Bab 31

1714 Kata

Bertahan hingga hari kelima bekerja di kafe adalah sesuatu yang membanggakan untuk diriku sendiri, meski setiap pagi sebelum berangkat, aku harus memakai sepatu lebih lama karena sedang menata dan memperkuat hati. Meski harus memaksakan senyum pada siapapun, setiap kali perasaan dongkol. Meski harus menyapa penuh hormat pada Irma yang tidak pernah absen memberikan ucapan menghinanya padaku. Nanti bosan sendiri. Itu yang selalu aku sampaikan ke diri sendiri setiap kali mendapati cemoohan Irma, tetapi ... hingga sekarang, malah aku yang tersiksa dan mulai bosan dengan segala perlakuan perempuan itu. "Kenapa, Nissa?" tanya Kak Fajar, yang mendapatiku bersandar di bar dapur dengan tatapan kosong ke depan. "Nggak papa, Kak," jawabku tidak acuh, lalu mengambil pesanan baru. Menghindari Ka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN