BERTAMU

1102 Kata
Pagi menjelang.... Anggun terbangun dari tidurnya ketika seseorang mengetuk pintunya berkali kali. Anggun yang sebenarnya masih sangat mengantuk terpaksa membuka matanya dengan berat hati. "Siapa sih yang bangunin gue sepagi ini? " Gerutu Anggun sambil menguap lebar. Anggun bangkit kemudian menggeliat, mencoba mengumpulkan separuh nyawa yang masih tertinggal di alam mimpinya. "Iya... Tunggu bentar.....!! " Sahut Anggun dengan suara serak khas bangun tidur. Anggun segera beranjak, memakai sandal dan melangkah membuka pintu seraya menguap lebar dengan mata yang masih setengah terpejam karena masih ngantuk berat. Ceklek.... Anggun membuka pintu sambil garuk kepala. "Kena___" "Oh my queen. .... " Pekik Amel tiba tiba dan langsung memeluk Anggun membuat Anggun terkejut. Amel mengurai pelukannya seraya menelisik Anggun dari atas hingga bawah. "Lo sehat sehat aja kan? " Tanyanya seraya memegangi kedua bahu Anggun. "Mmm.... " Jawab Anggun malas. "Lo nggak di culik kan? " Tanya Amel lagi khawatir. Anggun mengangkat alisnya bingung. "Hah, diculik? Siapa yang diculik? " Tanya Anggun. "Ya elo lah, siapa lagi? " Salak Amel. Anggun langsung menoyor kening Amel. "Eh Maemunah!! Lo pagi pagi dateng kerumah gue, bangunin gue dari tidur nyenyak gue. Dan sekarang lo tanya tanya gue hal yang nggak masuk akal. Waras nggak lo? " Omel Anggun kesal karena tidurnya di ganggu dan sekarang Amel justru menanyakan hal yang menurutnya tidak masuk akal. Lagipula siapa yang mau menculik Anggun? Dasar Amel!! Amel memanyunkan bibirnya seraya mengelus keningnya bekas toyoran dari teman yang diberi julukan 'queen' di genk mereka itu. " Ya waras lah! Gue cuma mau pastiin kalo lo nggak apa apa. Soalnya gue telpon tapi hape lo mati. Gue khawatir aja sama lo. Jadi wajar aja kalo gue ngira lo diculik. " " Kalo gue di culik, terus yang berdiri di depan lo sekarang ini siapa? "Kali aja jin Qarin nya lo. " Sahut Amel. Anggun geleng geleng seraya berdecak. "Ini nih, akibat kebanyakan nonton drakor. Jadi kebanyakan halu. Sadar Mel SADAAAAR..... Ini dunia nyata, bukan dunia drama. " "Iya iya, gue sadar kok. " "Jangan halu jadi bininya Sehun EXO lagi kalo lo sadar. " Sindirnya kemudian karena Amel selalu mengaku dirinya adalah istri sah dari Sehun EXO. Salah satu member dari boy band Korea itu. "Kalo yang satu itu nggak bisa. Soalnya itu termasuk kedalam cita cita gue, bukan kehaluan semata. " Jawab Amel tak terima. Anggun memutar kedua bola matanya malas. "Serah lu deh Jubedah. Kalo gila ya gila aja, asal jangan ngajak ngajak gue. " Anggun mengalah saja dari perdebatan di pagi hari ini. Karena jika sudah menyangkut idolanya, Amel tak akan mau kalah. Amel fans garis kerass.... "Lo nasehatin gue kaya lo nggak demen sama Sehun aja?" Cibir Amel. "Gue emang suka. Sehun juga kalo disuruh milih antara gue atau lo, pasti akan milih gue juga. " Anggun tidak menampik jika dirinya memang menyukai visual dari Sehun yang selau berhasil membuatnya meleyot... "Cih, elo tuh yang terlalu Hayati alias Hayalan tingkat tinggi. " "Biarin! Suka suka gue. Yang penting gue nggak ganggu hidup orang lain! " Perdebatan masih belum berakhir ketika mbok Imah datang menghampiri mereka. " Non Anggun, ada tamu non. " "Hah, ada tamu? Siapa mbok? " Bukan Anggun yang bertanya, melainkan cewek yang selalu mengaku istri Sehun itu. "Nggak tau non, mbok nggak kenal. Mungkin temennya non Anggun. " "Cewek apa cowok mbok? " Tanya Amel lagi kepo. Sedangkan Anggun yang masih ngantuk menguap nguap beberapa kali tak menghiraukan ucapan mbok Imah. "Cowok non." "Dion nggak sih? " Amel bertanya pada Anggun yang dibalas gedikan bahu oleh Anggun. "Bukan non, kalo den Dion mbok tau. Ini orangnya beda, lebih ganteng dari den Dion. " Jawab mbok Imah. "Mbok, lain kali jangan sebut nama Dion lagi ya. Anggun nggak suka. " Peringat Anggun pada mbok Imah. Anggun merasa kesal setiap kali mendengar nama mantan pacar nya itu disebut. "Baik non. " Mbok Imah mengangguk paham. "Ya udah, bentar lagi Anggun kesana. Bilang sama tamunya, suruh tunggu aja bentar. " Balas Anggun. "Iya non." Mbok Imah segera berlalu dari kamar majikannya. "Kira kira siapa Gun yang bertamu pagi pagi gini? " "Mana gue tau? Kita coba liat aja yuk. " "Eh, bentar bentar! " Cegah Amel saat Anggun hendak melangkah. "Apalagi sih Mel? " Protes Anggun dengan tingkah Amel yang tiada habisnya. "Jangan bilang lo mau keluar dengan rambut yang acak acakan kaya singa jantan dan mulut bau jigong kaya gini? Yang ada ntar tamunya pingsan Gun. " Tunjuk Amel kearah rambut dan juga mulut Anggun. Anggun menepuk jidatnya sendiri. "Eh iya, gue hampir lupa. " Ucapnya kemudian merutuki dirinya. Amel mencebik, mengejek Anggun. "Cuci muka dulu gih sana, jangan lupa gosok gigi juga. " Titahnya. "Iya, gue tau. Nggak usah lo ingetin. " Balas Anggun malas seraya melangkah ke kamar mandi untuk mencuci muka sekaligus gosok gigi. Amel tengah ongkang ongkang di kasur Anggun. Tiga menit sudah Anggun di dalam kamar mandi dan belum juga keluar. "Siapa sih tamunya Anggun? Penasaran banget gue. " Monolognya, jiwa keponya yang sudah meronta ronta tak sabar untuk melihat siapa tamu Anggun. Apalagi mbok Imah mengatakan jika itu adalah seorang lelaki yang bahkan lebih tampan dari Dion. Dia dan Anggun sudah kenal cukup lama. Dan Amel juga mengenal teman teman Anggun yang kebanyakan juga teman temannya. Tak bisa menahan rasa penasaran nya lagi Amel lantas bangkit dan berjalan keluar kamar Anggun. Dia melangkah menuruni anak tangga, setelah turun dan hendak melewati pintu menuju ruang tamu, Amel melongokkan kepalanya. Mengintip siapa sebenarnya tamu yang Mbok Imah bilang lebih tampan dari Dion itu. "Tuh cowok siapa ya? Kaya pernah liat deh. Tapi dimana? " Pikir Amel sambil mengingat ingat wajah lelaki yang kini tengah duduk anteng di sofa ruang tamu. "Woy...ngapain berdiri disini? " Seru Anggun membuat Amel berjengit kaget. "Ih...ngagetin aja!" Ketus Amel seraya mengelus dadanya. "Hehehe...lagian siapa suruh berdiri disini, sambil ngintip ngintip kaya maling sandal. " Gue lagi ngintip tamu lo." Jawab Amel tanpa dosa lalu kembali mengintip lagi. "Kenapa pake di intip intip? Kalo penasaran ya samperin aja ke sana. " Amel berbalik dan memutar bola matanya. "Nunggu lo turun dulu. Masa iya, yang punya tamu elo tapi yang nyamperin gue? Kan lucu! " Balas Amel membuat Anggun mangut mangut. Benar juga kata Amel. "Ya udah, daripada lo disini penasaran. Mending ikut gue samperin tamunya. " "Tanpa lo suruh, gue juga pasti udah ngelakuin itu, DODOL...! " Anggun dan Amel berjalan bersisihan menuju ruang tamu. Tidak sama halnya seperti Amel, Anggun lebih memilih untuk langsung menemui tamunya daripada harus mengintip intip seperti maling. Anggun sampai diruang tamu dan di susul Amel. Belum juga duduk, Anggun terkejut dengan tamunya yang ternyata orang yang tidak pernah dia harapkan untuk dia temui lagi itu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN