58 - Sehari Tanpa Luna II

1980 Kata

“Siapa yang lakuin ini?” tanya Tara marah. Luna menggeleng. Ia kecolongan. Segera Luna menutup memar di pipinya lagi menggunakan rambut yang sempat diselipkan Tara. “Siapa yang tampar kamu?” tanya Tara lagi. Kali ini nadanya terdengar tidak sabar. Lagi, Luna menggeleng. Ia enggan memberi tahu Tara kalau suaminya sendiri yang melakukan kekerasan itu terhadap Luna. “Apa Om Berengsek itu?!” tanya Tara menebak. Tak kunjung mendapat jawaban, Tara menganggap tebakannya benar. Jelas sekali kalau yang bisa melakukan hal itu pada Luna adalah Gama. Tara menahan napasnya, ia ingin berteriak marah. Ia ingin mendatangi Gama lalu menonjoknya menggantikan luka memar yang ia sebabkan di pipi Luna. Tara menjambak rambutnya, berusaha ia tidak lepas kendali. Mereka ada di depan gedung apartemen, ada

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN