"Bentar, Yo." Gio lantas menghentikan langkahnya, membalikkan badan lalu ikut menatap objek penglihatan Andrew. Sedikit mengernyit seraya berujar, "Si April?" Laki-laki yang lebih pendek darinya itu mengangguk tanpa mengalihkan pandangan dari gadis yang tengah berjalan dengan tergesa menuju lorong utama rumah sakit. Melihat dari tatapannya, Gio paham, Andrew menyukai gadis berambut pendek itu. "Ngapain tuh anak?" monolog Andrew kemudian. Gio mengendikkan bahu seraya menyambar helm yang tergantung di stang motor miliknya. "Buru, Ndrew, adek gue kasian." Remaja pendek itu lantas mengangguk lalu mulai ikut menaiki motor. Matanya sesekali masih melihat siluet April yang mulai hilang tertelan jarak. Walau kendati sempat bertanya apa tujuan gadis itu berada di sini, nyatanya ia sendiri suda

