Pagi itu suasana rumah Alula tenang. Anak-anak sedang bermain dengan Bik Asih, sementara Alula sedang menyusun jadwal galeri minggu ini di ruang tengah. Suara bel rumah membuatnya berdiri dan menghampiri pintu. Saat pintu dibuka, tampak seorang wanita anggun, berusia sekitar lima puluhan, berdiri dengan tenang namun penuh maksud. "Selamat pagi, saya Tika, ibu Deswita." Alula sedikit terkejut, tapi tetap tenang. "Silakan masuk, Bu." ucapnya ramah sambil mempersilakan tamu duduk. Tika menerima tawaran itu. Tatapannya lembut tapi tajam. Setelah beberapa percakapan basa-basi, Tika akhirnya membuka maksud kedatangannya. "Alula… saya tahu saya datang di waktu yang mungkin tidak tepat, tapi saya rasa kamu wanita yang cukup kuat untuk mendengar ini." Alula hanya menatap, menyimak dalam diam.

