Chapter 26

1300 Kata

BAB 24 Aku menoleh ke arah datangnya suara. Degub jantung berpacu hebat. Tampak seorang lelaki berkulit bersih dengan cambang halus pada kedua pipinya tengah menatap dingin ke arah kerumunan yang ada di teras. Kakiku seolah terpisah dengan tulangnya. Lemas lunglai tak bertenaga. Bibirku seakan kelu, hanya mampu menganga tanpa suara. Keseimbanganku mendadak hilang, hatiku tak kuasa menahan buncah bahagia yang luar biasa. Tubuhku terasa melayang, tapi tangan kekar itu secepat kilat menopangnya. “Dek, kamu kenapa?” lirihnya. Suara yang sama yang selama setahun ini kurindukan. Netra penuh cinta itu kini hanya berjarak beberapa jengkal dari wajahku. Aku bahkan bisa merasakan hembusan napasnya, harum aroma tubuhnya dan ini nyata, aku bisa menggenggam jemarinya. Tidak kuat aku berucap. Kubena

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN