"Persetan dengan olokan orang, segila apapun perbedaan kita, itu urusan kita. Karena yang jalani adalah kita, bukan dia ataupun mereka." •••••• "Uihhh, pagi adeknya bang Taehyung!" Abim hanya membalas sapaan sahabat kurang warasnya itu dengan tatapan datar, tak berniat untuk menjawab barang sepatah kata pun, lelaki berotot itu terlalu aneh untuk diajak berbincang. Namun sialnya, sejauh ini hanya Gio pula yang bertahan berteman dengannya. "Bim, kapan main bareng nih? Belakangan ini lo sibuk dance mulu, gue terkacangi," ujar Gio seraya mulai memainkan sang ponsel. Mendengar itu, Abim lantas menoleh dengan ekspresi konyol. "Kek lo nggak sibuk nge-basket aja, kadal petakilan!" "Iya sih, makanya gue tanya kapan ada waktu. Kangen gue nemenin lo belanja perintilan abang Taehyung lo itu."

