jejak satu malam

Pagi ini diawali dengan suara muntahan yang ada di kamar mandi sebuah rumah yang sederhana. "Huek Huekkk" "Astaghfirullah kenapa gue mual banget" Gadis itu mengusap bibirnya dari bekas muntahan dan berdiri sambil berpegangan dinding. "Apa jangan-jangan,ah jangan sampe" Pun berjalan pelan sambil berpegangan dinding menuju nakas untuk melihat kalender dan menghitung dari terakhir datang bulan. "Astaghfirullah " Terkejut karna baru sadar dia tidak datang bulan sudah satu bulan dan sejak kejadian malam itu dia merasa ada yang berubah dengan badannya. "Hiks hiks hiks gue udh telat satu bulan ternyata " Terduduk dilantai kamar dengan keadaan yang menangis sambil meremas rambutnya karna merasa tidak percaya dan menyangkal kemungkinan besar terjadi apa yang dia pikirkan. "Pokoknya ini gk boleh ternyata,ya pokoknya gak boleh terjadi." Berdiri dari duduk nya dan mengumpulkan keberanian untuk menyangkal itu semua. "Aku sekolah dulu aja" Karna selalu menyangkal dan tidak mau memikirkan terlalu berlebih-lebihan dan menganggap itu hanya efek setres saja dan nanti juga sembuh snedrii setelah minum obat.dan memutuskan untuk pergi ke sekolah saja ????????? "Mba ada tespek"tanya seorang gadis menggunakan hody menutupi kepala dan juga menggunakan masker. "Ada mba,mau beli berapa" "S-satu aaj mba"gagap gadis itu karna merasa takut dan malu takut ada yang mengenali nya meskipun menggunakan hody. "Wmang untuk siapa ya dek"tanya mba penjaga apotik iarna merasa curiga karna ada anak yang menggunakan seragam sekolah tapi membeli tespek. "Untuk mama saya mba" "Ini dek, harganya sekian ya"sambil mengasuhkan belanjaan gadis itu. "Ini uangnya mba" Oke makasih dek,oiya inget dek jngn mau klo di paksa sama pacarnya untuk melakukan itu nanti kalau hamil kamu juga yang repot" menasihati gadis itu karna merasa kasihan dan percaya kalau gadis itu membeli tespek untuk dirinya sendiri. Gadis itu tidak menggubris perkataan mba penjaga apotik dan memilih pergi karna takut ketahuan. "Ck anak zaman sekarang mau aja di rayu samacwo buaya ian kalau hamil kasian,semoga negatif ya dek"gumam mba penjaga apotik karna merasa kasian dengan anak zaman sekarang yang mudah terbujuk rayuan maut para buaya buntung darat itu. Ketika sampai rumah gadis itu duduk di kasur sambul menatap tespek yang ada di tangannya itu. "Gue takut banget, kalau hasilnya positif gimana dong." Bingung resah gelisah dan takut bercampur satu didalam hatinya takut hasilnya akan mengubah seluruh dunia nya dan mengubah rancangan hidup yang sudah ia susun sedemikian rupa dari beberapa tahun lalu. "Bismillahirrahmanirrahim, semoga negatif." Takut yang teramat takut gadis itu memikirkan hasilnya. "Lebih baik gue buka google dulu cara yang benar nya, supaya gk salah" Gadis itu memutuskan untuk mencari cara untuk menggunakan alat itu di google supaya hasilnya besok tidak salah. ???? "Selamat pagi dunia." Pada pagi hari yang cerah ada gadis yang baru saja bangun untung hari ini hari Minggu jadi dia tidak cemas dan tidak takut kalau bangun siang. "Apa gue tes sekarang aja kali ya,kan katanya kemarin kalau mau akurat di tes pagi hari yaitu biar hasilnya lebih akurat." Gadis itu pun beranjak dari tempat tidur dan menuju ke nakas dan menbuka laci nakas untuk mengambil tespeknya. "Gue takut, gimana kalau hasilnya positif" Gadis itu membelakangi nakas sambil menutup mata karna takut akan hasilnya nanti. "Bismmilah aja ya Allah, kalau hasilnya positif gue gak akan memaafkan orang itu" Geram gadis itu karna sekelebat bayangan di ingatan akan malam itu,di mana dia terus memberontak dan melawan orang yang telah melecehkan nya meskipun dalam keadaan tubuh yang terpengaruh oleh obat perangsang yang ada diminuman nya yang dia tidak tau siapa yang telah memasukkan nya. Tapi sungguh sia sia karna tenaganya kalah oleh lelaki yang melecehkannya dan dengan perasaan sakit kecewa dan marah tetap berusaha memberontak tetapu tetap dia kalah. "Oke bismmilah ya Allah gue coba." Dengan ragu-ragu dia melihat hasilnya "Apa ya hasilnya, gue takut untuk melihat nya." Dan dengan keberanian akhirnya. 'Deg deg deg"