobrol bersama teman sebangkunya, Rania malah asik dengan buku Novelnya. "Coba deh liat, tuh anak gak bosen apa ya sendirian gitu?" ucap salah satu siswi di kelas ini. "Iya, padahal dia tuh cantik hampir semua cowok naksir sama dia. Tapi karna sifatnya yang aneh bikin semua orang ilfeel sama dia." jawab salah satu siswi yang lainnya, percakapan mereka masih bisa Rania dengar. Dan hal itu sudah menjadi makanan sehari-harinya. Bukan Rania tak ingin bergaul dengan teman-temannya, tapi kejadian beberapa tahun lalu membuat Rania terpukul. Krriingg... Kriinggg... Kriiinggg... Bel masuk pun berbunyi, semua murid mulai masuk ke dalam kelas dan duduk di kursinya masing-masing. Tak berapa lama bu Sinta selaku guru Bahasa Indonesia pun masuk. "Selamat pagi anak-anak!" "Selamat pagi bu!" "Hari ini kelas kalian kedatangan murid baru, Ibu harap kalian bisa menjaga sikap kalian, dan harus saling menjaga kekompakan di kelas ini." "Ayo, kamu masuk!" perintah bu Sinta sambil melirik ke arah luar kelas, tak lama seorang pria pun masuk. Semua siswi pun tak mengedipkan matanya melihat siswa baru itu. "Nah, perkenalkan namamu." "Hallo... Nama saya Reigan Putra Atmaja, saya pindahan dari SMA 1." "Ya ampun ganteng banget!" "Mukanya mirip Taehyung!" "Aduh... Bisa gue gebet gak ya?" Begitulah kira-kira ocehan para siswi di kelas ini, sedangkan Rania. Gadis itu tampak cuek dengan hadirnya murid baru di kelasnya. "Sudah-sudah... Reigan, kamu duduk di belakangnya Rania. Rania, tolong angkat tangan kamu." ucap bu Sinta, kemudian Rania pun hanya menurutinya ia langsung mengangkat tangannya. Sekilas tatapan Rania dan Reigan pun saling bertemu, namun secepat kilat Rania lansung menundukkan kepalanya. "Nah, Reigan kamu silahkan duduk dan ikuti pelajaran saya dengan tertib!" "Baik bu, makasih!" Reigan berjalan menuju tempat duduknya, saat sudah berada di dekat Rania. Pria itu pun melemparkan senyuman ke arahnya, namun gadis itu seperti tak memperdulikannya. **** Jam istirahat sudah berlangsung 5 menit yang lalu, kelas pun tampak sepi hanya menyisakan beberapa murid di kelas ini. "Nia, lo mau ke kantin gak?" tanya Nina, teman yang selalu berusaha mendekati Rania. Setiap hari Nina selalu berusaha mendekati Rania, mengajaknya mengobrol, menanyakan tugas, mengajaknya pulang bersama dan lain-lain. Tapi tetap saja Rania seperti tidak menganggap Nina, namun walau bagaimanapun Nina tetap berlaku baik pada Rania. "Nia... Gue ngomong sama lo, lo mau ke kantin enggak?" tanya Nina kemudian menghampiri Rania. "Enggak!" jawab Rania pelan, dan membuat Nina pun paham. "Oke, gue duluan ya.." Nina pun melangkahkan kakinya berjalan meninggalkan kelas, kini di dalam kelas hanya ada Rania seorang. Gadis itu membuka tasnya, mengeluarkan kotak bekal yang berisikan beberapa Roti Sandwitch kesukaannya. Rania pun segera menyantap bekalnya, hingga Reigan pun masuk ke dalam kelas sambil membawa minuman di tangannya. Reigan pun melihat Rania yang sedang makan sendiri, sifat Badboy yang di miliki Reigan pun keluar. "Hai... Kok sendirian aja, nama lo siapa?" tanya Reigan ketika berdiri di samping kursi Rania, namun gadis itu hanya tetap diam sambil mengunyah makanannya. "Kok diam aja? Nama gue Reigan, lo bisa panggil gue Rei atau Egan tapi lebih bagus Reigan sih." Merasa tak di perdulikan Reigan pun berjalan menuju tempat duduknya. dari tempat duduknya Reigan bisa memperhatikan Rania, Gadis itu seperti orang bisu. "Apa emang dia gak bisa bicara ya? Tapi masa iya sih dia sekolah di sekolah ini?" batin Reigan bermonolog. Waktu pun terus berjalan, kelas telah selesai 10 menit yang lalu. Namun Rania masih setia menunggu Ayahnya untuk menjemputnya, Rania pun mulai gelisah karna awan terlihat mendung. Ia hanya takut jika hujan akan turun dengan cepat. "Ayah kemana sih?" gumam Rania, kemudian gadis itu pun meraih ponselnya ia terus mencoba menghubungi Ayahnya namun tak ada jawaban dari pria itu. 5 menit... 10 menit... 25 menit... 30 menit sudah Rania menunggu di sekolah, tapi Ayahnya tak kunjung datang. Ini artinya Rania harus pulang menggunakan Angkutan Umum. "Hemm.. ya udah lah aku pulang sendiri aja." gumamnya kemudian ia berjalan menuju tempat di mana banyak Angkutan Umum yang menunggu penumpang. Tapi sepertinya hari ini Dewi Fortuna tidak berpihak padanya, hujan pun mulai turun dengan begitu derasnya. Rania yang panik pun segera berlari mencari tempat untuk berteduh. "Sial banget sih aku hari ini." batinnya bermonolog, Rania pun menggosok-gosokan kedua telapak tangannya agar ia selalu merasa hangat. **** Pukul 14.00 WIB Rania sudah berada di rumahnya, ayahnya pun meminta maaf karna lupa menjemputnya. "Sayang... maafkan ayah ya? Ayah lupa, ayah janji gak akan lupa jemput kamu. Ayah janji akan selalu prioritaskan kamu." ucap pria berumur 32 tahun yang bernama Hermawan itu. Sejak Ibu Rania meninggal karna sakit, Hermawan pun mencoba untuk mencari kesibukan demi bisa lupa dengan Istrinya itu walau hanya sesaat. "Iya, gak apa-apa Nia tahu ayah sibuk kan? Lagi pula Nia gak apa-apa kok yah." Jawab Rania sambil memberi makan ikan peliharaannya itu. "Kamu marah sama ayah sayang?" tanya Hermawan yang sudah berada di samping putrinya itu. "Enggak kok ayah.. Rania gak marah, mana bisa Rania marah sama ayah sih." "Terima kasih ya Nak, kamu sudah mau mengerti ayah." "Makasih juga, ayah sudah mau rawat dan jaga Nia sampai saat ini. Nia sayang banget sama ayah!" kata Rania sambil memeluk Hermawan. "Ayah juga sayang banget sama Rania, kamu sekolah yang rajin, segera keluarlah dari zona nyamanmu itu. Ayah gak mau kalau selamanya kamu akan sendiri dan gak punya teman." balas Hermawan. "Ayah tenang aja... Untuk saat ini Rania belum bisa yah, Rania masih takut untuk kecewa lagi. Rania gak mau yah Rania takut!" "Ayah paham... cepat atau lambat kamu akan berubah seperti dulu lagi, ini hanya soal waktu. Ayah percaya kamu bisa." Hermawan dan Rania pun saling berpelukan, dalam hati kecilnya Hermawan merasa sedih dengan keadaan putrinya yang sekarang. "Sudah ya melow nya, sekarang kita makan yuk!" ajak Hermawan sambil menatap anak gadisnya itu. "Iya, ayo Yah. Nia juga udah laper!" Mereka berdua pun berjalan menuju ruang makan yang terletak tak jauh dari tempat mereka berdiri.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.7K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.3K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.5K
bc

TERNODA

read
198.6K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
57.1K
bc

My Secret Little Wife

read
132.0K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook