Bagian 1
Kalau perkara sabar
Kamu juaranya
~Kalea Syafaluna Maheswari
Libur sekolah kenaikan kelas selama dua minggu membuat gadis cantik itu bermalas-malasan dirumah, kemarin dirinya baru saja pulang liburan dari Bali bersama kedua orangtuanya. Meskipun libur dua minggu namun dirinya hanya bisa menikmati liburannya selama seminggu saja karena seminggu setelahnya ia harus disibukkan dengan kegiatan sekolahnya.
Dulu lea ingin sekali menjadi orang yang memiliki kegiatan, melihat atha memiliki banyak teman dan kegiatan disekolah membuat lea iri makannya ia mulai ikut organisasi saat masuk SMA.
Namun sekarang ia sedikit merindukan masa-masa gabutnya dulu, sekarang waktu bersantai saja jarang. Menjadi sekretaris osis di SMA-nya membuat waktunya terkuras habis belum lagi ektrakulikuler yang ia ikuti, selain itu lea juga menjabat sebagai wakil ketua PMR di smanya bahkan mengikuti ektrakulikuler teather juga meskipun tidak memiliki jabatan namun ia menjadi tim inti yang artinya harus siap mendapatkan peran jika akan ada acara di sekolahnya.
Sejak mengenal atha dunia lea berubah, bukan dalam artian kearah negatif namun malah ke arah yang positif lelaki yang sudah bersamanya selama tiga tahun ini menjadi kekasihnya, betapa beruntungnya ia bisa mendapatkan sosok lelaki seperti atha.
Dulu saat smp lea hanya bisa memandangi semua kegiatan yang dilakukan temannya lewat jendela perpustakaan, ia adalah anak introvet yang tak memiliki teman. Karena suatu kejadian ia bertemu dengan atha dan singkat cerita mereka sering menghabiskan waktu bersama di perpustakaan, dulu atha anggota osis biasa namun ketenarannya memang melekat padanya dari dulu, menjadi kapten basket dan wajah tampannya membuat ia akan selalu menjadi pusat perhatian dimana saja.
Drtttt
Bunyi ponsel dari handpone lea membuat ia mengalihkan pandangannya ke hpnya.
"Hal . . ."
"Sayang kamu sakit ya? kenapa pesanku nggak kamu bales? masih capek habis liburan? aku kesana ya"
"Kamu tuh kebiasaan, kalau tanya satu-satu" Kesal lea pada pacarnya yang super cerewet.
"Iya maaf, aku tuh khawatir sama kamu"
"Iya, aku nggakpapa kemarin nggak sempet jawab pesan dari kamu karena kecapean terus tidur ini mau mandi kok. Nanti rapatnya jam 2 kan?"
"Iya, yaudah nanti sekalian kita berangkat bareng aja ya. Aku udah otw kerumahmu kamu mau dibawain apa?"
"Lhoh kan baru jam 9?" tanya lea heran.
"Iya aku sengaja main dulu, kita udah nggak ketemu seminggu aku kangen"
Mendengar jawaban dari sang kekasih membuat lea terkekeh lalu ia memutuskan untuk mandi setelah sambungan teleponnya terputus.
Setelah mandi lea memutuskan untuk turun kebawah, disana ia melihat bundanya yang sedang menata makanan lalu kembali ke dapur lagi ayahnya hanya mengamati kegiatan bundanya sambil minum teh.
"Pagi ayah, bunda" sapa lea sesampainya dimeja makan.
"Pagi juga sayang" jawab ayah lea.
"Tumben udah mandi mau kemana? sini sarapan dulu bunda masih goreng jamur crispy kesukaan kamu"
"Lea nanti ada rapat jam 2 bun, atha mau kesini katanya makannya lea udah mandi hehe" kata lea sambil mencomot risol goreng dimeja makan.
"Pantes anak ayah udah wangi mau diapelin pacarnya ternyata bun" sindir ayahnya.
"Jangan lupa oleh-oleh buat atha kasih sekalian ya le" ingat bundanya
"Iya bunda"
ting tong
"Kayaknya itu atha deh le" kata sang bunda membuat lea beranjak dari kursinya.
"Eh non lea baru aja mau bibi panggil" kata bi rati
"Hehe tadi lea dimeja makan bi, makasih udah dibukain tolong buatin minum aja ya bi lea mau kemeja makan lagi" ujar lea yang di angguki bi rati.
Atha hanya berdiri sambil melihat kearah lea membuat lea bingung setengah mati, tatapan mata tajam sang kekasih membuat ia jadi salting sendiri.
"Kamu kenapa sih liatin ak. . ." belun sempat ia menyelesaikan kalimatnya atha sudah menarik tubuh lea kedalam pelukan lelaki itu.
"Kangen" bisik atha.
Beberapa menit menikmati posisi ini membuat lea tersadar kalau dirinya masih di rumah, kalau ayahnya melihat bisa bahaya.
"Udah kan kangennya?" tanya lea setelah melepaskan pelukannya.
"Kamu kok kayak nggak kangen gitu sama aku" mulai lagi, pikir lea
"Aku juga kangen sama kamu sayangg, tapi kangen-kangenannya nanti aja ya kita udah ditunggu ayah sama bunda di meja makan" kata lea, sedangkan atha hanya pasrah mengikuti langkah lea menuju meja makan.
"Udah selesai pelukannya ya?"sindir sang ayah namun masih menikmati makanannya.
"Ayah apaan sih" kata lea sedikit malu, sedangkan atha hanya acuh lalu menarik kursi untuk lea dan duduk disebelahnya.
Manis pikir bunda lea yang melihat anaknya diperlakukan seperti itu.
"Atha ikut sarapan juga ya, tadi kita semua telat bangun jadi baru sarapan jam segini" kata bunda lea melihat jam sudah pukul 09:56, karena kemarin mereka dapat pesawat malam akhirnya sampai dijakarta pun tengah malam dan baru tiba dirumah jam 2 pagi tadi.
"Iya bunda, kebetulan atha juga belum sarapan"
"Kamu bawa apaan tuh ta?" tanya ayah lea melihat kantung plastik yang ditaruh bi rati dimeja makan.
"Titipan lea tadi yah, salad buah sama donat" kata atha
"Bobanya kamu nggak beliin?" ujar lea memastikan.
"Udah sayang, semuanya udah kertas, map, sama buku gelatik juga kan?" jawab atha.
"Kamu minta atha beliin sebanyak itu" kata ayahnya.
"Hehe iya yah, itu buat nanti rapat osis juga kok" jawab lea sambil menunjukkan senyum sok imutnya.
"Biar nanti ayah ganti aja ta, tadi habis berapa?"
"Nggak usah yah, itu nanti di ganti sama uang kas osis lagian lea cuma nitip makanannya aja" jawab atha
"Yaudah, enak juga punya menantu banyak duit" kata ayahnya yang mendapat pelototan dari sang bunda sedangkan atha hanya tertawa pelan.
***********
Sesampainya disekolah lea langsung keluar dari dalam mobil atha, suasana sekolah sepi karena masih libur sekolah hanya ada beberapa anggota osis dan mpk yang akan mengadakan rapat nantinya di mabes osis.
"Cieee lea bareng sama atha" goda alya ketika melihat lea turun dari mobil atha tadi.
"Beneran lea bareng atha?" heboh wening teman lea yang paling heboh.
"Apaan sih tadi karena ada barang yang dibeli buat rapat makannya bareng" jawab lea namun memang dasar teman-temannya jahil sehingga banyak yang masih menggodanya.
"Kalau kalian pacaran sih cocok banget, apalagi atha selama ini nggak pernah tuh punya pacar mungkin dia emang suka sama lo le" ujar sindy, memang sindy yang paling kritis dalam berpikir dan mengungkapkan pendapat didepan semua orang, mungkin karena sindy sering melihat atha yang sering menatap lea secara diam-diam, ataupun interaksi keduanya membuat sindy jadi heran sedekat apa pertemanan mereka sampai atha selalu mau menjemput ataupun mengantar lea pulang bahkan anggota osis yang lain dilarang dirinya mengantar lea pulang padahal saat itu atha ada urusan dengan salah satu sponsor sekolah.
"Iya sih tapi jadi hari patah hati anak sma kita secara atha sama lea kan banyak yang suka" sahut alya memikirkan salah satu temannya yang juga menyukai atha.
"Udah deh nggak usah aneh-aneh kita masuk ke mabes aja, kayaknya rapat bentar lagi deh" kata lea yang diangguki semua teman lea.
Begitu memasuki ruang mabes osis lea langsung masuk keruangannya, di mabes osis ini memang ada beberapa ruangan khusus untuk ketua osis dan wakilnya, sekretaris umum dan wakilnya, juga bendahara umum dan wakilnya.
Setelah menaruh beberapa barang yang ia letakkan kedalam laci di ruangannya ia keluar ketempat rapat, sudah banyak anak-anak yang datang. Anggota osis sekitar 40 orang dan anggota mpk 20 orang itu hanya jumlah osis kelas dua belas, jika ditambah adik kelasnya berarti sekitar 120 orang untung saja mabes ini luas juga ada AC-nya jadi mereka tidak kepanasan. SMA-nya memang terkenal sebagai salah satu sma terbaik didaerahnya juga masuk dalam kategori elit.
"Lea habis liburan ke bali?" tanya ichal salah satu anggota mpk.
"Iya, emang kenapa?"
"Pantes aja gue barusan liat bidadari ternyata lea dari bali" gombal ichal yang mendapat sorak-sorakan dari teman-temannya. Dirinya memang sering mendapat gombalan receh dari teman-temannya bahkan dulu saat menjadi adik kelas banyak kakak kelas yang sering menggodanya.
Melihat tingkah ichal lea hanya tersenyum menanggapinya, namun senyumannya langsung terhenti saat matanya tak sengaja bertatapan dengan sepasang mata elang yang sedang menatapnya tajam.
"Tolong dikondisikan, rapatnya sebentar lagi mulai" kata atha tegas membuat semua orang langsung terdiam.