"Gila lo, b*****t! Andrew anjing, apa-apaan ini, i-ini ... astaga!" Gio menyentak lengan Andrew dengan tatapan nyalang. Rahangnya mengeras dengan sorot mata penuh emosi. Si empu hanya tertawa sumbang menanggapi. Menepuk bahu Gio dengan santai seraya tersenyum lebar. Tak ada gurat menyesal yang tergambar di wajahnya, membuat Gio benar-benar tersulut emosi. "Santai, gue tau April. Dia nggak suka tebar gosip kayak cewek pada umumnya." "Gampang banget cocot lo ngomong gitu! LO NGGAK MIKIR, MAU TARUH DI MANA MUKA GUE PAS KETEMU APRIL NANTI!" Andrew memundurkan wajah saat merasa hembusan napas Gio menerpa kontras di wajahnya. Senyum seringai ia ulas seraya mengenyahkan tangan lelaki jangkung itu dengan sekali hentakan. "Apaansih, gitu doang. Santai." "Sekarang gini, mau lo apa sih, b*****

