"Kita hanya manusia yang berasal dari segumpal tanah dan air hina, lantas apa alasan yang membuatmu menghina sesama manusia?" •••••••• "Udah, Bim. Sini duduk, mama baru aja tidur, baru siap makan sama salat zuhur tadi." Wisnu menepuk sisi kiri sofa yang ia duduki dengan mata terfokus pada sang anak yang masih setia berdiri di sisi ranjang pesakitan sang istri. Remaja itu tak bergeming, matanya masih fokus menatap wajah damai sang ibu yang terpejam dengan damai di atas ranjang. Ia meremat jemarinya yang tengah mencengkram jemari sang ibu, berusaha menyalurkan beberapa rasa yang menggelayuti hatinya. Di sisi kaki ranjang pula ada Raka yang masih setia mengamati setiap gerak yang Abim lakukan, setidaknya berjaga-jaga kalau saja remaja itu tumbang sebab terlalu memaksa untuk tampak baik-ba

