"Di dalam lembutnya sentuhan sujud, aku berbisik, berharap semesta menyampaikannya pada sang langit hingga didengar oleh yang maha Esa." •••••• Pagi kali ini terbilang pagi yang cerah bagi Abim. Aroma embun yang menyatu dengan banyaknya dedaunan taman seakan mengundang senyum dari bibir ranum remaja laki-laki itu. Tungkainya yang berhias sepatu hitam liris putih pun terus bergerak, secara bergantian menapaki tanah menuju lorong utama SMA Antariksa. Sesekali Abim tersenyum tipis, membalas senyuman merekah para adik maupun kakak kelas yang terlihat melintasinya di lorong. Kedua lesung pipi itu lantas tersemat indah, membuat para oknum yang melihatnya ikut tertular untuk mengembangkan senyum. Jika dilihat dari segi luar seperti ini, pasti semua akan beranggapan Abim itu sempurna, sosok

