bc

Aku & Dia Terjerat di Antara Cinta & Dendam

book_age18+
2
IKUTI
1K
BACA
drama
comedy
like
intro-logo
Uraian

"Aku & Dia Terjerat di Antara Cinta & Dendam" mengisahkan cinta terlarang Titah dan Afgan, dua mahasiswa Universitas Garuda dari keluarga yang berseteru—keluarga Hartawan (Titah) dan keluarga Danu (Afgan). Dendam antara kedua keluarga telah berlangsung bertahun-tahun, bermula dari kematian misterius Dewi, adik Pak Danu, yang diduga disebabkan oleh Bayu, adik Pak Hartawan. Bayu, yang dikenal pemberontak, terlibat dalam kejadian yang menyebabkan kematian Dewi, namun apakah ia sengaja membunuh atau ada kesalahpahaman? Misteri ini, ditambah kematian Bayu yang tak terungkap, semakin memperkuat dendam kedua keluarga. Di tengah permusuhan ini, Titah dan Afgan jatuh cinta. Mereka harus melawan penolakan keluarga, ancaman, dan bayang-bayang masa lalu yang kelam untuk mempertahankan cinta mereka dan meyakinkan keluarga agar menerima hubungan mereka. Akankah cinta mereka mampu menjembatani jurang permusuhan yang begitu dalam?

chap-preview
Pratinjau gratis
Awal Segalanya Kehamilan dan Pertanggungjawaban
17 tahun yang lalu.. Di Kediaman Pak Sugeng Danu.. "Apa kamu hamil?!" tanya Sugeng Danu. "Iya mas, aku hamil." jawab Dewi Sekar Danu. "Kamu hamil dengan siapa?" "Saya hamil dengan adik sepupunya mas Aditya Hartawan, mas.." "Bayu maksud kamu?" "Iya mas, sama Bayu." "Keterlaluan, kita ke sana sekarang." kata Sugeng Danu. Di Kediaman Pak Aditya Hartawan.. "Oke jadi kita sepakat ya pernikahan Bayu dan Rini tanggal lima belas minggu ini ya jeng.." kata Arini Hartawan. "Iya jeng, pokoknya atur saja deh.." sambung Leni. Di Depan Kediaman Pak Aditya Hartawan.. "Assalamu'alaikum.." Sugeng Danu memberikan salam pada Asep. "Wa'alaikumussalam.." Asep menjawab salam dari Sugeng Danu. "Aditya Hartawan ada?" tanya Sugeng Danu.. "Ada pak, di dalam.." jawab Asep. "Minggir kamu, ayo kamu ikut masuk kedalam dik." kata Sugeng Danu yang mengajak adiknya masuk kedalam rumah Aditya Hartawan. Sugeng Danu pun langsung masuk ke dalam rumah Aditya Hartawan. Yang ternyata di rumah Aditya Hartawan sedang ada tamu yaitu persiapan acara pernikahan Bayu dan Rini. Sugeng Danu menuntut agar Bayu adik sepupu Aditya Hartawan untuk bertanggung jawab karena adiknya hamil, lalu Bayu tidak mengakui kalau Bayu lah yang menghamili adiknya Sugeng Danu. Aditya Hartawan pun menugaskan security rumahnya untuk mengusir Sugeng Danu beserta adiknya keluar dari kediamannya. "Ya sudah gitu saja ya jeng, kalau begitu saya pamit pulang ya jeng, assalamu'alaikum." Leni pamit pada Arini Hartawan dan keluarga. "Wa'alaikumussalam.." Arini Hartawan menjawab salam dari Leni. ---- "Lho.. Lho.. Lho.. Pak.." Asep menghalangi Sugeng Danu masuk kedalam kediaman Aditya Hartawan. "Aah.., minggir kamu." Sugeng Danu memaksa masuk kedalam kediaman Aditya Hartawan. ---- "Pi...." Arini Hartawan memanggil Aditya Hartawan. "Iya sayang.." jawab Aditya Hartawan. "Titah sudah mandi belum ya?" tanya Arini Hartawan. "Tidak tahu sayang, coba panggil Paijo." jawab Aditya Hartawan. "Iya pi, Jo.." Arini Hartawan memanggil Paijo. "Inggih bu.." jawab Paijo. "Pitulung suruh Titah keramas nggih." pinta Arini Hartawan. "Laksanakan bu." kata Paijo patuh. "Ngek, bereskan ya." pinta Arini Hartawan lagi. "Siap bu.." kata Cengek patuh. ---- "Aditya Hartawan keluar kamu.." pinta Sugeng Danu. "Siapa sih bertamu? Ke rumah orang kok tidak sopan sekali sih pakai acara teriak-teriak segala lagi." kata Arini Hartawan. "Aditya Hartawan keluar kamu.." pinta Sugeng Danu lagi. "Pak jangan seperti.." Asep memperingati Sugeng Danu. "Alah sudah diam kamu.." kata Sugeng Danu. Bug.. Bug.. Bug.. Suara pintu depan kediaman di ketuk dengan kasar oleh Sugeng Danu. "Mi siapa sih, ketuk pintu kok keras sekali?" tanya Sugeng Danu. "Tidak tahu pi." jawab Arini Hartawan. "Ngek coba kamu lihat siapa di depan." pinta Aditya Hartawan. "Siap pak Hartawan." kata Cengek patuh. "Majikan kamu mana?" tanya Sugeng Danu. "Ada tuan.." jawab Cengek. "Minggir kamu.." Sugeng Danu memaksa masuk kedalam kediaman Aditya Hartawan. "Itu siapa sih, papi ke depan rumah saja deh." kata Aditya Hartawan. "Iya pi, hati-hati ya." sambung Arini Hartawan. "Iya mi.." seru Aditya Hartawan. ---- "Ada apa sih kok ribut-ribut?" tanya Aditya Hartawan. "Akhirnya keluar juga kamu, ini lihat adik saya, gara-gara ulah adik sepupu kamu, dia hamil, saya minta pertanggung jawaban dari adik sepupu kamu." jawab Sugeng Danu yang meminta pertanggung jawaban. "Apa!!, adik sepupu saya menghamili adik kamu, nggak mungkin Sugeng, saya nggak percaya, ini akal-akalan dari adik kamu saja ya kan agar pernikahan adik sepupu saya dengan anak teman istriku itu batal iya kan? Setelah rencana kamu berhasil barulah kamu merebut istri saya benar begitu kan?" "Benar mas, ini anak Bayu, bukan akal-akalan dari saya atau mas Sugeng." jawab Dewi Sekar Danu. "Baik kalau begitu kita tanya langsung pada Bayu." kata Aditya Hartawan. Lima Menit Kemudian.. "Bayu.." panggil Aditya Hartawan. "Inggih mas, enten menapa?" tanya Bayu. "Mriki sebentar." jawab Aditya Hartawan. "Nggih mas.." kata Bayu patuh. "Dewi, ngapain dia ke sini sama kakaknya lagi, jangan-jangan.." kata Bayu di dalam hati. "Inggih mas, enten ingkang mas Aditya tanyakan?" "Apa benar, kamu menghamili Dewi, adiknya Sugeng?" tanya Aditya Hartawan. "Haa.., saya menghamili dia, saya kenal dengan dia saja tidak, jangan ngaku-ngaku kalau kamu hamil anak saya. Mas dengar ya semua itu fitnah.." jawab Bayu. "Tuh kamu dengar sendiri kan dari adik sepupu saya, kalau dia tidak menghamili adik kamu." kata Aditya Hartawan. "Alah.. Ini pasti siasat kalian berdua ya kan?" tanya Sugeng Danu yang tidak mempercayai perkataan dari Bayu. "Siasat saya darimana sih, bukannya ini semua siasat kamu?" tanya Aditya Hartawan juga. "Kamu jangan bohong ya, saya tidak mungkin menghamili kamu. Saya kenal kamu saja tidak." Bayu menolak untuk bertanggung jawab. "Sekarang sudah tidak usah di lanjutkan lagi dan Asep.." panggil Aditya Hartawan. "Muhun pak Aditya." jawab Asep. "Suruh kedua orang ini pergi dari rumah saya." pinta Aditya Hartawan. "Muhun pak Aditya.." kata Asep patuh. Sugeng Danu dan adiknya pun pergi dari rumah Aditya Hartawan, sesampainya di rumah Sugeng Danu menyuruh adiknya untuk istirahat di kamar. Sugeng Danu mengecek adiknya yang berada di kamar, di temukan bunuh diri dan meninggal dunia. Sugeng Danu masih berduka setelah tujuh hari kepergian adiknya, Bagus juga mendapatkan kabar kalau adik sepupu Aditya Hartawan, Bayu akan menikah di saat dia sedang berduka. Sugeng Danu dendam pada adik sepupunya Aditya Hartawan dan berniat untuk membunuhnya di saat Aditya Hartawan dan keluarga berbahagia. Sugeng Danu pun datang ke acara pernikahan Bayu dan Rini bukan sebagai tamu melainkan untuk membunuh adik sepupunya Aditya Hartawan. Bayu di tembak saat ijab qabul akan di mulai, Bayu pun meninggal dunia, dan di saat itulah permusuhan antara Sugeng Danu dan Aditya Hartawan di mulai. Setelah Bayu meninggal dunia, Aditya Hartawan pindah sementara ke kanada untuk mengurusi perusahaan milik mertuanya, sebelum pindah Aditya Hartawan melaporkan Sugeng Danu ke pihak yang berwajib atas tuntutan pembunuhan terhadap Bayu, adik sepupunya itu. Seminggu Kemudian.. "Assalamu'alaikum, maaf tuan ini ada undangan, saya ingin memberikan undangan ini pada tuan seminggu yang lalu, tuan masih berduka." kata Dilla yang memberikan undangan pada Sugeng Danu. "Wa'alaikumussalam, iya bi taruh saja di meja, oh ya bi sudah ada kabar belum dari istri saya kapan istri dan anak saya pulang?" tanya Sugeng Danu. "Belum ada tuan.." jawab Dilla. "Oh ya sudah buatkan saya kopi ya." pinta Sugeng Danu. "Baik tuan.." kata Dilla patuh. "Undangan, siapa yang menikah ? Bayu adik sepupunya Aditya, adik saya belum empat puluh hari dan juga saya masih dalam ke adaan berduka mereka malah mau senang-senang, tidak bisa saya biarkan ini." kata Sugeng Danu ketika membaca surat undangan pernikahan Bayu. "Ini tuan.." Dilla memberikan kopi pada Sugeng Danu. "Oh iya taruh saja di meja bi.." ---- "Cie.. Yang sebentar lagi akan segera menikah.." ledek Arini Hartawan. "Mami.." panggil Titah. "Benar apa yang mbak mu bilang Bay, dan kalau mas lihat-lihat kamu ganteng banget ya." puji Aditya Hartawan. "Iih mbak, mas, orang lagi panik karena deg deg an malah di godain." keluh Bayu. "Iya deh.." sorak Arini dan Aditya bersamaan. "Emm mi, kita ke depan yuk, agar calon pengantin prianya bisa siap-siap." ajak Aditya Hartawan. "Ya sudah yuk pi, mbak tinggal ya." sambung Arini Hartawan.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Pacar Pura-pura Bu Dokter

read
3.1K
bc

(Bukan) Istri Simpanan

read
51.1K
bc

Jodohku Dosen Galak

read
31.0K
bc

Takdir Tak Bisa Dipilih

read
10.2K
bc

Kusangka Sopir, Rupanya CEO

read
35.7K
bc

Desahan Sang Biduan

read
53.9K
bc

Silakan Menikah Lagi, Mas!

read
13.4K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook