bc

Kekasih Gelap

book_age18+
26
IKUTI
1K
BACA
others
drama
sweet
serious
like
intro-logo
Uraian

Liya adalah seorang mahasiswi Kebidanan yang cukup dikenal karena dia adalah salah satu mahasiswi berprestasi. Hadi adalah seorang dosen bujang favorite di Kampus.

Keramahan dan Sifat supelnya membuat banyak mahasiswi nya Jatuh hati.

Kepandaian dan Cara mengajar yang menarik menjadikannya Dosen yang disukai.

Dedy adalah kekasih Liya hasil perjodohan teman teman sekamar Liya.

Dedy sangat perduli dengan Liya. Namun Liya masih mencintai Mantan kekasihnya.

chap-preview
Pratinjau gratis
Chapter 1 Pertemuan Pertama
Cuaca panas menyelimuti area gedung Kampus Akademi Kebidanan Arya Husada. Tampak banyak Gadis gadis beranjak dewasa sambil memandangi papan pengumuman hasil seleksi penerimaan mahasiswa baru. Ada yang tampak bahagia sambil menelepon., Ada yang terlihat sedih sambil melamun. Liya Yulia urutan nomer 56 dengan status Diterima. "Alhamdulillah...", Gadis belia yang berpenampilan sederhana tak henti hentinya tersenyum bahagia. Dia mencatat Tanggal kapan untuk daftar ulang. Sambil mencari cari tempat untuk berteduh, Liya berlari sambil menutupi wajahnya dari sinar matahari yang begitu menyengat siang itu. "Gubrakkk ,!!!" Tanpa disadari Liya menabrak sesosok Pria berkulit putih bersih. "Maaf Mas.." "Gak papa mbak.., hati hati".. Tanpa melihat lebih jelas wajah pria itu, Liya langsung menuju penjual Es cendol dibawah pohon mangga diseberang jalan. "Es cendol 1 bang". Sambil mengipas ngipaskan buku yang dipegangnya dan sesekali mengelap keringat yang bercucuran. "Dari mana asalnya mbak?".. "Saya dari Blitar bang".. "Walah.. Lumayan jauh ya mbak".. Sambil menyeduh es cendolnya Liya menganggukkan kepala. "Mas, es cendol 1 ya", Suara kalem dari arah sebelah si Abang cendol. sekilas Liya melihat, sosok yg duduk disebelah si Abang tukang cendol. "Lumayan laris ya mas, cuacanya mendukung buat beli es".. terdengar akrab berbincang dengan si Abang es cendol. "Iya mas, Alhamdulillah..hampir habis .".. "Berapa kelas mas, tahun ini?" sambung tanya si Abang tukang cendol. "2 kelas saja mas", jawabnya Tanpa disadari aku menjadi pendengar setia sambil penasaran siapa pria itu.. Sepertinya dia tau banyak tentang kampus. Apa dia Staf atau Satpam? "Iissshh.. ngapain juga aku mikirin".. . "Mari mas, mbak.." sapa nya.. " eh ,iya mari mas..".. Suara itu.. sepertinya aku pernah dengar.. Nada bicara yang kalem dan lembut itu sepertinya familiar.. "Ah...dia kan pria yang aku tabrak tadi.." Sebulan telah berlalu.. Dan Liyapun kembali ke Kampus Arya Husada untuk daftar ulang. Dia berjalan memasuki koridor.. nuansa warna putih bersih mencerminkan sekali bahwa ini adalah Kampus Sekolah kesehatan. Sepanjang koridor dia mencari Pintu dengan tulisan Ruang Daftar Ulang. Akhirnya dia melihat Ruangan yg sudah antri dengan beberapa gadis yang cantik cantik dan menawan menurutnya. Kecuali dia. "Mereka cantik dan menarik semua", batin Liya sambil memandangi dirinya sendiri di kaca seberang yang terlihat sangat sederhana sekali. "Aaaahh.. sudahlah.. disini aku ingin belajar, bukan jadi model", berusaha membuat percaya dirinya tidak luntur. "Liya Yulia".. Suara dari TOA yang lantang terdengar di seisi ruangan itu. Akupun berjalan sambil membawa semua berkas yang dibutuhkan dan sejumlah uang untuk daftar ulang. Tanpa dipersilahkan duduk, aku berinisiatif duduk dan menyetorkan berkas itu ke sosok yang duduk di depanku. Kulit nya bersih, wangi parfumnya maskulin sekali. Rambutnya disisir sangat rapi. "Mbak Liya Yulia".. tanya nya. Suara itu.. nada bicaranya.. sepertinya aku kenal. "Mbak Liya Yulia.." tegasnya sekali lagi yang melihatku tidak lekas menjawab. "Eh..iya mas, eh..pak..,eh".. Sambil tersenyum dia memeriksa semua berkas milikku. "Selamat datang di Kampus Kami mbak Liya".. ucapnya.. "Hari ini mbak Liya bisa melihat lihat asramanya, dan bisa mengecek kamar berapa nanti yang akan ditinggali selama 3 tahun kedepan." jelasnya dengan nada yg kalem dan lembut. "Baik mas, eh..pak, terima kasih" ucapku sambil menuju pintu keluar. "Siapa ya dia, sepertinya aku kenal suaranya".. "apa dia cowok yang waktu itu aku tabrak?, berarti dia juga cowok yang waktu itu beli es cendol".. lamunku sambil berjalan keluar kampus. "Ternyata dia staf di kampus ini".. Masih saja mikir tentang dia.. Tak terasa Sudah 1 bulan berlalu.. Aku tinggal di Asrama B Kamar 8 dengan jumlah anggota kamar 10 orang. Kami mulai akrab dan aku senang sekali karena teman teman sekamarku semua baik. Dan aku jadi yang tertua. Karena usia ku paling tua, akupun dipilih sebagai ketua kamar.Serasa Tua sekali. hiks.. Tet ..tet..tet... Pukul 06.00 wib. Bel bunyi tanda sarapan sudah siyap, dan para penghuni asrama harus turun ke ruang makan untuk mengambil jatah sarapan. Setelah itu kami bersiap berangkat ke kampus dengan Bis Kampus yang sudah stay di gang depan Asrama. Kampus kami termasuk kampus baru tapi sangat memperhatikan kualitas pelayanan untuk mahasiswanya. Pukul 07.00 wib. Kami sudah siap di bangku masing masing. seperti biasa, aku duduk dibangku paling depan, dekat dengan bangku dosen. Karena menurutku, duduk di depan membantuku untuk lebih berkonsentrasi untuk belajar. Ya, aku ke sini untuk belajar. Dan aku harus dapat beasiswa untuk mengurangi beban orang tuaku. Karena meski aku dilahirkan di keluarga pegawai negeri sipil, Gaji kedua orang tuaku tidak cukup untuk membiayai ku kuliah di akademi kebidanan yang biayanya tidaklah murah. Karena itu, aku mundur 2 tahun sampai akhirnya aku bisa daftar kuliah di kebidanan.Karena keuangan orang tuaku sangatlah labil waktu itu. Mereka membiayai kakakku untuk menjadi tentara yang 6x mendaftar 6x pula gugur. Dan biaya yang dikeluarkan pun tidak lah sedikit. Lamunanku seketika buyar mendengar suara kalem dan lembut menyapa. "Assalammualaikum warahmatullahi wabarakaatu..".. "Waalaikumsalam..Warahmatullahi wabarakaatuu..".serentak kami menjawab salam. Dengan kaget aku mendongak ingin cepat melihat siapa sosok dosen kami sekarang ini. Tak sadar mataku tak berkedip, dan mulutku sedikit menganga.. "Mbak..", "Terpesona ya..". kata teman sebelahku seraya menyenggol lenganku.. Aku gak menyangka, pria itu, yang aku tabrak, yang makan es cendol, pria yang ada di ruang daftar ulang.. dia adalah seorang dosen. Perawakannya yang lembut dan kalem, tutur bahasanya yang santun..dan sesekali melepas humor yang membikin seisi kaum hawa tertawa kagum.., Tanpa terkecuali.. Termasuk aku.. "Liya Yulia"., "Saya mas, eh pak " sambil mengangkat tanganku aku menjawab. Senyum itu.. Tidak asing.. Senyum yang sangat menawan.. 2x50 menit pun berlalu dengan cepat.. mata kuliah medical science berlalu dengan menarik. Rasanya waktu begitu cepat, Tak bosan mengikuti mata kuliah ini. Setelah Mata kuliah ditutup, Seperti biasa.. kaum hawa bergosip ria. Ngegosipin dosen bujang yang sudah masuk dalam kategori Dosen Favorite. Dasar kaum hawa.. Urusan beginian memang paling demen. Kriiuk.. kriuukk.. suara perut mulai bernyanyi.. "Ke kantin yuk ".. ajak Vina teman sekamarku yang kebetulan juga teman sekelas ku dan juga teman sebelah bangku ku. "Ayuk"..jawabku cepat . Karena perutku sudah keroncongan dari tadi, Lapar sekali ingin makan mie pedas di kantin. "Aku pesenin ya mbak, aku ke toilet dulu", kata Vina seraya ngeluyur berlari sepertinya sudah gak tahan lagi. "eh..Vina pesen apa, tadi gak bilang".. gerutuku sendirian di depan kasir kantin. "Hmm.. Bu, pesen mie goreng kasik telor kasik sawi, kasik cabe 5 dan kasik kuah sedikit, eh..tambah lontong.. trus minumnya es jeruk manis ".. deretan pesenan yang menggambarkan sedang kelaparan..hehehe.. Tiba tiba ada yang nyeletuk dari belakang, "Laper mbak..".. ahhh... Suara itu, tidak asing bagiku.. aku menoleh pelan.. sambil meringis malu.. "Eh.. mas, eh..Pak..maaf..", Senyum itu.. gak pernah aku lupa.. Senyum yang sama berulang ulang.. "Astaufirullah..", aku mulai menghayal.. "Duluan ya mbak.." Sapa an itu membuyarkan khayalanku.. . Belum sempat aku jawab.. sosok pangeran sudah hilang di balik tembok kantin.. "Bu, Bapak Hadi itu sudah lama jadi dosen disini?", aku jadi kepo "Sudah mbak, Beliau kan adik dari yang punya kampus ini", terang ibu kantin. "Kenapa?? ganteng ya??" Beliau itu emang Favorite mbak mbak disini".. "Apalagi masih bujang"... "Deg !! Seeeerr," terasa ada angin sepoi Sepoi lewat... "Waaaahh.. Boleh digebet nih" nimbrung Vina dari belakangku, aku gak sadar dia sudah sedari tadi duduk di belakangku. Aku terkekeh.. "Dosen sendiri mau digebet.. ngaco kamu".. "Masih bujang belum tentu jomblo" "Mana ada cowok kayak dia itu jomblo, kan gak mungkin banget"... Aku yang Sok tau dan sok gak perduli..padahal aku seneng banget tau kalo dia itu belum nikah.. hehehe.. "Yuk.. sudah waktunya Mata kuliah terakhir".., " Asuhan Kebidanan 1 kan ".. " Katanya dosennya cantik.. "Masih single lagi"., Entah dapat info dari mana si Vina . Akhirnya Selesei juga.. Mata kuliah hari ini ditutup dengan Tugas membuat makalah. Bis kampus sudah menunggu di depan Kampus bersiap mengantar kami balik ke asrama. Ada beberapa yang memilih berjalan kaki, tapi lebih banyak yang memilih ikut bis karena lelah. Aku memilih untuk ke perpustakaan dulu, meminjam beberapa buku untuk dibawa pulang ke asrama, karena aku tipe siswi yang tidak mau menunda tugas. Takut lupa.. Vina ijin balik duluan karena perutnya sakit. Jadi, aku sendirian saja ke perpustakaan. Suasana hening dan sepi.. Itulah perpustakaan. Tidak ada mahasiswi yang ada di ruangan selain aku., hanya ada aku, pustakawan, dan dia. Deg! Berdegup kencang .. melihat sosok yang tanpa disadari mengisi pikiranku. Mas Hadi.. eh.., Pak Hadi. Aku sengaja mengendap endap agar kehadiranku tidak disadarinya. Namun, ternyata dia sudah menyadari kedatanganku sejak awal. "Mau cari buku tentang apa mbak?".. tanya nya dengan nada lembut seperti biasanya.. "Hmm.. buku asuhan kebidanan mas, eh..pak".. tergagap aku menjawab.. rasanya malu sekali. Dia beranjak dengan perlahan, dan menuju ke deretan buku yang tertulis Asuhan kebidanan 1-3. "Disini bukunya", tunjuknya seraya tersenyum.. Aaahhh... senyumnya merobohkan duniaku.. "Terima kasih pak".. Setelah itu aku fokus mencari buku yang ingin aku pinjam, setelah 15 menit di perpustakaan, aku beranjak untuk kembali ke Asrama. Terasa capek dan mata mulai mengantuk. Sambil membawa 3 buku, aku berjalan sendirian.. sepi sekali siang ini . aku melirik jam di tanganku menunjukkan pukul 14.30wib. teriknya matahari lumayan membuat kepala mendidih., Tin..tin.. Suara klakson sepeda motor di belakangku. Tanpa menoleh akupun menepi sambil terus berjalan. "Mari mbak bareng saya saja".. Suara yang tidak asing . Akupun menoleh dan tanpa disadari aku langsung menjawab, "Boleh"..eh.. malu rasanya. "Gak papa, daripada jalan sendirian.. panas begini.." menegaskan bahwa tidak masalah jika aku membonceng. Dengan sedikit malu, akupun naik membonceng, Diapun tersenyum.. "Sudah?, Awas jatoh.." tanyanya Aku hanya bisa diam, malu mau berkata apa.. Sepanjang perjalanan kami hanya diam, Tanpa berbincang sedikitpun. 5 menit kemudian sudah sampai di Pintu gerbang asrama. "Terima kasih pak".. ucapku sambil membungkuk.. "Sama sama mbak Liya".. Deg!! Dia tau namaku?? Dia hafal namaku?? sedikit Baper rasanya.. Tapi buru buru aku patahkan sendiri kebaperanku, "Ya iya lah dia tau namaku..dia kan dosenku..", tegasku dalam hati. berharap baperku gak berkepanjangan. Beberapa anak anak asrama ternyata ada yang memperhatikanku saat aku turun dari sepeda motor Dosen Terganteng yang menjadi Favorite seluruh penghuni asrama Akbid ini. Dan mereka mulai bergosip entah apa. Aku merebahkan tubuhku yang terasa capek rasanya. Beberapa teman sekamarku ada yang tidur, ada yang membaca novel, ada yang sedang mengaji. Tak lama kemudian akupun terlelap..

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.8K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.4K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.7K
bc

TERNODA

read
198.7K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
59.8K
bc

My Secret Little Wife

read
132.1K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook