“Gue bilang juga apa, Ca. lo bukan lawan Ara.” Mendengar itu Caca mengepalkan tangannya. Ia menyumpah dalam hati, kemudian mendengkus. “Gue enggak akan biarin Ara menang lagi kali ini. Kalo gue enggak bisa bikin Ara jauhin Gama, maka gue yang harus bikin Gama jauhin Ara.” “Gimana caranya?” Caca tersenyum. “Calvin. Gue butuh dia.” setelah mengatakan itu, Caca langsung mencari nomor Calvin di kontaknya. Ketika menemukan apa yang dia cari, Caca langsung memulai aksinya. Tentu saja ia akan menyulitkan Ara. Masa bodo jika Gama menyukai Ara atau tidak, ia akan tetap melakukannya. *** Seperti biasa, Ara, Sena, dan Marcela tengah duduk di kantin depan sekolah yang sudah buka setelah beberapa hari tutup. Ara melahap makan siangnya sambil memainkan i********:. Ia mencari i********: milik Gama.

