"Ha?" "Terserah kamu maunya gimana, papa sama mama mau pulang. Kalau kamu masih marah, kesel, atau gimana, itu urusan kamu." Wisnu mulai memapah sang istri yang sudah rapih menuju luar kamar rawat. "Maaf ngerepotin ya, Ka." "Eh, iya nggak papa, Om." Raka memundurkan langkah guna memberi ruang agar kedua pasangan suami istri itu beranjak keluar. Ia tak heran, Wisnu dan Tyas sempat adu mulut sebab perginya Abim tadi. Abim tergugu, terdiam tanpa bergerak sedikitpun dari tempatnya. Semuanya malah semakin runyam, lebih dari yang ia kira. Ibunya pun tadi tampak mengalihkan pandangan, enggan membalas tatapan matanya. "Heh." Raka menyenggol lengan anak itu pelan. "Om wajar marah, khawatir dia. Katanya sebelum lo pigi tadi dia tau lo demam, jadi kepikiran." Abim menoleh, menatap wajah Raka ya

