Berhari-hari Rain mogok bicara. Kalau pun dia bertemu Dio atau Bima, pemuda itu hanya berlalu tanpa berniat untuk bertegur sapa ataupun menjawab sapaan papanya. Bima menghela napas berat dengan keputusan sang anak. Kebahagiaan yang akan dia rasakan tiba-tiba harus musnah. Rain dan Kirana, dia menyayangi keduanya. Dio hanya bisa menyemangati Bima untuk tetap tegar menghadapi semuanya. Bima tengah dirundung kebimbangan dan kesedihan, begitu juga dengan Kirana. Sejak setelah pertemuan itu, Kirana hanya diam di dalam kamar. Kalau pun keluar, dia hanya sekadar makan dan mandi, setelahnya dia kembali masuk ke kamar. Disa bingung, sedih,dan kesal dalam waktu bersamaan. Permintaan Rain sungguh mengada-ada. Sampai kapan pun dia tidak akan kembali kepada pemuda itu. “Rain, lo gak kasihan sama Om

