Langkah kaki Bian begitu cepat dan juga lebar sekali, sangat sulit untuk Mala mengejar pria itu yang terus saja melangkah. Bahkan saat ini, Mala sudah tertinggal cukup jauh dari tempat Bian berada. Mala tak berani berteriak dan meminta untuk memperlambat langkah kakinya, dia hanya bisa terdiam dan berusaha untuk mengejar Bian. Bian sudah samai di dalam lift. Tak ingin ketinggalan lift, sebisa mungkin Mala berlari dengan kencangnya dan berusaha untuk mengajar Bian. Langkah kakinya sudah sampai di ruangan yang dilapisi tembok besi untuk sebelum pintu tertutup. "Ingatlah, jangan berbuat sesuatu yang bisa membuat ku marah. Kau cukup diam nantinya di tempat," ucap Bian. Pria itu menengok ke arah jamnya, melihat jarum jam sudah menunjuk angka 08.45 dan dia sudah cukup terlambat. Pintu lift

