36 - Reason

1967 Kata

Setelah kejadian di mana Tara mengakui perasaannya dan meninggalkan Luna yang masih menangis, Luna jadi tidak mood melakukan apa apa. Bahkan untuk sekadar makan siang saja urung ia lakukan. Rasa lapar Luna hilang begitu saja. Luna langsung ke toilet untuk membasuh muka, meski menjadi tontonan mahasiswi lain karena Luna masih menangis meski sudah membasuh wajahnya. Hati Luna sesak. Kehilangan sahabat sesakit itu. Dan persahabatannya dengan Tara hancur hanya karena perasaan yang tumbuh. “Kenapa ini terjadi sama Luna?” pertanyaan itu yang terlintas. “Tara temen baik Luna.” Ujarnya pada diri sendiri. Feby datang menyusul, ia memang mengambil tas mereka lebih dulu, baru menyusul Luna di toilet. Feby merangkul Luna, mengusap wajah basah Luna menggunakan tisu wajah yang ia bawa. “Udah, Lu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN