Sari Roti Dari Anton

1289 Kata
malam sudah berganti menjadi pagi, Tiara sudah ada di dapur menyiapkan sarapan untuk Adam. " loh kakak?! kok ga istriharat? kenapa malah bikin nasi goreng? Adek gapapa kak udah kakak istriharat sana" Adam kaget melihat kakaknya ada di di dapur " gapapa ih cukup kemarin aja kakak ga bikinin kamu sarapan " " tapi kan kakak-" Tiara mengelus kepala adiknya yang terlihat jelas dia masih menghawatirkannya " kakak udah gapapa sayang, jangan khawatir oke? buktinya kakak udah bisa nih siapain sarapan kamu iya kan ganteng? " ucap Tiara sambil mengedipkan mata kirinya " apasi kakak genit deh ah, yaudah jangan lupa bekelin ya kak kebetulan si Ekal kangen nasi goreng kakak katanya " " Hahahaha siap siap, ini mau di gorengin nugget juga ga si Dam? " " polosan aja kak nanti kalo di tambahin nungget yang ada Adek kaga dapet keburu di duluin sama anak anak " " okey kalo gitu kamu duduk dulu yaw " Adam tak henti henti tersenyum, sebab kakaknya bisa kembali seperti biasa, enggak kek kemaren kaya Kunti. udahlah rambut berantakan, lingkar mata hitam, bajunya putih pula mana nangis nangis lagi. kalau kalian liat pasti juga berfikir kaya gitu. " nih udah jadi, oh ya dek nanti kakak mau kerja jadi kamu bawa kunci rumah ya? " " emang kakak udah bener bener fit? " " udah dong, ga enak juga ih cuti lama lama kasian Anton juga ga ada temenya hahahha " " yee kakak mah " Adam melempari sebutir nasi ke Tiara " oh iya kak, kemaren kata Bang Rey, Bang Anton ke sini trus ngasi kakak bingkisan kakak tau? " " Iya Sari roti 3 bungkus " " hahaha bener! Bang Rey sampe ngedumel ke adek bilang gini. Itu temen kakak lo niat ga sih bawa bingkisan? roti cuma 3 doang heran. terus adek bilang gini, ya gapapalah bang jangan liat apa yang dia bawa, liat hati dan niat dia buat jenguk kakak " " bener! pinter banget adek kakak ini , oh tunggu bentar " " lah mau kemana kak, WOII?? " " KAMAR BENTAR TUNGGU JANGAN BERANGKAT DULU " teriak Tiara sambil menuju kamar. " Kakak kenapa dah? " " nih Dek, kakak cuma punya sisa uang 50 ribu, kira kira cukup ga ya buat belanja kamu 3 hari? " Adam menatap uang 50 itu cukup lama, sampai Tiara menegurya " ga cukup ya Dek? maafin kakak ya? kakak belum dapat gaji, mungkin minggu depan " Adam tersenyum dan memasukkan uang 50 ribu itu ke kantong " Tenang ae kak, 50 ribu mah bisa sampe satu Minggu malah kakak tau sendiri kan, temen adek sering neraktir apalagi si Rama " " Bener? " " iya kak sante aja, udalah adek mau berangkat ini " " yaudah hati hati ya dek, jangan ngebut ngebut " " siaappp tuan putri, Adek berangkat dulu assalamu'alaikum " " waalaikumsalam " Adam berjalan menuju garasi " Buset bensi gua mau habis ini mah mana bisa sampe sekolah, iya si bisa tapi kaga bisa balik ini mah " Adam mengeluarkan handphonenya dan membuka room chat dengan gengnya. Barisan Para COGAN heh ada yang pada belom berangkat kaga? Rama BPC lagi di jalan si gua bareng bang Jeff yang laen? Ekal BPC gua dah di Skull tadi gua berangkat bereng Rendi @Rama BPC Lo bisa nebengin gua ga? Rama BPC bisa aja si, yaudah Lo tunggu gua di depan komplek oke. hari ini Tiara meminta Anton yang menjemputnya, pasalnya jika ia menggunakan transportasi umum akan memakan biaya belum lagi buat belanja Adam. ia harus menghemat setidaknya Adam dapat uang bekel selama gajinya belum keluar. " lama bener lo ton, capek gue nunggunya " " gue udah boker tadi Ra, SUMPAH YA RA TADI MALEM GUA NYOBAIN SEBLAK LEVEL 12 COK! PAGINYA LANGSUNG MENCERET " " bisa ga usah pake teriak ga sih ton? malu tau di denger orang " " ya abisnya gue eksited Ra mence- " " excited bodoh! ekstited eksited " " nah eta yang aing maksud " " udah ah mana sini helmnya lo kaga liat bentar lagi toko mau buka " " iye iye elah lu yang nebeng lu yang ngegas " " bacot dah mana sini helmnya " " neh buru naik ntar telat " °•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°°•° sedangkan di sekolah Adam tidak fokus terhadap materi di kelas, Adam terus memainkan bolpoint sambil sesekali mencoret coret buku bagian belakang. " Adam kamu dengar tidak apa yang saya sampaikan? " suasana kelas menjadi tegang, pasalnya Pak Jamal sangat galak bisa bisa dikeluarin dari kelas jika di tau tidak memperhatikan beliau. " enggak Pak " " KAMU INI SUDAH TIDAK MENDENGARKAN MATERI SAYA MENJAWAB LAGI! SEKARANG KAMU KELUAR DARI KELAS DAN JANGAN MASUK KE KELAS SAMPAI JAM SAYA SELESAI " saat hendak keluar, haikal meraih tangan Adam " maneh sih dam ngejawab kenapa jujur amat Si? " Adam memilih tidak menggubris omongan Haikal dan lanjut berjalan keluar kelas. Adam kini tengah berada di lapangan basket, Adam terus memantulkan bola tersebut ke lantai dan sesekali memasukkannya ke dalam ring. pikirannya kini tak tenang, segala cara Adam lakukan agar emosinya stabil tetapi tetep saja tidak bisa. hingga saat ia akan memasukkan bola ke dalam ring malah meleset dan hampir saja mengenai wajah Salah satu siswi. " kalo lo ada masalah sebaliknya jangan lampiasin ke tempat ramai kayak gini, mending ikut gue " siswi itu pun langsung mengandeng tangan Adam dan membawanya entah kemana. Adam tak memberontak, karna sekarang dia benar benar sedang emosi belum lagi masalah Pak Jamal. " nah udah sampai, sekarang lo ambil bentar tunggu gue. nah ini lempar ke sungai itu sambil teriak bebas lo mau teriak kayak gimana dan several lama sampe lo lega " ucapnya sambil menyerahkan beberapa batu berukuran sedang. rupanya siswi itu membawa Adam ke sungai yang terdapat di belakang sekolahnya. Adam yang awalnya bingung pun tak mau ambil pusing dan langsung menerima Batu Batu itu dan menuruti saran siswi itu. " ARAAGGH KENAPA SEMUANYA TERJADI SAMA KAKAK " ucap Adam yang mulai melempar Batu pertamanya " KENAPA MAMA SAMA PAPA PERGINYA CEPET SIH? " " GUE BENCI DUNIA INI GUE BENCI KAKAK GUE YANG SOK KUAT GUE BENCI GUE BENCI AARAGGGHHH f**k IT " Adam pun mulai sedikit lega dan emosinya sudah membaik lantas segera melihat ke arah siswi tersebut. " makasih udah bawa gue kesini " " Sama sama, bay the way nama gue Nana. kalo lo? " " Adam " " fyi aja gue kelas 11 mipa 1 kalo lo? " " 12 mipa 2 " " oh kakel ya berarti, tapi gapapa kan gue pake lo gue? " " ga papa, sekali lagi thanks ya udah bawa ke sini hahaha tau gitu gue Dari kemarin lampiasin aja kaya gini " ucap Adam " hahaha fyi gue kalo setiap ada masalah selalu bakal cari 3 Hal dan itu semua bisa bikin gue tenang " " oh ya? kalo boleh tau apa aja? " tanya Adam " sungai, hujan dan bulan " " alasanya? " Tanya Adam yang Masih sedikit bingung " sungai gue bisa berteriak sekeras mungkin dan ngelempar Batu kayak lo tadi sampai gue tenang " " kalo hujan? " " hujan ya? " Adam hanya mengangukkan kepalanya. " kalo hujan itu, gue bisa nangis tampa terlihat dengan jelas kalo gue lagi nangis " " terus kalo bulan? " " kalo bulan, gue cukup memandangnya lalu menceritakan semua masalah gue lewat hati ke bulan " " lo bisa tenang dengan 3 Hal itu? " " hmm dan gue yakin kalo lo nerapin yang gue tetapi ini pasti lo bisa sedikit tenang, setidaknya lo punya rumah buat mengeluarkan semua emosi lo "
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN