Keysha mendengus jengah, saat melihat pria arrogant itu kini datang ke kantornya di jam makan siang.
Jamie datang jauh-jauh ke kantornya ini dengan itikad baik ingin mengajak Keysha untuk makan siang bersama.
Namun lagi lagi penolakan yang Jamie dapatkan dari Keysha.
Jamie yang tidak suka di tolak seperti ini pun mengancam Keysha agar mau ikut makan siang bersama.
“Kalau kamu nggak mau ikut makan siang denganku. Aku akan menciummu lebih ganas lagi dari pada kemarin,” ancam Jamie.
“Apa kamu mengancamaku hah? apa aku harus menurutimu kemana kamu minta?
"Kemana kamu mau ya?” seru Keysha jelas tidak terima dengan sikap Jamie yang selalu memaksa.
“Ayolah Keys. Jangan berdebat terus aku lelah!”
“Aku nggak suruh kamu datang ke sini buat ngajak aku makan siang.
"Kalau kamu mau makan siang ya makan siang sendiri saja. Repot amat!” jawab ketus Keysha.
Jamie mendengus jenah, belum ada seorang wanita yang menolak ajakan seorangJamie Grey.
Apa lagi di luaran sana tentunya banyak wanita yang menganteri hanya ingin bisa makan siang atau diner bersamanya.
Tetapi wanita ini?
“Ayolah aku sangat lapar sekali. Aku tadi pagi nggak sarapan pagi di rumah karena aku buru buru ke apartemen Woo untuk jemput kamu, sekalipun kamu sudah pergi duluan."
Jamie mengeluh, dan rasanya ingin sekali wanita itu mau sedikit saja mengerti dirinya yang ingin berbaikan dan tidak mau bermusuhan seperti ini.
“Aku kan nggak nyuruh kamu!”
Jamie kesal, dengan gerak cepatnya ia menarik lengan Keysha untuk ikut denganya makan siang sekalipun Keysha menolak karena Jamie tidak sudak penolakan.
“Astagaa… Jamie, tolong lepaskan. Aku ini bukan anak kambing yang harus di paksa makan siang bersama denganmu seperti ini.”
Jamie melepaskan cengkeramnya.
“Ya sudah kalau kamu nggak mau aku paksa seperti anak kambing makan cepat jalan dan ikut bersama dengan aku makan siang bersama!” tegas Jamie tidak ingin di paksa lagi.
***
Keysha lagi lagi lagi mendengus jengah. Jamie sudah mengutus pengawalnya ke kantornya dan mengajak makan malam bersama.
Keysha di jemput oleh salah satu pengawalnya yang pernah ia temui berada di kantor Jamie.
“Nona Keysha Fehilly!”
“Ya… tidak bisakah tuan anda tidak memaksaku seperti ini hmm?” tanya Keysha seraya meraih tas dan juga laptopnya untuk pergi bersama dengan pengawal Jamie yang bernama Peter.
“Saya hanya di tugaskan untuk menjemput anda nona. Lewat sini!
“Kemana?” tanya Keysha bingung.
“Ikuti saya saja nona, soalnya Tuan Jamie sudah menunggu anda.”
“Menunggu saya di mana?” tanya Keysha lebih bingung lagi karena Peter membawa Keysha bukan ke bawah turun dan melewati loby melainkan Peter membawanya ke lantai paling atas.
Ting!
Suara lift terdengar bersamaan dengan pintu lifttersebut terbuka dengan lebar.
Keysha yang sedari tadi mendukan pandanganya ke bawah pun pada akhirnya terkejut saat melihat di depan sana Jamie sudah berdiri di dekat helikoter dengan nama perusahan yang tertera di ujung belakang sana Jam Enterprises.
Wajah tampan nan rupawan seperti para dewa yunani itu pun melukis senyum tampan seraya sebelah tangannya terjulur ke depan.
“Selamat malan Nona Keysha Fehilly,” ucap Jamie seraya mengecup punggung tangan Keysha.
“Malam…” jawab Keysha singkat.
Jamie tahu Keysha masih kesal karena seharian ini ia terus memaksanya dan datang menganggunya.
“Silahkan masuk!”
“Tunggu sebentar. Kita mau kemana?” tanya Keysha bingung.
“Makan malam,” jawab Jamie dengan santai.
Keysha lagi lagi mendengus kesal.
“Kenapa hanya sebuah makan malam kamu sampai menjemputku dengan mainan mahalmu itu hmm?”
Apa Keysha harus kagum dengan mainan mahal para pria arrogant di depannya ini.
“Kamu sangat cerewet ruanya nona. Jangan banyak membantah karena aku ingin kamu diam dan ikuti kemana aku akan membawamu pergi,” sahut Jamie seraya membukan pintu helikopeter milinya dan mempersihlakan Keysha untuk masuk ke dalam
Keysha lagi lagi menerima begitu saja ajakan Jamie yang terlihat menyombongkan diri.
Ia pun duduk di samping dengan kedua matanya yang membelalak akan Jamie yang duduk di sampingnya hendak mengemudikan mainan mahalnya itu.
Isi kepala Keysha saat ini begitu banyak pertanyaan untuk pria arrogant di sampingnya itu yang sudah siap dan berkomunikasi dengan seseorang pada microphone nya.
“Apa kamu akan menjalankan mainan mahal mu ini?” tanya Keysha pada Jamie yang tak henti tersenyum lebar padanya.
“Ya, kenapa? Kamu terlihat gugup seperti itu?” Jamie bertanya balik pada Keysha yang memang wanita di sampingnya itu terlihat gugup dan juga tegang.
“Kalau hanya makan malam kenapa harus seperti ini? Kenapa terlalu berlebihan?
"Kita bisa makan malam dengan selayaknya dan tidka harus berputra-putra dengan mainanmu ini, Jam?”
Jamie menjawab dengan senyuman tampannya seraya kedua netra dan juga kedua tangannya terfokus mengechek s**t belt yang Keysha kenakan.
“Kita akan terbang sekarang. Jangan panik… aku tidak akan membawamu ke neraka,” ujar Jamie dengan sindirian.
Keysha mencibikan bibirnya, bersamana pria itu mengemudikan helikopternya dengan professional.
Di pandanginya ke samping sejenak di mana Jamie tak henti mengulas senyum melihat wanita di sampingnya itu terlihat ketakutan hingga memejamkan kedua matanya.
“Hai, bukalah kedua matamu itu, kamu pasti akan terkejut melihat pemandangan malam Seattle dari atas,” bujuk Jamie.
“Tidak aku takut!”
Jamie tertawa kecil. “Tidak usah takut ada aku yang akan menjagamu di sini,” jawab Jamie seraya meyakinkan Keysha.
Keysha dengan perlahan membuka kedua matanya, ia terkesiap melihat keindahan malam di Seattle.
“Ya Tuhan indah sekali pemandanganya,” ucap Keysha menoleh ke arah Jamie dan tersenyum lembut pada pria arrogant di sampingnya."
“Apa kamu suka, hmm?”
“Ya…”
Wajah cantik nan polo situ begitu membuat hatinya tenang walau ya Jamie harus berusah payah kembali untuk mendapatkan wanita di sampingnya lagi.
“Apa kamu baru pertama kali ini menaiki helicopter seperti ini?”
Keysha menganggu pelan, meski kedua netranya terfokus ke samping melihat ke bawah dengan tatapan takjup.
“Padahal Woo mempunyai helicopter di belahan dunia ini. Di mana ada pusat kantor Kwb pasti di situ Woo selalu melengkapinya dengan helicopter.”
“Aku tahu itu, tetapi aku tidak tertarik sayangnya. Ini semua tidak terlalu penting juga untuk aku mencobanya mainan orang kaya seperti kalian!"
Jujur. Hari ini Keysha senang menaiki helicopter meski ya bersama dengan pria arrogant di sampingnya itu, berkeliling di malam hari seperti ini.
Keysha sudah pernah bahkan dulu saat ia masih bersama dengan Jay. Keysha selalu menyempatkan berkunjung ke rumah ibunya Jay hingga Keysha tentunya punya teman dekat di Seattle ini tempat Jay Liem di lahirkan.
Masalah helicopter seperti ini jelas buat Keysha tidak pernah tertarik untuk mencobanya sekalipun ia meminta pada Woo pun, pasti Woo mengizinikannya.
Tidak lama helicopter yang Jamie kemudikan tersebut mendarat di sebuah apartemen mewah.
Ia turun terlebih dulu dan membantu Keysha untuk turun.
“Kita makan malam di mana?”
“Kita akan malam di apartemenku,” jawab Jamie membuat Keysha tertawa kecil menatap pria di sampingnya yang mengenggam tangannya.
“Apa kamu bercanda?”
“Tidak. Aku tidak bercanda dan ini memang gedung apartemenku!”
Keysah menghembuskan napas pelan.
“Aku pikir kamu akan membawaku ke restoran mahal dan mewah melihat cara penyambutanmu yang sama mewahnya menggunakan helicopter.
"Tetapi kalau makan malam di apartemen mu seharusnya pakai mobil saja juga cukup,” jawab Keysha.
“Apa kamu kecewa?”
“Tidak! Sama sekali aku tidak kecewa.”
“Kalau kamu mau kita bisa pergi ke restoran mewah dan mahal?!”
“Tidak usah. Kalau sambutanmu seperti tadi, lebih baik kita makan malam di Apartemen Woo saja.
“Hmmm boleh juga!” jawab Jamie.
Jamie tak lepas bergandengn tangan bersama keduanya berjalan menuju lift.
“Jam…”
“Ya…”
“Kita hanya makan malam saja kan di apartemenmu? Kamu nggak akan macam-macam kan padaku?” tanya Keysha menatap curiga.
“Bila aku ingin bercinta apa kamu setuju?” goda Jamie.
Keysha melepaskan genggaman tangannya.
“Jika kau ingin bercinta denganku, maka bersiaplah akan aku hajar kamu habis-habisan bila perlu wajah tampan itu tidak berbentuk lagi! aku gini-gini mahil bela diri!”
“Aku tidka takut sekalipun kamu mahir bela diri, yang jelas aku akan menyiksamu di atas tempat tidurku dan kamu akan ketagihan!”
“Kalau begitu aku akan menendang milikmu dengan keras!”
“Owwww… aku suka yang keras-keras sayang. Kamu sangat naka juga rupanya. Aku semakin ingin bercinta denganmu malam ini!”
“Jam… tolong seriuslah jangan m***m terus padaku. Aku bener-bener menghajarmu kali ini kalau kamu berkata seperti itu terus padaku!”
Keduanya berhenti di depan lift, Jamie menyondongkan tubuhnya dan berbisik di telinga Keysha.
“Kalau begitu aku mau di hajar dengan bibir manismu itu.”
“Jamiieee…” teriak Keysha keras seraya kedua tangannya terkepal erat.
Jamie terkekeh lalu tersenyum lebar. “Aku tidak tuli sayang.”
“Sebaiknya aku pulang saja. aku nggak mau makan malam bersama denganmu!”
“Ya ya ya. Aku bercanda kok. Kita hanya makan malam saja.
"Nggak lebih dari hal itu, ya kalau kamu mau juga aku nggak akan keberatan sayang!”
“Cih! Bibirmu itu yah apa minta di gampar?!"