Alula terdiam membaca laporan itu. Matanya mulai berkaca-kaca—bukan karena sakit hati, tapi karena ia sadar, ini bukan lagi soal cinta masa lalu, tapi tentang kebohongan sistematis. Alula segera meng-capture dokumen tersebut dan menyimpannya. Dia tahu, ini adalah titik terang untuk mengungkap siapa Deswita sebenarnya. Sementara itu, di dalam ruang rawat, Deswita kembali memainkan perannya. "Aku takut... kalau kamu tinggalkan aku, Arga," bisiknya sambil berusaha terlihat lemah. Arga hanya menatap kosong. Tapi jauh di hatinya, dia mulai sadar: “Ada yang tidak beres. Dan aku akan cari tahu semuanya. Untuk Alula... untuk anak-anakku.” Dan di luar pintu, Alula menyaksikan dengan tenang. Tak ada air mata. Hanya ketegasan seorang istri yang bersiap untuk melindungi rumah tangganya. Ketukan

