Jemma kehilangan jejak Nael. Pria kekar itu berkeliling ke sana kemari untuk menemukannya namun hasilnya nihil, dia tidak menemukan Nael di manapun.
Tapi ... di ujung jalan sana ...
Jemma tidak sengaja melihat Nael ditangkap oleh orang-orang yang entah siapa.
Baru saja Jemma hendak menghampiri, dia melihat Nael berhasil lepas dan melarikan diri.
Jemma mencoba mengikuti, namun setelah itu dia benar-benar kehilangan jejak Nael sepenuhnya di tengah banyaknya orang di tempat itu.
***
Salah satu dari tiga orang yang mengejar itu menarik bahu kemeja Nael dan menangkapnya. Namun Nael tidak tinggal diam, Nael melawan sekuat tenaga. Saat lengah, salah satu dari mereka bergantian menghajar Nael. Mereka menendang Nael hingga menubruk tumpukan kayu.
Nael meraih kayu di sisi tubuhnya lalu menghantamkannya ke kepala tiga orang itu secara bergantian. Di saat mereka lengah, Nael memanfaatkan kesempatan untuk kembali lari.
"s**t!" Buk! Brak! Nael kembali ditangkap dan dihantam oleh balok kayu dan jatuh menubruk sepeda yang terparkir. Nael tersudut. Laki-laki itu menyeret kakinya menjauhi Zeref.
"Nyerahin diri atau mati?" Zeref mengeluarkan pisau dari balik bajunya.
Nael menyeret tubuhnya mundur.
Saat Zeref mendekat, Nael langsung melempar tanah ke mata Zeref dan melarikan diri masuk ke dalam sebuah gedung.
Gedung itu tampak kosong, namun di depannya banyak sekali mobil yang terparkir. Mungkin hanya parkir. Tanpa basa-basi Nael menerobos masuk ke dalam gedung yang gelap tersebut, kemudian berlari menaiki tangga. Sempat terjadi perlawanan yang membuat Zeref dan dua lainnya terjatuh. Akan tetapi mereka segera bangkit dan kembali mengejar Nael hingga tiba di lantai empat.
Nael tertangkap oleh salah satu anak buah Zeref. Dan dengan sigap salah satunya memegangi kedua tangan Nael hingga tidak bisa memberontak.
"Motherfucker."
Zeref mengangguk. "Terserah mau bilang apa." Zeref mengeluarkan kain dan menyumpal mulut Nael agar tidak berteriak kemudian menutupi kepala Nael dengan kain hitam.
"Bawa dia."
Nael memberontak saat dua orang itu menyeretnya. Sempat terjadi perlawanan yang membuat cengkraman itu terlepas. Nael bangkit sambil membuang penutup kain serta kain yang menyumpal mulutnya. Dia berniat kabur, namun apalah yang terjadi kakinya justru ditahan. Terjadi perkelahian sengit yang membuat Zeref dan kedua anak buahnya kewalahan.
Nael melawan sebisa yang dia mampu. Kekuatannya tidak sekuat itu untuk melawan. Tenaganya nyaris terkuras. Dengan kondisi remuk sebadan-badan seperti ini, yang bisa Nael lakukan hanya menghindar. Dan benar, pada akhirnya Nael sukses dijatuhkan hanya dalam sekali hantam.
Nael terengah-engah. Sementara Zeref berada di atasnya, menginjak dadanya. Kali ini Nael benar-benar terpojok. Tenaganya terkuras habis.
Crak!
"ARGHHHHHH!!!" Nael menjerit saat Zeref menusuk bahu Nael dengan pisau lipat.
Semakin keras jeritan itu, semakin dalam Zeref menekannya.
"Makanya, kalau diminta kembali baik-baik jangan melawan," ucap Zeref memberitahu. Nada bicaranya terdengar angkuh.
CRING! SRAT!
Luput. Pisau itu ditepis Zeref saat Nael merampas pisau di tangannya dalam gerakan yang sangat cepat. Untuk sesaat, Zeref ber-wow. Benar-benar ketangkasan yang memukau. Zeref akui Zeref terpukau. Untuk ukuran orang biasa yang Zeref ketahui, kemampuan Nael ini lumayan juga. Tapi sayangnya teledor.
Crat!
"ARGHHHHSHIIIITTTTTTTT—!!"
Mata pisau itu ditarik dari bahu Nael secara kasar, membuat Nael menjerit.
Nael diseret. Rambutnya dicengkram. Nael berusaha bertahan dengan memegangi apa pun yang bisa menahannya. Dia mengambil kursi kayu dan menghantamkannya ke kepala Zeref.
Buk!
Nael sekuat tenaga bangkit berdiri, namun Zeref menendangnya sampai membentur jendela kaca.
BUK! PRANG!
Nael dibanting lagi, lagi dan lagi.
Cring!
Pisau itu tidak sengaja terlepas dari tangan Zeref dan jatuh ke sudut ruangan.
Melihatnya, Nael bergegas menyeret tubuhnya dan s**t! tubuhnya kembali ditendang oleh Zeref. Namun Nael tidak menyerah, laki-laki itu bersikeras untuk meraih benda itu meski berulang kali tubuhnya diinjak, dibanting, dilempar oleh Zeref.
Nael terdiam setelah dilempar ke dinding.
Cukup lama sampai Zeref berpikir bahwa Nael sudah mati. Tapi setelah itu Zeref melihat bahu Nael yang bergetar. Tidak, bukan ... bukan itu ...
Nael ... tertawa ...
Semakin lama semakin keras.
Dan hal itu sontak membuat Zeref bertanya-tanya. Ada apa dengannya?
"I killed her." Nael terbahak. Sorotnya menggelap. Laki-laki itu meluruskan badan menatap Zeref tajam. "I killed his mother. But tonight, i'll kill you." Nael tertawa hambar. Suara tawanya berhasil membuat dua bawahan Zeref lainnya saling pandang dan terlihat cemas.
"I'll crush your skull until it's nothing but dust." Nael tersenyum lebar. Tatapannya menggila. Dan tanpa bisa diprediksi, Nael kini sudah berada di hadapan Zeref dan menggorok lehernya.
Cipratan darah muncrat ke mana-mana, sedangkan Zeref menggelepar sebelum jatuh ke lantai. Dengan lunatik Nael menusuk-nusuk wajah Zeref sampai hancur.
Dua orang lainnya menyerang. Salah satunya membawa kapak. Tapi sayang, bukannya melayang di kepala Nael, benda itu justru melayang ke dahinya. Nael mencabut kapak itu lalu menghantamkannya berkali-kali ke kepala pria malang itu sampai kepalanya hancur.
Tersisa satu orang lagi.
Orang itu linglung. Dia bimbang antara harus melawan atau mati seperti rekan-rekannya itu.
Nael mendekat, dan orang itu semakin mundur. Sampai di titik di mana orang itu mengambil pasir dan melemparnya ke arah Nael.
Selama Nael fokus dengan matanya yang dimasuki pasir, orang itu mendorong Nael ke jendela dan membuat pisau di tangannya jatuh.
Sempat terjadi pergulatan dan orang itu berhasil menjatuhkan Nael ke lantai. Orang itu menginjak leher Nael.
Nael terenyuh. Laki-laki itu bangkit berdiri dengan sempoyongan sambil memegangi kepalanya yang pening luar biasa. Namun tidak disangka, di saat itu juga orang itu tiba-tiba menendang dadanya sekuat tenaga hingga membentur jendela, membuatnya terjun bebas dari lantai empat dan jatuh tepat di atap mobil dengan sangat keras.
PRANGGGG!!!!!
BUKKK!!!
Alarm mobil berbunyi nyaring.
Orang itu melarikan diri.
Sementara itu, di sisi lain, ada seorang perempuan berkacamata yang tengah menenteng plastik hitam berisi pakaian laundry-an melewati tempat itu dan secara tidak sengaja menyaksikan sebuah tubuh jatuh dari atas gedung menimpa atap mobil dengan amat sangat keras.
"AAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHH!!!!!"
***