Kak Fajar memutuskan untuk tidak bekerja hari ini, demi mempersiapkan kamarnya untuk aku tempati, sementara dia sendiri membeli kasur busa untuk diletakkan di ruang tamu. Ia juga membantuku merapikan beberapa barang, dan ... selesai. Kami duduk lesehan di lantai sembari meminum minuman botolan yang baru dibeli Kak Fajar. Saat santai seperti ini, aku memulai lagi obrolan mengenai masalah yang terjadi sekarang. "Kalau Kakak nggak salah, kenapa Naura malah kayak marah banget sama aku sejak kemarin? Setelah dia—aku tebak—lihat aku dipeluk Kakak kemarin." Kak Fajar menyelesaikan minumnya sebentar sebelum menjawab. "Dia khawatir Kakak cerita ke kamu, dan kamu bisa cerita ke Adit." "Aku juga ... nggak pernah nyangka Naura kayak gini. Dia kelihatan tertekan banget, sampai bikin aku iba. Ngga

