bc

Pukulan Keras Garis Tipis

book_age18+
25
IKUTI
1K
BACA
revenge
playboy
arrogant
sensitive
sweet
mxb
humorous
highschool
enimies to lovers
wild
like
intro-logo
Uraian

Goodboy di tolak, lelaki Badboy di pacari. Di sakiti, mengatakan semua cowok sama.

Para gadis muda sering terjebak pada Badboy merasa diri mereka begitu spesial dan sok bisa menjadi sosok spektakuler yang bisa mengontrol 'binatang liar' (badboy) jenis khusus ini.

Sayang sekali, Jennie Ocley tidak tertarik menjadi menjadi wanita itu karena binatang liar itu sejenis Al Carrow yang sangat dibencinya, apalagi dia bukan wanita baik-baik ataupun sok baik.

Sampai kapanpun dia pasti membenci Al Carrow. Dan dia menyakini itu sepenuh hatinya.

Dan Al Carrow, Badboy kaya dan tampan, sejenis binatang buas yang dicoba tahlukkan berbagai jenis wanita, merasa tidak akan pernah tunduk pada wanita mulut berbisa sejenis Jennie Oclay.

Sayang sekali Si badboy dan Gadis Bermulut berbisa tidak menyadari hukum klasik dunia telah menetapkan jenis bencipun bisa menjadi cinta. Dan cintapun bisa berubah menjadi benci.

Karena benci dan cinta hanya dipisahkan sebuah garis tipis yang akan putus oleh pukulan keras.

chap-preview
Pratinjau gratis
Quon High
"Apakah aku bermimpi?" Tanya Jennie Oclay sambil meremas-remas dan mendorong lengan Allysa yang duduk di sampingnya. "Jennie Ocley!" Allysa meringis "Kau sudah bertanya sebanyak delapan puluh tiga kali dan jawabanku tetap sama. Kau tidak bermimpi. Cubit dirimu sendiri bukan aku! sakit tahu" Jennie memiliki dua telapak tangan, jika ketawa, sebelah kiri digunakan untuk tutup mulut dan sebelah kanan di gunakan untuk memukul orang di sekitarnya. Allysa sangat berharap tuhan menjauhkannya dari teman yang ketawa atau mengalami perubahan emosional harus mengekspresikannya dengan memukul teman yang berada di sebelahnya. Dia berharap pelaku tidak memukuli orang lain, paling tidak pukuli diri sendiri seperti gorila. Tapi sangat di sayangkan dia hanya punya satu Jennie Oclay sebagai teman. "Tidak bisa!" Sanggah Jennie dengan begitu yakin "Jika aku mencubit diri sendiri pasti akan sakit, kan?" tanyanya sambil mengetuk dagunya. "Lalu kau pikir jika kau mencubitku, aku tidak merasa sakit?" tanya Allysa berpura-pura cemberut. "Kurasa tidak. Kau kan sudah terlalu sering tersakiti, jadi kukira kau telah mati rasa. Setelah melihat betapa jengkelnya kamu, dan aku juga memahami fakta menyenangkan bahwa kemarahanmu adalah kesenanganku! Penderitaanmu adalah hiburanku! Mungkin ini yang di namakan efek kita sudah bersahabat sangat dekat bagaikan saudara" Jelas Jennie Oclay, meski perkataannya bercanda tetapi wajahnya tak menunjukkan lelucon sama sekali. Allysa sering bertanya-tanya dimana letak lucunya ketika Jennie mengatakan sesuatu yang menurut dirinya tidak serius. "Jennie Kita putus sebagai sahabat!" gurau Allysa dengan berpura-pura marah bahkan langsung menggeser duduknya menjauhkan diri dari Jennie untuk membuktikan betapa serius perkataannya. "Baiklah. Kita putus selama lima detik. satu. tiga. lima. Oke, Allysa kita temanan lagi. Tapi aku masih tidak merasa nyata..." Sebelum Jennie menyelesaikan kalimatnya Allysa cepat-cebat menyergah "Berhenti! Berhenti! Kau harus mengumumkan di radio sekolah, agar semua orang tahu kau di terima di Quon! Kalau kau murid kehormatan yang di undang Quon! atau menulis status di seluruh media sosialmu agar kau tidak hanya hidup di dunia mimpimu tapi juga hidup di dunia maya" Quon High salah satu dari dua puluh sekolah terbaik di Prevkaya. Prevkaya adalah ibukota negara Imakurga, kota paling maju dan paling mahal di seluruh negara. Bisa dikatakan Quon High adalah salah satu sekolah terbaik di negara. Dan Quon High telah menjadi sekolah impian Jennie Oclay dari dahulunya. "Kenapa aku membaca kekesalan di wajahmu?" Tanya Jennie, melipat kedua tangan di d**a dan memiringkan kepalanya ke samping untuk melihat Allysa yang bersandar di kursi meja belajar di kamarnya. "Jika kau ditelepon ratusan kali dan dikirimi pesan lebih seribu, sangat menganggu dan membuat ponselmu hang apakah kau harus menyewa barongsai untuk memberinya pertunjukan penyambutan ketika dia datang? atau bahkan pertunjukan parasut di tambah dengan barisan pria bersenjata yang berjejer memberi hormat?" tanya Allysa sambil menyenderkan punggungnya ke sandaran kursi, mengetuk-getuk jarinya ke meja dan menatap Jennie lebih kesal. "Kupikir kau harus menendangnya ke luar angkasa" balas Jennie Oclay dan berjalan mendekat ke arah Allysa dan langsung duduk di sampingnya sehingga mereka berhimpitan. Allysa segera melepaskan diri dari serangan Jennie dan beralih duduk di kasurnya, tetapi Jennie malah mengikutinya sehingga dia harus mepelototinya. "Jujur saja, menendang mu dan menenggelamkan mu sudah menjadi salah satu rencana yang akan aku lakukan. Hanya saja belum menemukan waktu dan tempat yang tepat. Nah, Aku sudah tahu kau akan datang, pasti sesuatu yang tidak menyenangkan. Kau pasti akan membujuk ku masuk Quon, kan?" tanya Allysa dia sudah tahu tujuan kedatangan Jennie Oclay yang akan membujuknya masuk sekolah yang sama dengannya, sahabatnya yang serius mendadak jadi salesman. Menawarkan banyak keunggulan Quon dan hal-hal menarik soal Quon "Kenapa harus Quon? Ada ratusan sekolah lain yang lebih baik. Kau beri aku alasan serius!" "Ayolah Ally, sudah berapa kali ku katakan, aku harus menemukan seorang laki-laki yang cukup pintar untuk berdebat denganku, cukup kaya untuk menunjang finansialku dimasa depan, dan cukup tinggi dan cukup tampan untuk bisa menjadi pemandangan indah saat aku bangun pagi dan yang lebih penting lagi, laki-laki itu harus menjaga dan mengormati wanita dengan baik dan benar. Kau tahu kan, Quon itu diisi banyak anak-anak orang kaya yang bermartabat" jelas Jennie masih menggamit tangan Allysa dengan manja. Jennie Oclay memang paling tidak suka cowok nakal. Dia harus menyakinkan Allysa untuk menemaninya masuk ke Quon High, karena dia selalu merasa Allysa akan menjadi temannya untuk selamanya, karena dia terlalu malas untuk menemukan teman yang baru. "Laki-laki mana yang sesempurna itu, Jennie Oclay? Apakah kau akan menemukannya di Bumi? atau Kau bakalan jadi tengkorak sebelum kau bisa menemui laki-laki seperti itu" kata Allysa. "Ayolah Ally, jika tidak ada laki-laki sesempurna itu, setidaknya aku sudah punya teman sempurna seperti kau. Tak ada laki-laki sempurna, setidaknya aku punya teman sempurna di sana. Kau harus menemani aku sekolah di sana" kata Jennie Oclay, lalu seulas senyum mengancam tersungging di bibirnya "Kalau tidak aku tidak mau berteman denganmu lagi" Ancamnya. "Apakah kita harus putus nyambung setiap tiga kali sehari?" Jennie Berhasil membujuk Allysa untuk masuk Quon High, kebahagian Jennie Oclay berlipat dua, masuk sekolah impian bersama sahabat. Wow. Ia hanya tinggal mendapatkan pacar yang sesuai kualifikasinya. Betapa dunia ini akan sangat indah baginya. Dia sangat bersemangat, menyenandungkan lagu, tersenyum-senyum setiap hari. Langkahnya melayang ketika dia membeli tas, sepatu dan perlengkapan sekolah lainnya bersama Allysa. Jennie memandang pantulan mereka di cermin "Yakin kau memotong rambutmu sependek itu?" Tanyanya pada Allysa yang menginstruksikan pegawai salon untuk memotong rambutnya sampai bahu. "Tentu saja" Kata Allysa yakin. Dia duduk dengan nyama di kursi salon didepan cermin tinggi dan lebar. Bahunya di tutupi kain. Rambut hitam panjangnya tergerai di punggung "Sekolah baru, tas baru, sepatu baru dan rambut baru' "Ayo, apa lagi yang harus baru?" Desak Jennie "Tapi, kupikir apa yang paling kau butuhkan mungkin otak baru" Tambahnya dengan cepat sebelum Allysa menjawab. "Tidak, terima kasih" Balas Allysa sambil memutar matanya "Tapi jika kau mau menyumbangkan otakmu padaku, aku pasti dengan senang hati menerimanya" Dan Allysa memang berharap bahwa dia memiliki otak yang begitu cemerlang seperti Jennie selama bertahun-tahun. Meski dia malas sepanjang tahun di sekolah, hanya butuh setengah jam sebelum ujian baginya untuk menghafal dan tetap menjadi juara pertama sepanjang SMP. "Mengapa kau tidak memotong rambutmu juga?" Ajak Allysa "Mungkin kau akan menjadi lebih cantik dan menarik, dan memudahkan mu mendapat pacar baru. Mungkin senior tampan atau teman seangkatan keren" "Kupikir bahkan jika aku tidak melakukan apa-apa, aku tetap menarik" Ucap Jennie Oclay cukup percaya diri. "Ya, kau cukup menarik" Allysa setuju "Menarik untuk anak-anak pembuat onar dan siswa-siswa berandalan. Yang kerjaannya keluyuran dan bahkan ada yang pernah pernah di tangkap polisi" "Ih" Komentar Jennie jijik "Bisakah kau tidak membahas sejarah kelamku itu. Quon pasti akan mengubah segalanya. Semoga saja tidak ada lagi berandalan dan pembuat onar" "Semoga saja begitu dan jangan kecewa jika kau tidak mendapatkannya" "Apa maksudmu?" "Aku sudah bertanya pada senior yang kukenal di Quon. Hampir semua yang masuk ke sana anak-anak siapa gitu. Anak pejabat negara, anak pengusaha terkemuka. Artis ini artis itu, anggota kerajaan bahkan ahli waris hartawan. Kau pikir diantara mereka tidak ada berandalan? Malah banyak. Bahkan mereka lebih menjijikan dari yang kita temui di SMP. Banyak dari mereka yang menjadi pembuat masalah dari kecil, hanya saja keluarga mereka terlalu berpengaruh dan menekan semuanya" Tapi hari pertama Jennie Oclay menginjakkan kaki di Quon High adalah benar-benar bencana. Bencana besar yang berdampak amat besar pada kehidupan sekolahnya.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

GARKA 2

read
6.2K
bc

Super Psycho Love (Bahasa Indonesia)

read
88.6K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.7K
bc

Perfect Revenge (Indonesia)

read
5.1K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.5K
bc

DIHAMILI PAKSA Duda Mafia Anak 1

read
40.8K
bc

TERNODA

read
198.6K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook