Mala pulang dengan wajahnya yang tampak lelah sekali. Dia berjalan dengan sangat pelan dan pergi menuju ke kamarnya. Telinganya mendengar suara tawa yang berasal dari Sarah dan Dewi, kedua wanita itu tengah asik berbicara di depan televisi. Mala mengangkat bahunya. Dia tak ingin meladeni mereka yang tampak bahagia hati ini. Takut-takut dirinyalah yang akan menjadi korban mereka. Mala lebih memilih untuk memasuki lift, menyandarkan tubuhnya di tembok. Hari sudah malam. Dia tak menyangka jika sudah malam seperti ini. Apakah Bian sudah pulang? Semoga saja pria itu belum pulang, hingga Mala tak perlu untuk menjawab pertanyaan dari pria itu nantinya. 19.00 Biasanya, Bian belum juga pulang, meski sampai jam segini. Setidaknya, Mala bisa bernapas dengan lega. Dia keluar dari lift itu, memasu

