Restoran saat ini memiliki suasana tenang dan eksklusif. Lampu-lampu warm light menggantung rendah, memantul di meja kayu gelap yang mengilap. Dari jendela kaca besar, Toronto tampak sibuk namun teredam—salju turun tipis, kendaraan berlalu seperti bayangan. Dialta duduk tegak di hadapan Richard Coleman. Setelan jas hitamnya rapi, kemeja abu-abu pucat terpasang sempurna, jam tangan di pergelangan kirinya nyaris tak bergerak saat ia menggeser tablet ke tengah meja. “Seperti yang saya sampaikan sebelumnya,” suara Dialta rendah dan tenang, “proyek infrastruktur pelabuhan ini sudah berjalan enam bulan. Penguatan dermaga bagian timur selesai tepat waktu. Tinggal tahap integrasi sistem logistik.” Richard mengangguk, menyesap wine merahnya perlahan. “Yes, I reviewed the report. The progress i

