bc

Lingkar Dilangit

book_age18+
4
IKUTI
1K
BACA
brave
confident
drama
sweet
genius
multi-character
city
office/work place
first love
love at the first sight
like
intro-logo
Uraian

Terlalu banyak yang difikirkan laki-laki itu sampai dia menjadi pendiam, tetapi respon Senja hanya "Apakah Angkasa sedang marah ?" fikirnya dalam hati.

Dia anak laki-laki yang biasa blak-blakan di depan orang terdekatnya bahkan didepan Senja, gadis yang paling dia sukai. tetapi banyaknya masalah membuatnya menghindar dari teman-temannya akhir-akhir ini.

"Apakah Angkasa marah pada Senja?" tanya Senja secara langsung karena Senja bukan anak yang suka basa-basi.

Angkasa, sesuai namanya. Siapapun yang melihat Angkasa matanya akan takjub hanya dengan tatapan pertama. Tetapi diawal pertemuan antara Senja dan Angkasa bukanlah pertemuan yang romantis.

chap-preview
Pratinjau gratis
Perjalanan Dimulai
Jam menunjukkan pukul 6 sore, seorang laki-laki berbaju kemeja rapi dengan celana jeans hitam berjalan keluar dari bandara membawa sebuah koper hitam kesayangannya melalui exit gate. "Hari yang melelahkan" gumamnya dalam hati. Bagaimana tidak hampir semalaman ia tidak tidur, entah apa yang difikirkan laki-laki itu sampai matanya tidak bisa diajak kompromi untuk istirahat. Angkasa, tahun ini ia berumur genap 26 tahun dengan tinggi badan seratus tujuh puluhan dan rambut hitam sedikit bergelombang baru saja pulang dari perjalanan luar kotanya, menggambil ponsel di sakunya menelpon seseorang. "Hallo, iya saya sudah sampai jadi mau jemput?" sapanya ramah. "Kita sudah disini, kau keluar dari pintu mana?" balas orang diseberang telpon, suara laki-laki. "Memangnya pintu keluar ada berapa disini?" balas Angkasa mulai merasa jengkel dengan candaan temannya itu. "Haha santai, kami ada di belakangmu dari tadi." Telpon ditutup. Angkasa menoleh kebelakang, temannya melambaikan tangan. "Dari tadi disana, kenapa harus ditelpon dulu" gumamnya kesal. "Kalian dari tadi berdua disini kan? kenapa tidak langsung memanggilku saja?" suara Angkasa sedikit meninggi, tidak ada basa-basi begitulah sifatnya. "Kita sudah melihatmu dari pertama kau melangkah keluar pintu, tetapi kau tidak memperhatikan sekitar" balas temannya. "Kau terlihat tidak fokus, apakah tidurmu cukup Angkasa?" timpal teman satunya yang umurnya lebih tua setahun darinya. Mereka adalah Galih dan Jaya, teman dari semasa duduk bangku SMA. Angkasa menganggap mereka lebih dari sahabat tetapi seperti keluarga sendiri, apalagi Galih yang umurnya lebih tua setahun darinya ia menggangapnya seperti kakaknya sendiri. Karena Angkasa anak tunggal, memiliki mereka seperti berkah di dalam hidupnya. "Hanya sedikit mabuk ketinggian saja." balas Angkasa singkat. "Hoo namanya ada unsur langit, tetapi selalu payah dalam hal ketinggian ya" Jaya tersenyum sambil memainkan tangan di dagunya, dia selalu suka menjahili temannya satu itu. "Sudahlah kita pulang sekarang, lama-lama disini membuatku semakin pusing" timpal Angkasa. Dia berlajan duluan diikuti Galih dan Jaya di belakangnya, mereka sudah biasa dengan sifatnya Angkasa. Anak yang moodnya cepat sekali naik turun, tetapi walaupun begitu Angkasa anak yg baik hanya saja dengan moodnya tersebut ia susah mendapatkan teman yang akrab dengannya kecuali hanya Galih dan Jaya selama ini yang tahan dengan semua sifat yang dimiliki Angkasa.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

TERNODA

read
198.7K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.6K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.7K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.3K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
58.0K
bc

My Secret Little Wife

read
132.1K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook