Fara larut dalam sentuhan suaminya. Ia mengutuk dirinya sendiri, begitu juga dengan kuasa hormon yang membuatnya ragu melepaskan diri. Mereka saling menyesap. Lidah saling membelit mencari kehangatan. Fara merasakan telapak tangan suaminya menyusup ke balik punggungnya, semakin lama semakin naik. Lalu ketika ia merasakan bukti gairah lelaki itu menekan pahanya, sekelebat bayangan muncul. Bagaimana Andra mencumbu wanita selain dirinya membuat ia membeku. Ia mengumpulkan kesadaran. Menaikkan kedua tangannya ke arah d**a pria itu dan mendorongnya sekuat tenaga. Andra yang tidak siap dengan serangan, terjengkang kebelakang dengan bahu membentur sudut meja. Ia terpekik kesakitan. "Sakit, Fara!!!" Fara mengusap bibirnya dengan kasar. Memalukan! Ia merasa malu pada dirinya yang begitu saja

