57 – Disaster part 2

1577 Kata
“Cukup omong kosong ini! Jangan ada yang membantah lagi, membuat lingkaran sihir akan lebih cepat jika dikerjakan dengan empat orang. Lakukan sekarang!” Perintah itu terdengar sangat mendominasi dan menindas keempatnya. Maka semuanya segera bangkit dari posisi berlutut, tanpa mengatakan apa-apa lagi, keempatnya segera bekerja, tak ada yang membantah perintah itu. Keempatnya berada di empat sisi yang berbeda, mereka menggunakan tongkat mereka untuk menggambar rune yang harus tercipta membentuk lingkaran sihir di lantai. Sesuatu hal yang akan cukup lama untuk dilakukan dan dikerjakan oleh seorang diri. Tapi dengan empat orang, mereka mampu mengerjakannya lebih cepat. Xhellvana segera memutar mata, mengarahkan tatapan ke arah para penyerang. Kubah pelindung yang dia ciptakan secara instan tanpa proses apa-apa itu mulai melemah. Bagaimanapun juga, dia sama sekali tak mempertahankan kubah pelindung yang dia ciptakan saat berdialog sebelumnya. Fakta dari mantra sihir adalah, tanpa dipertahankan oleh si perapal, mantra sihir yang tercipta tak akan bertahan lama, apalagi ketika mendapatkan serangan beruntun dari banyak musuh seperti yang terjadi pada saat ini. “Kalian semua harus membayar untuk ini. Aku sangat kesal.” Xhellvana menggumam pelan dengan iris merah yang memandang k**i pada para makhluk hitam, para makhluk yang saat ini sangat gencar berusaha menghancurkan kubah pelindung itu. Xhellvana menoleh sesaat pada keempat penyihir itu untuk memastikan apakah semuanya bekerja atau tidak. Tapi mereka memang bekerja meski dalam keadaan badan yang gemetaran dan tubuh yang penuh keringat. Sepertinya aura intimidasi yang Xhellvana keluarkan membuat mereka sangat ketakutan. Tampaknya mereka sedang menggambar tulisan aneh dengan cepat dan memiliki bentuk dan ukuran yang sama, itu seperti tulisan-tulisan yang membentuk lingkaran dengan jumlah lima lingkaran yang saling tumpang tindih. Titik dari persilangan antara lingkaran satu dengan yang lain akan membentuk titik baru dengan huruf aneh yang semuanya sama. Xhellvana mengalihkan tatapannya ke arah depan, dia menggumamkan suatu kalimat dalam bahasa aneh, maka segera saja kobaran api tercipta sangat besar hingga meruntuhkan dinding kamar yang memisahkan ruang kamar dengan ruang tengah. Kobaran api terlontar ke arah depan sana, membakar para makhluk hitam yang coba menerobos kubah. Kubah yang sudah retak dan banyak kerusakan itu seketika hancur lebur karena kekuatan Xhellvana. Api masih berkobar di sekitar tubuhnya. “Oh tidak, rumahku benar-benar hancur berantakan.” Elysse berteriak di dalam sana tanpa daya, dia menangis dalam hening, berduka atas apa yang menimpa pada rumahnya. “Le’theo kau salah tulis, hapus bagian itu.” Chadrish menegur dengan pelan, mereka merasa kepanasan karena api yang Xhellvana hasilkan. Ini jelas memerlukan mana yang besar. Lactris jelas memerlukan beberapa tahun lagi untuk dapat menguasai mantra ini, kebakaran yang dahsyat. “Kau yang salah.” “Le, kau salah tulis, lihat huruf kami sama semua.” Xeraine menyergah. Le'theo membandingkan rune yang dia buat dan hasilnya memang berbeda, tepatnya dia sendiri yang berbeda dengan yang lainnya, ada beberapa garis yang salah. “Ahh, maaf aku terburu-buru.” Le’theo menggaruk-garuk kepalanya saat sadar jika dia yang salah. “Tulis yang benar!” Chadrish memarahinya. Xhellvana tak memedulikan percakapan kecil dua pria itu, karena kubah hancur sepenuhnya pada bagian depan, makhluk-makhluk segera masuk dari arah depan untuk menyerbu lagi. Tangan kanan dan kiri Xhellvana bergerak, bola cahaya seukuran bola basket segera saja tercipta tepat di hadapannya, cahayanya menyilaukan dan berpendar menerangi segala hal yang ada di sekitar. Keempat penyihir tak berani menoleh dan melihat, mata mereka bisa buta akibat pendaran cahaya seterang itu. Tak membuang waktu, Xhellvana menggerakkan tangan membuat bola cahaya berputar menarik kobaran-kobaran api di sekitar tubuhnya, segera kobaran api itu bergabung menjadi satu dengan bola cahaya sehingga membentuk bola api yang sangat menyilaukan dan embusan api yang m******t-jilat. Itu tampak seperti lingkaran cahaya matahari kecil yang dibakar dengan api dahsyat, barang-barang yang ada di sini segera saja terbakar dan menjadi abu seketika. Xhellvana melemparkan hasil dari ciptaan mantra sihirnya, seketika saja ruangan tengah dan semua ruangan lain menghilang akibat serangan itu, semua terbakar dan terlahap habis, serangannya terus maju ke depan, menghabisi banyak sekali makhluk menyeramkan itu. Di luar sana tampak ledakan api yang sangat menyilaukan segera tercipta, banyak sekali korban dari makhluk-makhluk hitam akibat serangan yang baru saja Xhellvana lepaskan. Getaran dan suara ledakan terasa dan terdengar jelas akibat kehancuran itu. Elysse tentu saja sangat terperanjat ketika di luar sana adalah kebakaran hebat di mana beberapa rumah juga ikut terbakar dan musnah. Ini adalah bencana, kekuatan dari Xhellvana. Penyihir luar biasa yang sangat kuat. “Astaga, besar sekali ledakannya. Apa, apakah orang-orang di sana ikut mati?” Sayangnya pertanyaan Elysse mengambang begitu saja, benar-benar terabaikan. Dia juga tak khusus melontarkan pertanyaan pada Xhellvana. Hanya reaksi sangat syok dan terkejut saja dia bicara seperti itu. Gemuruh ledakan membuat getaran di sana sini, Chadrish dan yang lain berhenti bergerak untuk sesaat, mereka penasaran mengenai semengerikan apa serangan yang membuat getaran semacam ini. Tapi mereka tahu jika itu tak penting, saat ini yang harus mereka lakukan adalah menulis semua mantra sihir. “Lanjutkan, kita harus bergegas.” Chadrish berbisik mengajak yang lain untuk melanjutkan pekerjaan mereka. Semua mengangguk lalu berkonsentrasi melanjutkan tulisan. Aura, tombak, api, es, s*****a tajam, dan segala jenis kekuatan hitam melesat menuju ke arah Xhellvana, tapi semuanya tampak berhenti di udara. Wanita itu menyeringai memperlihatkan taring-taring yang memiliki panjang sedikit lebih panjang dari normalnya. “Lemah!” Ia berseru mengejek. Tercipta sebuah gelombang gempa dan semua bergetar hebat, bumi rasanya akan runtuh saja. Retakan-retakan terjadi. Rumah yang menjadi tempat tinggal Elysse benar-benar hancur saat ini, semua berjatuhan dan tersebar ke mana-mana berubah menjadi puing-puing. Kegelapan malam dan udara luar segera mereka rasakan, tak ada lagi bangunan dan dinding yang menutupi mereka, kini tampak dengan jelas jika keadaan sangat parah. Mereka sudah dikepung ratusan makhluk hitam. Chadrish, Le'theo, Smmera dan Xeraine jatuh ke lantai, mereka tengkurap karena getaran tadi sangat kuat, mereka menengadahkan tatapan ke sekitar dan melihat para penyerang yang jumlahnya di luar ekspektasi mereka. Ada ratusan makhluk hitam di balik kegelapan, bangunan-bangunan sekitar tampak tertutup terhalangi oleh pasukan yang mengepung mereka. “Banyak sekali jumlah mereka, kita bisa mati.” Xeraine bergumam dengan ketakutan. “Aku takut.” Smmera berbisik pelan. “Tidak, kita selamat jika lingkaran sihir selesai. Lagi pula, mereka bukan apa-apa dibandingkan dengan Nona Xhellvana.” Chadrish berucap dengan optimis membuat yang lain memiliki harapan besar dalam situasi ini. Melihat semua bencana alam ini, Elysse sadar jika wanita yang ada di dalam tubuhnya adalah penyihir luar biasa. Maksud dari “Luar biasa.” Yang ia maksud adalah sesuatu yang berada di luar imajinasinya. Atap dan dinding menghilang, hanya tersisa lantai saja. Semuanya sudah lenyap hancur bersama rumah, tak ada rak, tak ada dinding, tak ada ranjang dan tak ada apa-apa lagi, hanya ada lantai kamar, ada empat orang yang sepertinya tak berhenti bekerja. Tak ada yang mengenai mereka saat semua hancur luluh-lantak. Getaran gempa belum juga selesai, retakan-retakan tanah melebar membesar menelan segala hal yang ada di daerah sana, sementara lantai ini sudah melayang. Dengan keadaan seperti ini, binatang-binatang yang hendak menyerang jadi kesusahan, hanya penyerang jarak jauh saja yang masih mampu melepaskan serangan. Xhellvana jadi mampu melihat setiap musuh yang hendak dia hancurkan ketika tak ada yang menghalangi pandangannya. “Banyak sekali jumlahnya, sepertinya mana yang kumiliki tak akan cukup.” Xhellvana menggumam, tatapannya fokus pada setiap musuh. Ratusan makhluk hitam segera lenyap terkena serangan atau tenggelam ke dalam tanah. Tapi segera ratusan makhluk lain muncul. Retakan membuat tanah terbelah, makhluk-makhluk yang tak dapat menghindar dengan tepat waktu segera saja tertelan ke dalam bumi. “Ini tak akan ada habisnya.” Xhellvana menggumam geram. Segera saja dia mengangkat kedua tangan ke atas, awan-awan menebal dan kurang dari sepuluh detik, di atas sana sudah banyak sekali awan hitam. Xhellvana menengadah untuk menyaksikan itu. dia menggumam sesuatu dan segera saja baut-baut petir berjatuhan menyambar ratusan makhluk hitam di permukaan. Sementara serangan-serangan jarak jauh dipantulkan lagi. “Tak bisakah kalian bekerja lebih cepat lagi?! Atau aku harus memberi kalian beberapa cambukan agar kalian bisa bekerja lebih cepat?” Xhellvana menoleh ke arah empat penyihir itu, dia merasa jika mana yang ada pada tubuhnya sudah mulai habis, hanya tersisa sedikit saja. Itu tak akan cukup untuk mengalahkan sisa makhluk yang ada di sini, tapi masih mampu meruntuhkan sebagian besar jika dia masih bertahan. “Kami akan menyelesaikannya, Nona. Bertahanlah sebentar lagi!” Chadrish menyahut. “Aku akan melakukannya jika bisa, lagi pula siapa kau? Beraninya memerintahku?!” “Maaf, bukan itu yang kumaksud.” “Kekuatan wanita ini sangat mengerikan, ini jauh lebih kuat dari yang Chadrish ciptakan.” Elysse hanya mampu diam-diam berbicara di dalam sana. “Baiklah, sekali serangan la ....” Sebelum Xhellvana lanjut berbicara, tiba-tiba saja bentuk tubuhnya kembali ke dalam wujud tubuh Elysse, rambut dan mata kembali menghitam, bentuk tubuh menjadi lebih langsing dan kecil. Bukan hanya itu saja yang terjadi, tapi secara tiba-tiba tubuh itu mendapatkan cedera, cedera yang tercipta tanpa diserang. Tampak saat ini kulit tangan tubuh Elysse segera berlumuran darah, mata, lubang hidung dan telinga juga mengeluarkan darah. Hal tersebut membuat Xhellvana menghentikan serangannya, sepertinya ini adalah efek samping dari tubuh Elysse yang lemah menerima mana besar dari jiwa Xhellvana. Perbedaan kekuatan dan ketidakmampuan tubuh Elysse untuk menerimanya membuat tubuh itu terluka parah. “Tubuhmu sangat lemah, sepertinya ini batasanmu.” Wanita itu menggumam, segera saja seteguk darah memuncrat keluar. Baut-baut petir segera berhenti menghujani permukaan, mantra sihir yang diciptakan langsung lenyap saat itu juga. “Belum pernah aku memuntahkan darah sebanyak ini.” Elysse menggumam. Kedua tangannya bergerak dan semua tanah kembali menutup, awan kembali menyebar, puing-puing rumah segera kembali terbentuk. Tubuh Elysse langsung saja ambruk dan segera ditopang dua tangan. Chadrish bangkit dan menangkapnya. Tubuh itu kepulangan kesadarannya, hal ini membawa Xhellvana pada hibernasi panjang sampai kekuatannya kembali terkumpul. ***
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN